Indeks Morista Kejenuhan Oksigen Analisis Korelasi Jenis-jenis Ikan dan Klasifikasi

Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010.

f. Indeks Similaritas IS

IS = 100 x b a 2c + dengan: a = jumlah spesies pada lokasi a b = jumlah spesies pada lokasi b c = jumlah spesies yang sama pada lokasi a dan b Bila: IS = 75 – 100 : sangat mirip IS = 50 – 75 : mirip IS = 25 – 50 : tidak mirip IS = ≤ 25 : sangat tidak mirip

g. Indeks Morista

1 2 − − = ∑ N N N X n Id Dengan: n = Jumlah ulangan N = Jumlah total individu dalam total plot 2 X ∑ = Kuadrat jumlah individu per plot untuk total plot Kriteria pola distribusi dikelompokkan sebagai berikut: Jika: Id = 1 Distribusi diacak Id 1 Distribusi normal Id 1 Distribusi bergerombol Michael, 1984, hal: 219

h. Kejenuhan Oksigen

Kejenuhan = 100 ] [ ] [ 2 2 x t O u O Dimana : O 2 u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O 2 t = Nilai konsentrasi yang sebenarnya pada tabel, lampiran E sesuai dengan temperatur.

i. Analisis Korelasi

Analisa korelasi dianalisa menggunakan Analisa Korelasi Pearson dengan metode komputerisasi SPSS Ver.13.00. Analisa korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara faktor fisik-kimia dengan keanekaragaman ikan. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis-jenis Ikan dan Klasifikasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Hulu Sungai Asahan Porsea, didapatkan 12 jenis ikan yang termasuk kedalam kelas Osteicthyies, seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Klasifikasi dan Jenis Ikan yang didapat pada Stasiun Penelitian KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES NAMA DAERAH Osteicthyies Cypriniformes Cyprinidontiformes Perciformes Siluriformes Cyprinidae Aplocheilidae Poeciliidae Osphronemida Cichlidae Channidae Eleotrididae Clariidae Cyprinus Mystacoleucus Osteochilus Puntius Aplocheilus Gambusia Trichogaster Trichopsis Tilapia Channa Oxyeleotris Clarias Cyprinus. carpio Mystacoleucus padangensis Osteochilus sp. Puntius sp. Aplocheilus panchax Gambusia sp. Trichogaster sp. Trichopsis sp. Tilapia. mossambica Channa sp. Oxyeleotris marmorata Clarias batrachus Ikan mas Pora-pora Nilem Tawes Kepala timah Gobi Sepat Cupang Mujair Gabus pasir Begu Lele Deskripsi umum dari jenis ikan yang diperoleh dari penelitian berdasarkan buku Kottelat 1993, Sterrer 1986 dan Saanin 1968 adalah sebagai berikut: 1. Cyprinus carpio Ikan mas goldfish mempunyai ciri-ciri badan agak pipih dan memanjang, ukuran dan warna badan sangat beragam. Bagian belakang jari-jari terakhir, sirip dubur mengeras dan bergerigi, 4 buah sungut atau tidak ada, sirip punggung mempunyai 16-19,5 jari-jari bercabang gambar 1. Ikan ini bersifat omnivora. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Gambar 1: Cyprinus carpio 2. Mystacoleucus padangensis Ikan dewasa berukuran panjang 65 sampai 80 mm, atau seukuran jari telunjuk orang dewasa. Ikan ini berwarna keperakan dan mengkilap. Terdapat duri keras mendatar di depan sirip punggung yang kadang-kadang tertutupi oleh sisik, sirip dubur dengan 8-9 jari-jari lemah bercabang, 2 sungut atau tidak ada gambar 2. Gambar 2: Mystacoleucus padangensis 3. Osteochilus sp. Merupakan ikan sungai yang lincah. Warna sisik kelabu kehijauan dengan bintik- bintik merah pada sisik perut bagian samping. Sisik perut berwarna seperti perak, mulutnya dikelilingi suatu hiasan yang berbentuk telapak kuda. Terdapat 5,5 sisik antara awal sirip punggung dan gurat sisi, tidak ada tubuh keras pada moncong. 6- 9 baris bintik-bintik berwarna sepanjang barisan sisik walaupun tidak selalu jelas, terdapat bintik bulat besar pada batang ekor yang dikelilingi 16 sisik dan bagian depan sirip punggung dikelilingi 26 sisik, 12-8,5 jari-jari bercabang pada sirip punggung gambar 3. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Gambar 3: Osteochilus sp. 4. Puntius sp. Bentuk badan hampir segi tiga dan pipih, sisik relatif besar dengan warna keperakan atau warna putih keabu-abuan. Pada sisik terdapat proyeksi dari pusat ke pinggir seperti jari-jari pada roda yang mengarah ke samping tidak melengkung ke arah belakang terdiri dari tonjolan keras. Tidak ada sungut pada moncong, gurat sisi tidak sempurna dengan 6-7 sisik berpori, jari-jari terakhir sirip punggung halus di bagian belakang, batang ekor di kelilingi 8 sisik gambar 4. Gambar 4: Puntius sp. 5. Aplocheilus panchax Semua jenis anggota ikan ini berwarna cerah dan populasi berbeda dicirikan oleh perbedaan pola warna. Dikatakan sebagai predator larva nyamuk yang efisien dan terdapat melimpah di parit-parit perkotaan. Satu bintik hitam pada sirip punggung dan bintik hitam mengkilap pada kepala. Sirip punggung hitam dan sirip analis kuning dengan pinggiran oranye gambar 5. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Gambar 5: Aplocheilus panchax 6. Gambusia sp. Bersifat melahirkan anak, sirip dubur pada jantan mengalami perubahan menjadi gonopodium yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma yang kemudian masuk ke dalam tubuh betina. Mata, mulut dan gigi kecil. Sirip dorsal terletak di tengah punggung serta sirip pektoral pendek, dan tubuh berbintik-bintik hitam gambar 6. Memakan larva nyamuk, serangga dan udang-udangan. Dapat ditemukan di sungai-sungai dan danau-danau bahkan di kawasan beriklim sedang. Gambar 6: Gambusia sp. 7. Trichogaster sp. Badan memanjang dan pipih, bermulut kecil dengan bibir yang tipis, satu jari-jari sirip perut yang terdepan berubah menjadi semacam benang yang dapat digerak- gerakkan, punggung berwarna hijau kehitaman, tetapi warna pada bagian perut lebih terang dan sisiknya kecil-kecil. Kehijauan sampai kebiruan dengan beberapa pita warna miring berwarna gelap dan sebuah bercak di tengah sisi pada pangkal sirip ekor. Sirip perut mempunyai jari-jari seperti filamen yang panjangnya hampir sama dengan panjang badan. Sirip ekor berbentuk sabit sedikit cekung gambar 7. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Gambar 7: Trichogaster sp. 8. Trichopsis sp. Ujung-ujung sirip ekor, sirip punggung dan sirip dada meruncing, mempunyai tiga garis warna gelap memanjang kadang-kadang 2 atau 4. Sirip punggung berjari- jari keras 2-4. bagian yang lemah dari sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor memanjang. Hidung lebih pendek daripada mata gambar 8. Gambar 8: Trichopsis sp. 9. Tilapia mossambica Badan abu-abu atau kuning, 2-5 bercak gelap di samping badan dan beberapa bercak lebih dekat bagian punggung, pada saat berbiak yang jantan menjadi hitam dengan pinggiran sirip ekor dan sirip punggung merah, serta bagian bawah kepala berwarna putih gambar 9. Warna jenis ikan ini berubah-ubah tergantung lingkungan dan jenis kegiatannya. Merupakan ikan konsumsi yang utama, terkenal dengan nama Mujair. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Gambar 9: Tilapia mossambica 10. Channa sp. Bentuk badan bulat di depan dan pipih di belakang. Punggungnya berwarna coklat tua kehitaman, perutnya putih kecoklatan. Pinggiran sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor putih, 3-3,5 sisik antara gurat sisi dan bagian depan jari-jari sirip punggung, pita warna gelap melintang di badan tetapi makin menghilang pada ikan dewasa gambar 10. Gambar 10: Channa sp. 11. Oxyeleotris marmorata Terdiri dari 80-90 deret sisik sepanjang badan, sisik di depan sirip punggung 60- 65, tidak ada bercak pada batang ekor. Merupakan jenis terbesar dari ikan-ikan belosoh. Deretan gigi pada luar rahang atas membesar 60-102 deret sisik sepanjang sisi badan. Mata besar menonjol ke luar dan dapat digerak-gerakkan, bentuk mukanya cekung dengan ujung kepala gepeng, mulut lebar, tebal dengan gigi-gigi kecil tetapi tajam gambar 11. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Gambar 11: Oxyeleotris marmorata 12. Clarias batracus Ikan berkumis yang terdapat di perairan tawar Afrika, Syria, India dan Asia Tenggara. Bentuk badannya memanjang menyerupai belut dengan badan silindris, kepalanya datar, lebar dan keras, mulutnya lebar dengan 4 pasang sungut panjang di sekelilingnya, warna badan kecoklatan atau kehitaman serta memiliki sebuah sirip punggung yang panjang tetapi tidak berduri. Mempunyai organ nafas tambahan yang memungkinkan mereka hidup di perairan yang miskin oksigen bahkan di luar air gambar 12. Gambar 12: Clarias batracus Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010.

4.2 Nilai Kepadatan Individu indm