Kelarutan Oksigen DO= Disolved Oxygen pH Derajat Keasaman

Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. morfologis yang khas untuk bertahan pada habitat yang berarus deras. Selain itu adaptasi yang dilakukan oleh organisme akuatik terhadap arus deras adalah melakukan kompensasi terhadap hanyut dengan melakukan gerakan melawan arus. Pada prinsipnya organisme akuatik akan berusaha mencari perlindungan untuk menghindarkan diri dari ancaman hanyut, terutama pada substrat batu-batuan besar yang terlindung dari arus air yang deras Odum, 1994, hal: 94. Menurut Kordi 2004, hal: 182, arus air sangat membantu pertukaran air, membersihkan timbunan sisa metabolisme ikan dan membawa oksigen terlarut yang sangat dibutuhkan ikan. Namun, harus dicegah arus yang terlalu berlebihan karena menyebabkan ikan stress, energi banyak yang terbuang dan selera makan berkurang, kecepatan arus yang ideal sekitar 0,2-0,5 meterdetik.

2.5.5 Kelarutan Oksigen DO= Disolved Oxygen

Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang paling penting dalam ekosistem air, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme air. Umumnya kelarutan oksigen dalam air terbatas. Dibandingkan dengan kadar oksigen di udara yang mempunyai konsentrasi sebanyak 21 volum air yang hanya mampu menyerap oksigen sebanyak 1 volum saja. Apabila oksigen di dalam air terdapat dalam bentuk terlarut disebut sebagai keadaan aerob, terdapat dalam bentuk tidak terlarut tetapi berikatan dengan unsur lain seperti NO 2 dan NO 3 , disebut dalam keadaan anoksik. Apabila tidak terdapat sama sekali oksigen dalam air, baik yang terlarut maupun yang membentuk ikatan dengan unsur lain disebut kedaan anaerob. Kelarutan oksigen didalam air sangat dipengaruhi oleh faktor temperatur dan jumlah garam terlarut dalam air Barus, 2004, hal: 56. Hewan darat dan hewan air sama-sama memerlukan oksigen untuk proses kehidupannya. Namun, kandungan oksigen di udara dan di air sangat berbeda. Kandungan oksigen di air hanya 5 atau kurang dibanding kandungan oksigen di udara. Rendahnya kandungan oksigen dalam air menyebabkan hewan air harus memompa sejumlah besar air ke permukaan insang untuk mengambil oksigen. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Bersamaan dengan itu, insang juga harus mengeluarkan ion-ion berlebih yang masuk ke dalam tubuh. Semua ini memerlukan energi metabolik Fujaya, 2002, hal: 5.

2.5.6 pH Derajat Keasaman

Derajat keasaman merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana asam suatu perairan. Air dikatakan basa apabila pH 7 dan dikatakan asam apabila pH 7. Secara alamiah pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam. Pada siang hari fitoplankton dan tanaman air mengkomsumsi CO 2 dalam proses fotosintesis yang menghasilkan O 2 dalam air mengkomsumsi O 2 dalam proses respirasi yang menghasilkan CO 2 , suasana ini menyebabkan kandungan air menurun Arie, 1998, hal: 101. Nilai pH menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan suatu perairan. Pescod 1973 menyatakan bahwa toleransi organisme air terhadap pH bervariasi. Hal ini tergantung, pada suhu air, oksigen terlarut dan adanya berbagai anion dan kation serta jenis dan stadium organisme. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Kehidupan organisme aquatik sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai pH. Pada umumnya organisme aquatik toleran pada kisaran nilai pH netral menyatakan pH yang ideal bagi organisme aquatik pada umumnya terdapat antara 7-8,5 Odum, 1994, hal: 34.

2.5.7 BOD Biological Oxygen Demand