10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepercayaan Diri
1. Definisi Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri
termasuk dalam
penerimaan diri
positif. Penerimaan diri ini merupakan akibat dari pengalaman kepuasanfrustasi
dari kebutuhan penerimaan positif orang lain Rogers, 1960 dalam Alwisol, 2009. Kepercayaan diri juga termasuk dalam kebutuhan rasa
harga diri. Memperoleh kepuasan dari kebutuhan ini memungkinkan individu
memiliki rasa
percaya diri
terhadap kemampuan
dan penampilannya menjadi lebih kompeten, produktif dalam semua aspek
kehidupan, sebaliknya apabila seseorang mengalami kegagalan dalam memperoleh kepuasan atau mengalami lack of self-esteem dia akan
mengalami rendah diri, tidak berdaya, tidak bersemangat, dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah kehidupan
yang dihadapinya Maslow, 1960 dalam Hamdali Jaenudin, 2013.
Rasa percaya diri self-esteem adalah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri. Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau
gambaran diri Santrock, 2003. Rasa percaya diri juga diartikan sebagai sikap mental optimisme dari kesanggupan anak terhadap kemampuan diri
untuk menyelesaikan segala sesuatu dan kemampuan diri melakukan penyesuaian-penyesuaian diri pada situasi yang dihadapi Surya, 2007.
Kepercayaan diri merupakan keyakinan yang dimiliki individu untuk menentukan bagaimana harus berperilaku sesuai dengan apa yang
dibutuhkan Susanti, 2008. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan lebih yakin untuk melakukan sesuatu atau masuk dalam suatu
lingkungan Shintia, 2011. Rasa percaya diri yang sejati berarti memiliki beberapa hal yang
meliputi integitas diri, wawasan pengetahuan, keberanian, sudut pandang yang luas, dan harga diri yang positif. Alasan utama seseorang merasa
kurang percaya diri adalah karena tidak mengetahui apa sebenarnya yang bisa dilakukan dan tidak mempunyai cukup pengalaman Lumpkin, 2005.
Kepercayaan diri
memampukan mengatasi
tantangan baru,
meyakini diri sendiri dalam situasi sulit, melewati batasan yang menghambat, menyelesaikan hal yang belum pernah dilakukan, dan
mengeluarkan bakat serta kemampuan sepenuhnya Perry, 2005. Rasa percaya diri juga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar Rifki,
2008. Weinberg dan Gould menjelaskan bahwa rasa percaya diri
memberikan dampak positif pada hal-hal berikut ini Setiadarma, 2000 dalam Yulianto Nashori, 2006.
a. Emosi, individu yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan lebih mudah mengendalikan dirinya di dalam suatu keadaan yang menekan.
b. Konsentrasi, seorang individu akan lebih memusatkan perhatiannya pada hal tertentu tanpa rasa terlalu khawatir.
c. Sasaran, individu cenderung mengarahkan pada sasaran yang cukup menantang, karenanya ia juga akan mendorong dirinya untuk berupaya
lebih baik. d. Usaha, individu tidak mudah patah semangat atau frustasi dalam
berupaya meraih cita-cita dan cenderung tetap berusaha kuat secara optimal sampai usahanya berhasil.
e. Strategi, individu mampu mengembangkan berbagai strategi untuk memperoleh hasil usahanya.
f. Momentum, individu akan menjadi lebih tenang, ulet, tidak mudah patah semangat, terus berusaha, mengembangkan dan membuka
peluang bagi dirinya.
2. Faktor Pembentuk Rasa Percaya Diri