Kota Tangerang Selatan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau P 0,05. Adapun nilai R square R
2
dari semua variabel penelitian yang telah diujikan adalah sebesar 0,302 atau 0,2 dan sisanya sebesar 69,8 dapat
disebabkan oleh faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap kecemasan menghadapi UN.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rini 2013, menunjukkan adanya
hubungan negatif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan kecemasan. Hal ini berarti apabila self efficacy tinggi maka kecemasan
menghadapi ujian nasional rendah, dan sebaliknya jika nilai self efficacy rendah maka kecemasan dalam menghadapi ujian nasional tinggi.
4. Penelitian yang dilakukan Ratih 2012, menunjukkan adanya hubungan
antara tingkat kecemasan dengan koping siswa dalam menghadapi ujian nasional dengan P = 0,000.
Hasil penelitian
yang dilakukan
sebelumnya, peneliti
belum menemukan penelitian terkait hubungan antara koping dengan kepercayaan
diri dalam menghadapi ujian nasional. Oleh karena itu, peneliti merasa layak penelitian ini untuk diteliti lebih lanjut.
F. Hubungan antara Koping dengan Kepercayaan Diri
Koping adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntutan internal dan atau eksternal khusus yang
melelahkan atau melebihi sumber individu Lazarus, 1985 dalam Nasir Muhith, 2011. Ada dua gaya koping yang digunakan individu dalam
menyelesaikan masalahnya yaitu gaya koping positif atau adaptif serta gaya
koping negatif atau maladaptif Stuart Sundeen, 1995, dalam Nasir Muhith, 2011.
Kepercayaan diri adalah kemampuan mengatasi tantangan baru, meyakini diri sendiri dalam situasi sulit, melewati batasan yang menghambat,
menyelesaikan hal yang belum pernah dilakukan, dan mengeluarkan bakat serta kemampuan sepenuhnya Perry, 2005. Aspek-aspek kepercayaan diri di
antaranya ambisius, tidak tergantung pada orang lain, optimis, tidak mementingkan diri sendiri, dan toleransi Lauster, 2003.
Mencermati uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa seorang siswa yang menggunakan mekanisme koping yang tepat, akan dengan sendirinya
dapat meningkatkan rasa percaya diri. Siswa akan menghadapi masalahnya dan berusaha untuk menyelesikannya sehingga kepercayaan diri yang ada di
dalam dirinya akan semakin meningkat. Oleh karena itu, semakin tepat koping yang digunakan, maka akan semakin tinggi kepercayaan diri siswa. Dengan
demikian, diduga ada hubungan positif antara koping dengan kepercayaan diri siswa.
Dari uraian tersebut, dapat digambarkan model kerangka teori secara sederhana seperti gambar 2.1
Gambar 2.1. Model Kerangka Teori Penelitian Hubungan antara Koping dan Kepercayaan Diri Siswa Kelas IX dalam Menghadapi Ujian Nasional Santrock,
2003; Stuart dan Sundeen, 1995 dalam Nasir dan Muhith, 2011; Walker, 1985 dalam Walker 2002; Wong dkk, 2008
Remaja 1. Perubahan fisik
2. Perubahan kognitif 3. Perubahan sosial
4.
Stres
Problem solving Utilizing social
support Looking for silver
lining Avoidance
Self-blame Wishfull thinking
Perubahan emosional
Hubungan dengan teman dan keluarga Tekanan dan harapan dari dalam diri sendiri dan
orang lain Masalah ekonomi
Tragedi yang ada dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian, atau penyakit yang
dideritanya atau anggota keluarganya
Tekanan di sekolah ujian
Koping
Adaptif Maladaptif
Kepercayaan Diri Kepercayaan Diri
43
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini mengkaji dua variabel yang terdiri dari satu variabel bebas independen, yaitu koping dan satu variabel terikat dependen, yaitu
kepercayaan diri. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat digambarkan dalam bentuk konstelasi antar variabel seperti pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Konstelasi antara Variabel Bebas dengan Varibel Terikat Koping
Kepercayaan Diri