c. Sasaran, individu cenderung mengarahkan pada sasaran yang cukup menantang, karenanya ia juga akan mendorong dirinya untuk berupaya
lebih baik. d. Usaha, individu tidak mudah patah semangat atau frustasi dalam
berupaya meraih cita-cita dan cenderung tetap berusaha kuat secara optimal sampai usahanya berhasil.
e. Strategi, individu mampu mengembangkan berbagai strategi untuk memperoleh hasil usahanya.
f. Momentum, individu akan menjadi lebih tenang, ulet, tidak mudah patah semangat, terus berusaha, mengembangkan dan membuka
peluang bagi dirinya.
2. Faktor Pembentuk Rasa Percaya Diri
Percaya diri merupakan bagian dari karakteristik keperibadian seseorang, sedangkan proses pembentukannya atau peningkatan percaya
diri sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis maupun aspek keterampilan teknis yang dimiliki seseorang Surya, 2010.
a. Aspek psikologis Aspek psikologis yang mempengaruhi dan membentuk percaya diri,
yaitu gabungan unsur karakteristik citra fisik, citra psikologis, citra sosial, aspirasi, prestasi dan emosional, antara lain:
1 Self control pengendali diri Fungsi self control ini mengatur power atau kekuatan dorongan
dan keinginan dalam diri yang menjadi inti tingkat kesanggupan,
keyakinan, keberanian, perasaan dan emosi dalam diri seseorang. Self control dalam diri memberi kekuatan dan menggerakkan
percaya diri positif atau negatif. 2 Suasana hati yang sedang dihayati
Gambaran keadaan suasana hati senang, bahagia, cemas, atau sedih atau perasaan sangat mempengaruhi pembentukkan suara
hati seseorang. Efek senang dan gembira merupakan sumber energi yang
mempengaruhi pembentukkan
suara hati
positif dan
berdampak meningkatkan power atau self control sehingga pematangan konsep percaya diri pun semakin mantap. Perasaan
terpuruk, sedih, pesimis, cemas, marah, dan kesal sebaliknya akan membebani hati dan berdampak pada suara hati negatif yang
mempengaruhi, menyedot, atau menurunkan power atau self control sehingga membuat orang tidak percaya diri.
3 Citra fisik Kondisi fisik seseorang sangat mempengaruhi suasana hati maupun
self control diri seseorang. Penerimaan terhadap kondisi fisik cukup
memuaskan akan
memberikan suasana
hati yang
menyenangkan. Dampaknya pada pembentukkan suara hati pun positif dan mampu menggerakkan self control sehingga percaya
diri yang terbentuk pun positif. 4 Citra sosial
Salah satu unsur yang dapat mempengaruhi pematangan percaya diri seseorang adalah bagaimana penilaian dan penerimaan
lingkungan sosial terhadap diri seseorang. Penerimaan lingkungan yang baik dapat meningkatkan percaya diri secara positif,
sebaliknya penerimaan lingkungan yang buruk terhadap seseorang, seperti remaja dianggap nakal, bodoh, jelek, dan sebagainya dapat
membuat remaja menilai negatif dirinya, merasa tak berharga atau tak pantas dan rendah diri. Hal ini akan membuat remaja memiliki
suara hati negatif dan rasa percaya diri menjadi sangat lemah. 5 Citra diri self image
Citra diri ini merupakan gambaran yang meliputi: a nilai profil diri, seperti tingkat kecerdasan, status sosial,
ekonomi dan peranan dalam lingkungan sosial, b cita-cita ideal yang ingin dicapai dan seberapa besar pengaruh
tokoh-tokoh ideal yang diidolakan, baik yang ada di lingkungan atau idola fantasi,
c keberartian diri kebanggaan diri terhadap nilai peran diri di lingkungan.
Meningkatkan citra diri perlu meningkatkan kemampuan pribadi, nilai peran dalam lingkungan keluarga maupun pergaulan. Jika,
kemampuan cukup baik dan nilai peran cukup, maka suara hati pun semakin mantap dan rasa percaya diri akan meningkat.
b. Aspek keterampilan teknis Aspek keterampilan teknis, yaitu kemampuan menyusun kerangka
berpikir daan keterampilan berbuat secara terfokus, terarah, dan terukur step by step untuk melakukan proses kegiatan atau perbuatan.
Aspek keterampilan teknis akan membantu individu untuk mampu menyusun tahapan-tahapan untuk melakukan suatu kegiatan hingga
dapat diwujudkan dan diselesaikan, yang meliputi pengetahuan taktis, metodis, dan imajinatif.
3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri