63
BAB VI PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang
dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan
penelitian.
A. Analisa Univariat
1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 20122013. Jumlah responden
yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 84 orang. Responden laki-laki berjumlah 41 orang 48,8, dan responden perempuan berjumlah 43
orang 51,2. Mayoritas responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu
perempuan, namun berbeda dengan jumlah populasi siswa
perempuan yang lebih sedikit dibanding siswa laki-laki kelas IX di SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 20122013. Total siswa
perempuan yaitu sebanyak 142 orang, sedangkan siswa laki-laki yaitu sebanyak 167 orang. Hal ini dikarenakan teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik random sampling, dimana sampel yang dikehendaki dapat diambil secara acak dan memiliki peluang yang sama
untuk dipilih tanpa pandang bulu.
2. Gambaran Koping Siswa
Ujian merupakan penyebab utama dari stres akademik Schafer, 1996 dalam Rafidah, et al., 2009. Hal ini akan menyebabkan individu
melakukan sesuatu untuk mengatasinya, yang biasa disebut dengan koping Nasir Muhith, 2011. Koping yang digunakan setiap siswa dalam
menghadapi ujian nasional pun berbeda. Hasil uji statistik menunjukkan siswa kelas IX SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan dalam menghadapi
ujian nasional mayoritas menggunakan koping adaptif, yaitu sebanyak 85,7, sementara 14,3 yang menggunakan koping maladaptif. Data
tersebut menunjukkan bahwa 85,7 siswa SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan sudah memiliki koping yang baik dalam menghadapi ujian
nasional walaupun masih terdapat 14,3 siswa yang menggunakan koping maladaptif.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ratih 2012 yang menyatakan bahwa siswa dalam
menghadapi ujian nasional lebih banyak menggunakan koping yang adaptif dibanding koping maladaptif. Koping yang dilakukan siswa saat
mengatasi kecemasan diantaranya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, melakukan kegiatan selingan melalui berbagai
atraksi, games atau ice break terutama dilakukan pada saat suasana tidak kondusif, serta memberikan materi dan tugas-tugas dengan tingkat
kesulitan rendah. Koping yang digunakan setiap individu berbeda tergantung jenis
masalah yang dihadapi. Strategi koping yang biasa digunakan individu,
antara lain Problem focused coping yaitu usaha untuk mengatasi stres dengan cara mengatur atau mengubah masalah yang dihadapi dan
lingkungan sekitarnya yang menyebabkan terjadinya tekanan, dan Emotion Focused Coping, yaitu usaha mengatasi stres dengan cara mengatur respon
emosional dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang dianggap penuh tekanan
Lazarus Folkman, 1984 dalam Nasir Muhith, 2011. Hal ini disebabkan
kemampuan individu
dalam mengatasi
situasi tertentu
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu karakteristik personal, sumber daya yang tersedia, situasi, dan pola koping yang dikembangkan
Christensen Kenney, 2009. SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan sudah membekali para
siswa dengan nilai-nilai keagaman yang terlihat dari visi misi yang dicapai, sehingga para siswa sudah memiliki kesiapan mental dalam
menghadapi ujian nasional. Hal ini sejalan dengan hasil tanggapan responden mengenai dimensi-dimensi dari koping, terlihat bahwa dimensi
looking for silver lining memiliki rata-rata dimensi tertinggi dibandingkan dengan dimensi lainnya, artinya apapun yang terjadi dalam ujian nasional,
siswa akan selalu berpikiran positif dan mengambil hikmah tanpa menurunkan semangat dan motivasi.
3. Gambaran Kepercayaan Diri Siswa