46
BAB IV METODE PENELITIAN
Sebuah penelitian mengandung metode yang harus dilalui sebagai syarat dalam penelitian. Bab ini menguraikan beberapa cara pelaksanaan penelitian
dengan menyajikan metode-metode yang digunakan serta teknik analisis untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Desain penelitian yang direncanakan adalah penelitian asosiatif hubungan dengan rancangan penelitian cross
sectional. Pendekatan penelitian dengan kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik, bukan makna secara
kebahasaan dan kulturalnya Siregar, 2013. Penelitian asosiatif hubungan dengan cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat Nursalam, 2009.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan yang beralamat di Jl. Prima Barat No. 59 Perumahan Pondok Kacang Prima
Kecamatan Pondok Aren –Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada
18 April 2013.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
IX yang mengikuti ujian nasional tahun 2013 di SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 309 orang yang terbagi dalam 9 kelas.
Daftar jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan yang mengikuti ujian nasional tahun 2013 tercantum dalam Tabel
4.1. Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa kelas IX SMP Negeri 5 Kota Tangerang
Selatan yang Mengikuti Ujian Nasional Tahun 2013
No. Kelas
Jumlah Siswa
1. 9.1
35 siswa 2.
9.2 35 siswa
3, 9.3
34 siswa 4.
9.4 33 siswa
5. 9.5
32 siswa 6.
9.6 35 siswa
7. 9.7
35 siswa 8.
9.8 34 siswa
9. 9.9
36 siswa Jumlah
309 siswa Sumber: SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
Arikunto, 2006. Sampel digunakan disebabkan karena adanya kendala tenaga, waktu, dan dana, sehingga peneliti membatasi banyaknya subjek
penelitian disesuaikan dengan kemampuan yang ada pada dirinya Arikunto, 2010. Hasil penelitian sampel berlaku bagi populasi, maka
sampel yang diambil harus representative, yaitu mewakili populasi, dalam arti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada pada populasi tercermin
dalam sampel Arikunto, 2006. Sampel dalam penelitian harus memenuhi kriteria, sebagai berikut:
a. Siswa kelas IX yang akan mengikuti ujian nasional tahun 2013 b. Bersekolah di SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan
c. Bersedia menjadi responden Rumus yang digunakan dalam mengambil sampel menggunakan
rumus uji beda dua proporsi Dahlan, 2010, adalah sebagai berikut: n
1
= n
2
= Keterangan:
Zα = deviat baku alfa, sebesar 1,96
Zβ = deviat baku beta, sebesar 0,84
P
2
= 0,5 proporsi maksimal karena tidak diketahui nilainya Q
2
= 1 – P
2
= 1 – 0,5 = 0,5
P
1
–P
2
= selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna, sebesar 0,3 P
1
= P
2
+ 0,3 = 0,5 + 0,3 = 0,8 Q
1
= 1 – P
1
= 1 – 0,8 = 0,2
P = proporsi total = P
1
+ P
2
2 = 0,8 + 0,52 = 0,65 Q
= 1 – P = 1 – 0,65 = 0,35
Penghitungan sampel dengan rumus uji beda dua proporsi, diperoleh sampel sebanyak:
n
1
= n
2
=
=
= 38,4 dibulatkan menjadi 38 Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 38 x 2 yaitu 76
siswa, namun untuk mengantisipasi kesalahan dalam pengambilan data maka peneliti menambah jumlah sampel 10 dari jumlah yang seharusnya
sehingga jumlah responden menjadi 84 siswa.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Siswa kelas IX SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan dipilih secara acak berdasarkan penentuan sampel yang telah dilakukan. Pengambilan data
responden, peneliti
membagi masing-masing kelas menjadi sekitar 9 responden, namun ada tiga kelas dengan 10 responden yaitu kelas 9.1, 9.2, dan
9.3. Peneliti dalam menyebarkan kuesioner menggunakan teknik simple random sampling dengan melakukan lotre terhadap semua populasi.
Kuesioner yang telah terkumpul pada masing-masing kelas, diberi nomor urut. Dengan kertas gulungan yang berisi nomor-nomor subjek, dilakukan lotre
seperti cara lotre yang umum sudah dikenal.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah
dengan menggunakan
kuesioner, yaitu
dengan mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan
secara tertulis Nursalam, 2009. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang jumlah item dan alternatif
jawaban maupun responnya sudah ditentukan Widoyoko, 2012. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, antara lain:
1. Kuesioner A berisi pertanyaan tentang identitas responden berupa kelas, usia, dan jenis kelamin.
2. Kuesioner B berisi 26 pernyataan terkait koping yang digunakan oleh siswa dalam menghadapi ujian nasional.
3. Kuesioner C berisi 21 pernyataan terkait kepercayaan diri yang diri siswa dalam menghadapi ujian nasional.
Instrumen yang digunakan untuk kedua variabel, dikembangkan oleh peneliti melalui indikator dari masing-masing variabel, kemudian berdasarkan
indikator itu dibuat item-item pernyataan beserta skala pengukurannya. Instrumen penelitian variabel koping, peneliti kembangkan dari teori Stuart
Sundeen 1995 dalam Nasir Muhith 2011, sedangkan instrumen penelitian untuk variabel kepercayaan diri, peneliti kembangkan dari teori
Lauster 2003. Kisi-kisi instrumen dari variabel penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Nomor Item Favorable
Unfavorable
Koping X Adaptif
Problem solving 3, 12, 16,
18, 23, 25 22
Utilizing social support
20, 26 19
Looking for silver lining
1, 15, 24
Maladaptif Avoidance
5, 6, 8, 14, 21
10,17 Self-blame
7,9, 11 Wishful thinking
4, 13 2
Kepercayaan Diri Y Ambisius
11, 14 13, 18
Tidak tergantung orang lain
15, 17 9, 12, 16
Optimis 4, 6, 8, 19,
21 Tidak
mementingkan diri sendiri
1, 2, 3, 20 Toleransi
7,10 5
Pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk memperoleh data tentang koping dan kepercayaan diri siswa SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan
dalam menghadapi ujian nasional tahun 2013 dalam bentuk skala sikap versi Likert dengan memberi bobot pada setiap jawaban.
Instrumen koping dan kepercayaan diri menggunakan skala 1-5, dengan kategori:
1. Selalu SL yang berarti Sangat Sesuai Sangat Memadai Sangat Tinggi. 2. Sering SR yang berarti Sesuai Memadai Tinggi.
3. Kadang-kadang KD yang berarti Cukup Sesuai Cukup Memadai Tanpa Pernyataan.
4. Jarang JR yang berarti Kurang Sesuai Kurang Memadai Rendah. 5. Tidak Pernah TP yang berarti Tidak Sesuai Tidak Memadai Sangat
Rendah. Perolehan skor dari item-item berdasarkan dari jawaban yang dipilih
sesuai dengan jenis pernyataan yaitu favorable dan unfavorable. skor dari pernyataan yang dipilih dapat dilihat dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3 Bobot Nilai
Kategori Respon SL
SR KD
JR TP
Favorable 4
3 2
1 Unfavorable
1 2
3 4
Interpretasi skor yang digunakan pada skala koping dengan membagi menjadi 2 skor, yaitu koping adaptif dan koping maladaptif. Skor dari koping
adaptif maupun
skor maladaptif
akan dibandingkan.
Subjek akan
dikategorisasikan ke dalam koping adaptif atau maladaptif, jika salah satu skor tersebut lebih besar.
Interpretasi skor yang digunakan pada skala kepercayaan diri dengan menggunakan rumus kategorisasi jenjang dengan menggolongkan subjek ke
dalam 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah Azwar, 2012.
F. Teknik Pengujian Instrumen