Fourier Transform Infrared FT-IR Spektrofotometer UV-Visible

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fungsi. Proses dari inflamasi termasuk peran dari mediator yang merupakan substansi kimia yang poten yang ditemukan dalam jaringan tubuh, seperti prostaglandin, leukotriene, prostasiklin, limfokin, kemokin seperti interferon- α IFN- α, interleukin IL-1, IL-8, histamin, 5-hidroksitriptamin 5-HT, dan faktor- α nekrosis jaringan. Mediator yang menyebabkan timbulnya respon inflamasi Beg et al, 2011. Gambar 2.16 Proses inflamasi dan sintesis mediator inflamasi seperti prostaglandin, prostasiklin, dan leukotrien Beg et al, 2011. Proses peradangan melibatkan sederet peristiwa yang dapat disebabkan oleh berbagai stimulus misalnya zat-zat penginfeksi, iskemia, interaksi antigen- antibodi, serta cidera karena panas atau cedera fisik lain. Pada tingkat makroskopik, respon peradangan terjadi disertai dengan tanda-tanda klinis yang umum berupa eritma, edema, sangat peka-nyeri hiperalgesia, dan nyeri. Respon peradangan terjadi dalam tiga fase yang berbeda, masing-masing diperantarai oleh mekanisme yang berbeda yaitu fase akut, fase sub akut lambat, dan fase proliferatif kronik. Fase akut ditandai dengan vasodilatasi lokal dan peningkatan permeabilitas kapiler. Fase sub akut lambat ditandai dengan infiltrasi sel leukosit dan sel fagosit. Sedangkan fase proliferatif kronik ditandai dengan terjadinya kerusakan jaringan dan fibrosis. Kemampuan untuk meningkatkan respon UIN Syarif Hidayatullah Jakarta peradangan sangat penting untuk dapat bertahan hidup dalam menghadapi patogen lingkungan dan cedera, walaupun pada keadaan penyakit tertentu, respon peradangan mungkin berlebihan dan berlangsung lama tanpa alasan manfaat yang jelas Goodman dan Gilman, 2012. 2.8.3 Obat-obat Antiinflamasi 2.8.3.1 Obat Antiinflamasi Steroid Glukokortikoid merupakan antiinflamasi golongan steroid. Efek glukokortikoid pada respon radang terbilang banyak dan terdokumentasi dengan baik. Obat-obatan ini dapat diberikan secara oral maupun intravena. Prednison oral merupakan obat pilihan yang masih banyak digunakan. Kebanyakan pasien mengalami perbaikan yang signifikan dalam waktu 5 hari sejak permulaan terapi. Pada kasus yang lebih parah, glukokortikoid dapat diberikan secara intravena Goodman dan Gilman, 2012. Steroid sintesis baru sedang dikembangkan dikarenakan obat-obat steroid yang tersedia buruk absorpsinya danatau obat tersebut mengalami metabolisme lintas pertama yang tinggi seperti sediaan topikal prednisolon, metasulfobenzoat, tiksokortol pivalat, flutikason propionat, dan beklometason dipropionat Goodman dan Gilman, 2012.

2.8.3.2 Obat Antiinflamasi Non-Steroid

Obat-obat antiinflamasi non-steroid AINS merupakan suatu grup obat yang secara kimiawi tidak sama, yang berbeda aktivitas anti-piretik, analgesik, dan antiinflamasinya. Obat-obat ini terutama bekerja dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase tetapi tidak enzim lipoksigenase. Aspirin adalah prototip dari grup ini; yang paling umum digunakan dan merupakan obat yang dibandingkan dengan semua obat antiinflamasi. Namun, sekitar 15 penderita menunjukkan tidak toleran terhadap aspirin. Karena itu, obat-obat AINS lain dapat digunakan jika individu tidak toleran terhadap aspirin. Selain itu, pada penderita tertentu, beberapa obat AINS baru lebih superior daripada aspirin, karena aktivitas antiinflamasinya lebih besar danatau menyebabkan lebih sedikit terjadinya iritasi pada lambung. Namun, disamping itu terdapat juga kekurangan