Resonansi Magnetik Inti RMI

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Migrasi ini difasilitasi oleh perubahan dalam pembuluh darah lokal menjadi vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas pembuluh, serta meningkatkan aliran darah Ashley et al, 2012. Infeksi yang diakibatkan oleh mikroba sering menyebabkan terjadinya respon inflamasi. Bagaimanapun, luka atau trauma kehadiran infeksi parasit dan paparan partikeliritanpolutan asing juga dapat menyebabkan inflamasi, respon yang terjadi dapat kerusakan atau malfungsi jaringan. Fungsi dasar dari inflamasi adalah untuk menghancurkan dengan cepat pengganggu yang masuk kedalam tubuh, mengurangi kerusakan jaringan, dan kemudian mengembalikan homeostatis jaringan. Inflamasi, ketika diatur sewajarnya, adalah proses menyesuaikan diri. Pernyataan ini didukung oleh peningkatan resiko dari infeksi serius pada manusia dengan defesiensi genetik dalam komponen dasar dari inflamasi, seperti neutropenia kadar rendah yang abnormal dari neutrophil. Pada studi dengan menggunakan metode knock-out pada tikus menjelaskan bahwa cacat pada gen yang menyandikan sitokin proinflamasi dan agen inflamasi dapat meningkatkan kerentaan terhadap infeksi Ashley et al, 2012.

2.8.2 Mekanisme dari Inflamasi

Inflamasi diatur oleh proses yang melibatkan sistem imun, psikologis, dan perilaku yang dipengaruhi oleh sitokin. Tahap pertama dari inflamasi termasuk pengenalan dari infeksi atau kerusakan. Ini secara tipikal diraih dengan cara deteksi dari susuan molekular yang dihubungkan dengan patogen PAMPs yang secara spesifik bentuk molekul tersebut diekspresikan oleh pathogen yang esensial untuk bertahan hidup. Susunan molekul dihubungkan dengan kerusakan DAMPs, adalah molekul endogen yang merupakan sinyal dari kerusakan atau nekrosis dan juga dikenali sistem imun bawaan. Sebuah keuntungan dari mendeteksi sinyal ini adalah mentargetkan tidak dengan hati-hati dari sel inang dan jaringan diminimalisasi. Tidak seperti sistem imun adaptif, sistem imun bawaan kurang kemampuannya untuk membedakan perbedaan strain dari patogen yang membahayakan dapat membahayakan sel inang Ashley et al, 2012. Inflamasi secara umum dikarakterisasikan dengan tanda umum seperti kemerahan, bengkak, panas, sakit, dan kadang disertai eksudasi dan kehilangan