UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.1.1 Optimasi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis dilakukan dengan pemanasan 60
o
C diatas hotplate dan berlangsung selama 5 jam Gambar 4.1. Pemanasan diatas hotplate ditujukan
untuk mempersingkat reaksi. Berdasarkan penelitian Mufidah 2014, apabila reaksi dilakukan pada suhu kamar maka akan membutuhkan waktu 32 jam. Hasil
dari reaksi hidrolisis berupa padatan berwarna putih. Setelah reaksi selesai, dilakukan pelarutan hasil reaksi dengan aquadest sebanyak 1.000 mL secara
bertahap diikuti dengan pengadukan hingga hasil reaksi tersebut larut sempurna. Filtrat yang diperoleh kemudian ditambahkan HCl 15 untuk mengikat Na
+
sehingga terbentuklah endapan putih yang merupakan senyawa hasil hidrolisis.
Penambahan HCl 15 terus dilakukan hingga tidak lagi terbentuk endapan.
Gambar 4.1. KLT senyawa hasil hidrolisis dengan eluen heksan etil asetat 4:1 visualisasi UV
245 nm Keterangan: 1 Reaksi hidrolisis selama 3 jam 2 Reaksi hidrolisis selama 4 jam 3 Reaksi
Hidrolisis selama 5 jam
Berdasarkan KLT Gambar 4.1, pada jam ke-5 sudah tidak terdapat etil p- metoksisinamat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa etil p-metoksisinamat telah
bereaksi sempurna membentuk asam p-metoksisinamat, sehingga reaksi dihentikan pada jam ke-5. Pada reaksi hidrolisis gugus ester digantikan dengan
gugus karboksilat sehingga menghasilkan asam p-metoksisinamat. Asam p- metoksisinamat yang dihasilkan dari 15,480 gram etil p-metoksisinamat sebanyak
12,8616 gram dengan presentase rendemen sebesar 83,085. Meskipun hanya
Etil p-metoksisinamat
Asam p-metoksisinamat
1 2 3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai senyawa antara untuk melakukan reaksi nitrasi, hasil reaksi hidrolisis dilakukan juga uji aktivitas antiinflamasi.
Rendemen Hidrolisis = x 100 = 83,085
4.1.2 Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi adalah reaksi dimana suatu senyawa akan disisipkan gugus nitro. Pada reaksi nitrasi kali ini menggunakan cara dingin yaitu metode „Cold
Microwave’. Proses modifikasi dengan nitrasi hanya menggunakan reagen HNO
3
asam nitrat. Sebelum reaksi menggunakan asam nitrat, asam nitrat didinginkan dahulu dalam freezer hingga suhu dibawah -12
o
C. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kondisi reaksi dan sesudah reaksi ada dalam keadaan dingin, karena suhu
mempengaruhi hasil reaksi yang akan didapatkan Bose et al, 2006.
Gambar 4.3. Reaksi Nitrasi
4.1.2.1 Optimasi Nitrasi
Reaksi dilakukan dengan iradiasi microwave pada 300 watt selama 1 menit. Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil optimasi yang dilakukan Lampiran 12.
Dilakukan optimasi dengan menggunakan waktu dan kekuatan radiasi yang berbeda, yaitu dilakukan optimasi dengan 300 W selama 30 detik, 300 W selama
1 menit, 300 W selama 2 menit, dan 450 W selama 2 menit. Berdasarkan hasil optimasi tersebut diketahui bahwa senyawa target memiliki hasil yang cukup baik
pada 300 watt selama 1 menit. Setelah iradiasi dilakukan, campuran reaksi ditambahkan aquadest dingin yang bertujuan untuk mencuci hasil reaksi dari sisa-
sisa asam nitrat yang digunakan. Kemudian dilakukan filtrasi, maka didapatkan padatan berwarna jingga. Didalam padatan ini terdapat senyawa target. Kemudian
hasil penyaringan tersebut dikeringkan pada suhu ruang. Setelah kering, hasil
Didinginkan hingga suhu
dibawah -12
o
C
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ditimbang. Lalu hasil dari reaksi nitrasi tersebut dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom dengan eluent heksan 100 hingga heksan-etil asetat dengan
perbandingan 8:2. Setelah dilakukan proses pemurnian dengan kromatografi kolom, senyawa 4-metoksi-
β-nitrostirena dicuci dengan menggunakan heksan. Setelah itu dilakukan identifikasi lebih lanjut terhadap senyawa hasil tersebut.
Senyawa 4-metoksi- β-nitrostirena yang dihasilkan dari 1.200,0 mg asam p-
metoksisinamat sebanyak 333,1 mg dengan rendemen sebesar 27,75. Rendemen senyawa 4-metoksi-
β-nitrostirena = x 100 = 27,75
Gambar 4.4. KLT senyawa hasil nitrasi dengan eluen heksan-etil asetat 3:2 visualisasi UV
245 nm Keterangan: 1 asam p-metoksisinamat 2 4-metoksi-
β-nitrostirena
4.2 Identifikasi Senyawa Hasil Modifikasi
Senyawa hasil
modifikasi pertama
kali diidentifikasi
dengan membandingkan nilai Rf. Nilai Rf didapatkan melalui KLT dengan eluen etil
asetat-heksan dengan perbandingan 3:2 Gambar 4.5. Berdasarkan perhitungan, didapatkan nilai Rf sebagai berikut:
Etil p-metoksisinamat = 0,95
Asam p-metoksisinamat = 0,7
4-metoksi- β-nitrostirena
= 0,90
1 2
Asam p-metoksisinamat 4-metoksi-
β-nitrostirena