Identifikasi Organoleptis Pembuatan TBS Tris Buffer Saline pH 6,3 Penyiapan variasi konsentrasi dari etil p-metoksisinamat dan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta  10 ppmμ Sebanyak 50 L dari larutan kontrol positif 1.000 ppm ditambahkan dengan 4. λ50 L larutan BSA.  1 ppmμ Sebanyak 50 L dari larutan kontrol positif 100 ppm ditambahkan dengan 4. λ50 L larutan BSA.  0,1 ppmμ Sebanyak 50 L dari larutan kontrol positif 10 ppm ditambahkan dengan 4. λ50 L larutan BSA. Masing-masing larutan diinkubasi selama 30 menit di suhu ruang 27 o C. Sebelum diinkubasi di vortex terlebih dahulu agar larutan yang dibuat homogen. Setelah itu dipanaskan selama 5 menit pada suhu 72 o C. Kemudian dibiarkan di suhu ruang 27 o C selama 25 menit. Lalu diukur kekeruhannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 660 nm. Presentase inhibisi dari denaturasi BSA diapat dihitung dengan rumus berikut: x 100 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 34

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Modifikasi Struktur Etil p-Metoksisinamat

Senyawa etil p-metoksisinamat sebelum dinitrasi dihidrolisis terlebih dahulu untuk mendapatkan asam p-metoksisinamat. Hal ini dilakukan karena berdasarkan uji pendahuluan, ketika etil p-metoksisinamat di nitrasi dengan menggunakan asam nitrat 65 tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu dilakukan reaksi hidrolisis terlebih dahulu kemudian hasilnya dinitrasi dengan asam nitrat 65 dan menghasilkan produk yang diinginkan.

4.1.1 Reaksi Hidrolisis

Pada reaksi hidrolisis diperlukan katalis basa, dalam reaksi ini digunakan NaOH dan perlarut yang digunakan adalah etanol pro analisis. Mekanisme dari reaksi hidrolisis terjadi karena adanya protonasi pada karbonil oksigen. Protonasi yang terjadi menyebabkan keadaan terpolarisasi pada gugus karbonil melepaskan elektron dari karbon sehingga bersifat lebih elektrofilik dan akan mengikat OH yang merupakan nukleofilik Larson dan Weber, 1994. Gambar 4.1 Mekanisme reaksi hidrolisis etil p-metoksisinamat Mufidah, 2014 telah diolah kembali Suhu 60 o C UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.1.1 Optimasi Hidrolisis

Reaksi hidrolisis dilakukan dengan pemanasan 60 o C diatas hotplate dan berlangsung selama 5 jam Gambar 4.1. Pemanasan diatas hotplate ditujukan untuk mempersingkat reaksi. Berdasarkan penelitian Mufidah 2014, apabila reaksi dilakukan pada suhu kamar maka akan membutuhkan waktu 32 jam. Hasil dari reaksi hidrolisis berupa padatan berwarna putih. Setelah reaksi selesai, dilakukan pelarutan hasil reaksi dengan aquadest sebanyak 1.000 mL secara bertahap diikuti dengan pengadukan hingga hasil reaksi tersebut larut sempurna. Filtrat yang diperoleh kemudian ditambahkan HCl 15 untuk mengikat Na + sehingga terbentuklah endapan putih yang merupakan senyawa hasil hidrolisis. Penambahan HCl 15 terus dilakukan hingga tidak lagi terbentuk endapan. Gambar 4.1. KLT senyawa hasil hidrolisis dengan eluen heksan etil asetat 4:1 visualisasi UV 245 nm Keterangan: 1 Reaksi hidrolisis selama 3 jam 2 Reaksi hidrolisis selama 4 jam 3 Reaksi Hidrolisis selama 5 jam Berdasarkan KLT Gambar 4.1, pada jam ke-5 sudah tidak terdapat etil p- metoksisinamat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa etil p-metoksisinamat telah bereaksi sempurna membentuk asam p-metoksisinamat, sehingga reaksi dihentikan pada jam ke-5. Pada reaksi hidrolisis gugus ester digantikan dengan gugus karboksilat sehingga menghasilkan asam p-metoksisinamat. Asam p- metoksisinamat yang dihasilkan dari 15,480 gram etil p-metoksisinamat sebanyak 12,8616 gram dengan presentase rendemen sebesar 83,085. Meskipun hanya Etil p-metoksisinamat Asam p-metoksisinamat 1 2 3