Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                dicita-citakan  oleh  suatu  bangsa  tidaklah  menjadi  suatu  hal  yang  mustahil  untuk  dicapai karena didalamnya terdapat generasi-generasi yang bertanggungjawab terhadap agama, nusa
dan bangsanya. Anak adalah bagian dari generasi  muda sebagai  salah  satu sumber daya  manusia
yang merupakan potensi dan sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa yaitu, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur secara merata berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar  1945.  Karena  itu  anak  membutuhkan  pembinaan  dan  perlindungan  dalam  rangka pertumbuhan  dan  perkembangannya  baik  secara  fisik,  mental  maupun  sosialnya.  Anak
Indonesia  merupakan  generasi  penerus  bangsa  yang  mempunyai  hak  dan  kewajiban  ikut serta membangun Negara dan bangsa Indonesia.
4
Dalam  menangani  permasalahan  seputar  dunia  anak  di  Indonesia  ada  Lembaga Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI
5
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor  23  Tahun  2002  tentang  Perlindungan  Anak  dan  Keppres  No.77  Tahun  2003  dan
pasal 74 dalam rangka untuk  meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan  anak di  Indonesia.  KPAI  memiliki  tugas  pokok  dan  fungsi  melakukan  sosialisasi  seluruh
ketentuan  peraturan  perundang-undangan  yang  berkaitan  dengan  perlindungan  anak, mengumpulkan  data  dan  informasi,  menerima  pengaduan  masyarakat,  melakukan
penelaahan,  pemantauan,  evaluasi  dan  pengawasan  terhadap  penyelenggara  perlindungan anak.  Selain  itu  KPAI  memberikan  laporan  saran,  masukan,  dan  pertimbangan  kepada
Presiden dalam rangka perlindungan anak.
6
4
Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, Jakarta, Akedemika Pressindo, 1989, cet ke2. h.123
5
Untuk selanjutnya penulis akan menggunakan singkatan KPAI
6
http:www.kpai.go.idtentang-kpai-mainmenu-2612-tentang-kpai.html. Artikel  diAkses  Pada  Senin  23
Mei 2011
Belakangan  ini  muncul  berita  di  media  massa  yang  menyebutkan  tentang  kasus artis  Arumi  Bachsin  yang  kabur  dari  rumah  akibat  perselisihan  dengan  orang  tuanya.
Munculnya  permasalahan  orang  tua  dengan  anak   sebenarnya  cenderung  disebabkan  oleh sikap  orang  tua  sebagai  pihak  yang  seharusnya  mampu  memegang  kendali  terhadap  anak-
anaknya, mengingat orang tua adalah contoh terdekat bagi anak-anak dalam proses tumbuh kembang mereka.
Permasalahan  Arumi  yang  kabur  dari  rumah  akibat  perselisihan  dengan  orang tuanya  bisa  menjadi  contoh  negatif  bagi  anak-anak  yang  sedang  mengalami  atau  akan
mengalami  permasalahan  dengan  orang  tuanya,  karena  anak-anak  akan  berfikir  secara sederhana  apabila  ada  permasalahan  dengan  orang  tuanya,  langkah  yang  akan  diambil
adalah kabur dari rumah. Profesi Arumi yang seorang artis mengakibatkan permasalahannya sering kali ditayangkan oleh berbagai  media televisi  yang dikhawatirkan akan  memberikan
dampak negatif terhadap anak-anak. Kasus  ini  mendapat  sorotan  dari  Menteri  Pemberdayaan  Perempuan  dan
Perlindungan  Anak.  Linda  Amalia  Sari  Gumelar.  yang  mengatakan  kasus  artis  Arumi Bachsin  yang  kabur  dari  rumah  bisa  menjadi  contoh  buruk  bagi  anak-anak  lain.  Linda
menjelaskan  pemberitaan  kasus  Arumi  yang  kabur  dari  rumah  kerap  disiarkan  di  berbagai media  massa  khususnya  televisi  secara  berulang-ulang.  Ia  khawatir  anak-anak  yang
menyaksikan tayangan tersebut bisa terinspirasi dan berbuat hal serupa. “.  .  .dikhawatirkan  anak-anak  yang  terinspirasi  bahwa  jika  mempunyai  masalah
dengan orang tua jalan keluarnya adalah kabur dari rumah,” katanya”
7
7
Linda Amalia Sari Gumelar, Kasus Arumi Bachsin Bisa Jadi Contoh Buruk, Artikel diakses pada Senin, 23 Mei 2011 Dari http:www.antaranews.comberita249492kasus-arumi-bisa-jadi-contoh-buruk
Permasalahan yang terjadi antara Arumi dengan orang tuanya ini, bisa saja terjadi terhadap  anak-anak  lain  di  Indonesia.  Profesi  Arumi  yang  sebagai  artis,  kerap  kali
pemberitaan  masalah  Arumi  ditayangkan  di  televisi  yang  bisa  berdampak  negatif  terhadap anak-anak lain di Indonesia. Permasalahan ini semakin menarik, karena dalam permaslahan
keluarga  ini  ada  pihak  luar  yakni    lembaga  KPAI  sebagai  Lembaga  Negara  yang  yang bertugas melakukan perlindungan anak juga ikut terlibat dalam permasalahan ini.
Dari  uraian  di  atas,  penulis  bermaksud  melakukan  penelitian  yang  berkaitan dengan otoritas orang tua terhadap anak,  dalam  hal  ini penulis akan  meneliti kasus Arumi
Bachsin yang berselisih dengan orang tuanya. Untuk selanjutnya skripsi ini akan diberi judul
“Otoritas  Orang  Tua  Terhadap  Anak    Perspektif  Hukum  Islam  dan  Undang-Undang No 23 Tahun 2002.”
                