tumbuh dan berkembang, berpartisipsasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan.
39
Adapun proses perkembangan anak terdiri dari beberapa fase prtumbuhan yang bisa digolongkan berdasarkan pada paralelitas perkembangan jasmani anak dengan
perkembangan jiwa anak. Penggolongan tersebut dibagi ke dalam 3 tiga fase, yaitu:
40
1 Fase pertama adalah dimulainya pada usia anak 0 tahun sampai dengan 7
tujuh tahun yang disebut sebagai masa anak kecil dan masa perkembangan kemampuan mental, pengembangan fungsi-fungsi tubuh, perkembangan
kehidupan emosional, bahasa bayi dan arti bahasa bagi anak-anak, masa kritis trozalter pertama dan tumbuhnya seksualitas awal pada anak.
2 Fase kedua adalah dimulai pada usia 7 tujuh sampai 14 empat belas tahun
disebut sebagai masa kanak-kanak, dimana dapat digolongkan kedalam 2 periode yaitu:
a. Masa anak sekolah dasar mulai usia 7-12 tahun adalah periode intelektual. b. Masa remajapra-pubertas atau pubertas awal yang dikenal dengan sebutan
periode pueral. 3
Fase ketiga adalah dimulai pada usia 14 sampai 21 tahun, yang dinamakan masa remaja, dalam arti sebenarnya yaitu fase pubertas dan adolescent, dimana
terdapat masa penghubung dan masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa.
39
Ahmad Kamil, M. Fauzan, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada: 2008 h 1
40
Wagiati Soetedjo, Hukum Pidana Anak, Bandung, PT.Refika Aditama: 2006 h.7
Dalam ketentuan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dijelaskan
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.”
Dalam pasal ini telah dijelaskan dengan jelas bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasai penerus cita-cita bangsa, memilih peran strategis dalam menjamin
eksistensi bangsa dan Negara di masa mendatang. Agar mereka kelak mampuh memikul tanggung jawab itu, maka mereka perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk
tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual. Mereka perlu mendapatkan hak-haknya, perlu dilindungi dan disejahterakan. Karenanya,
segala bentuk tindak kekerasan pada anak perlu dicegah dan diatasi.
2. Hak-Hak Anak Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak
Masalah perlindungan hukum dan hak bagi anak-anak merupakan salah satu sisi pendekatan untuk melindungi anak-anak Indonesia. Agar perlindungan hak-hak anak
dapat dilakukan secara teratur, tertib dan bertanggung jawab maka diperlukan peraturan hukum yang selaras dengan perkembangan masyarakat Indonesia yang dijiwai
sepenuhnya oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Namun, usaha tersebut belum menunjukan hasil yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat Indonesia. Keadaan ini disebabkan situasi dan kondisi serta keterbatasan yang ada pada pemerintah, dan masyarakat sendiri belum memungkinkan untuk
mengembangkan secara nyata ketentuan perundang-undangan yang telah ada.
41
Anak adalah amanah bagi orang tua untuk dididik dengan sebaik mungkin agar kelak mereka menjadi seseorang yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara. Setiap orang
41
Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, Bandung, PT.Refika Aditama, 2006 h.68
tua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang baik juga bermanfaat dan itulah tugas dari orang tua untuk memenuhi hak-hak anaknya, membesarkan dan mendidik anak-
anaknya sesuai dengan harapan mereka. Hak-hak anak telah diakui dan dilindungi sejak masih dalam kandungan. Deklarasi
tentang hak-hak anak
42
yang disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada 20 November 1959, antara lain menyatakan:
43
1 Anak-anak berhak mendapatkan pendidikan wajib secara cuma-cuma
sekurang-kurangnya di tingkat sekolah dasar. Mereka harus mendapatkan pendidikan yang dapat meningkatkan pengetahuan umumnya. Untuk
mengembangkan kemampuannya, pendapat pribadinya, dan perasaan tanggung jawab moral dan sosialnya, sehingga mereka dapat menjadi anggota
masyarakat yang berguna. 2
Anak-anak harus dilindungi dari segala bentuk penyianyiaan kekejaman dan penindasan. Dalam bentuk apa pun, mereka tidak boleh menjadi bahan
perdagangan. 3
Anak-anak harus dilindungi dari perbuatan yang mengarah ke dalam bentuk diskriminasi rasial, agama maupun bentuk-bentuk diskriminasi lainnya. Mereka
harus dibesarkan dalam semangat yang penuh pengertian, toleransi dan
42
1 Setiap anak harus menikmati semua hak yang tercantum dalam deklarasi ini tanpa terkecuali, tanpa perbedaan dan diskriminasi. 2 Setiap anak harus menikmati perlindungan khusus, harus diberikan kesempatan dan
fasilitas oleh hukum atau peralatan lain, sehingga mampuh berkembang secara fisik, mental, moral, spiritual dan sosial dalam cara yang sehat dan normal. 3 Setiap anak sejak dilahirkan harus memiliki nama dan identitas
kebangsaan. 4 Setiap anak harus menikmati manfaat dan jaminan sosial. 5 Setiap anak baik secara fisik, mental dan sosial mengalami kecacatan harus diberikan perlakuan khusus, pendidikan, pemeliharaan sesuai dengan
kondisinya. 6 Setiap anak bagi perkembangan pribadinya secara penuh dan seimbang memerlukan kasih sayang dan pengertian. 7 Setiap anak harus menerima pendidikan secara cuma-cuma dan atas dasar wajib belajar. 8 Setiap
anak dalam situasi apapun harus menerima perlindungan dan bantuan yang pertama. 9 Setiap anak harus dilindungi dari segala bentuk ketelantaran, tindakan kekerasan dan ekploitasi. 10 Setiap anak harus dilindungi dari setiap
praktik diskriminasi berdasarkan rasial, agama dan bentuk-bentuk lainnya.
43
Bismar Siregar, Hukum dan Hak-hak Anak, Jakarta, CV. Rajawali, 1986 h.19