Perlindungan Anak Menurut Hukum Islam

untuk melakukan kejahatan dan di telantarkan bagaikan binatang liar, sengsara dan celakalah ia, dosanya akan ditanggung langsung oleh kedua orang tuanya sebagai penanggung jawab dari amanat Allah SWT. 46 Al-Qur’an memerintahkan kepada para orang tua agar melindungi dan mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang didasari oleh keimanan dan menanamkan nilai takwa kedalam hati anak-anaknya. Para orang tua juga diperintahkan untuk menanamkan kedalam hati anak-anaknya bahwa keimanan dan takwa kepada Allah adalah dasar utama dalam menjalani kehidupan. Dengan demikian kelak, kelak sang anak akan menjadi manusia yang istiqomah di jalan Tuhan-Nya dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat yang dibenci dan dimurkai-Nya. 47 Pendidikan dan pengasuhan bagi seorang anak bukanlah tugas mudah yang di dalamnya orang tua dapat melakukannya dengan sedikit atau tanpa upaya keras. Kenyataannya, tugas ini membutuhkan penanganan dan tempramen yang lembut. Ada banyak poin yang perlu dipertimbangkan demi mencapai keberhasilan upaya ini. Pendidik mesti mengakrabkan dirinya dengan jiwa anak. Ia tak dapat melakukan tugasnya tanpa mengetahui aspek spiritual, psikologis, pendidikan, dan praktik dari pekerjaan tersebut. Dunia anak menjadi dunianya, imajinasi dan fantasi mereka akan menjadi unik baginya. Ini tak dapat disamakan dengan proses berpikir orang dewasa. Anak-anak yang lahir kedalam dunia adalah generasi penerus. Mereka adalah tunas-tunas baru yang akan tumbuh dan berkembang. Islam telah memerintahkan kepada orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan ajaran Islam yang benar. Agar anak kelak menjadi anak yang bisa berbakti kepada orang tuanya dan menjadi anak yang selalu berada 46 Muhammad Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung, Al-Bayan: 2007 h.35 47 Sa’ad Karim, Agar Anak Tidak Durhaka, Jakarta, Daarul Aqiqah, 2006 h.5 di jalan yang telah di gariskan Allah SWT. Orang tua harus memberi pengarahan, bimbingan, dan pendidikan kepada anak secara maksimum dan sempurna baik berbentuk perintah maupun larangan atau dalam bentuk motivasi maupun sanksi, atau bisa dalam bentuk ajakan dalam kebaikan maupun peringatan dari perbuatan tercela. 48 Allah Berfirman dalam surat At-Tahrim:6                        Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. At-Tahrim: 6 Pada ayat ini orang tua diperintahkan oleh Allah SWT. Untuk memelihara keluarganya dari api neraka, dengan berusaha agar seluruh anggota keluarganya itu melaksanakan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah, termasuk anggota keluarga dalam hal ini adalah anak. Sesungguhnya bagi anak-anak itu, ada hak-hak yang menjadi beban tanggung jawab atas orang tuanya, yaitu memenuhi kebutuhan hidupnya selama mereka masih membutuhkan bantuan belum dewasa atau belum bisa berdiri sendiri. Juga dalam hal pendidikan mereka, bimbingan budi pekerti, pengarahannya kepada sifat-sifat yang baik dan kelakuan yag terpuji. Juga upaya menjaga dan menghindarkan mereka terjatuh ke dalam hal-hal yang buruk. Permaslahan mengasuh anak dalam ajaran Islam meliputi dua hal pokok, yaitu perawatan anak dan pendidikannya. Namun kedua hal tersebut harus dibina diatas landasan- landasan yang kokoh. Bagaimana pandanga ajaran Islam terhadap anak itu, merupakan titik 48 Al-Maghribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak. h.134 awal dari keseluruhan dalam permaslahan mengasuh anak. Ajaran Islam meletakkan dua landasan utama bagi permasalahan anak. Pertama, tentang kedudukan dan hak-hak anak. Kedua, tentang penjagaan dan pemeliharaan atas kelangsungan hidup dan pertumbuhan terhadap anak. dan di atas kedua landasan utama tersebut, perawatan dan pendidikan anak dibina dan dikembangkan untuk mewujudkan konsepsi anak yang ideal yang disebut waladun sahalih, yang merupakan dambaan setiap orang tua. 49 Sebagai pedoman, berbagai upaya agar anak-anak yang menjadi tanggung jawab orang tua menjadi baik dan berguna kelak dikemudian hari, perlu diperhatikan dengan seksama tentang pribadai anak dan perkembangan jasmani, rohani serta akal pikirannya, sebagai berikut: 50 1. Berusaha mengenalkan mereka dengan Tuhan-Nya Allah SWT. 2. Berusaha menumbuhkan daya nalar anak, terutama kemampuan bertindak untuk mendapatkan hal-hal yang mereka anggap masih baru. 3. Mengenalkan dan membekali anak-anak dengan kebudayaan dan pemikiran Islam, untuk membentuk dasar-dasar pemikiran dan keyakinan Islam pada akal, otak, jiwa dan pikiran mereka 4. Melatih dan mengajak anak meninjau kembali berbagai kemajuan yang telah dicapai Islam di masa lalu, untuk dapat menentukan sikap demi kemajuan di masa yang akan datang. 5. Membentuk dan mengusahakan mereka menjadi generasi yang sempurna lahir dan batin, yang bernaung dibawah panji-panji Islam. 49 Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, Bandung, Mizan, 1995 h.270 50 Amini, Ibrahim, Anakmu Amanat-Nya, Jakarta, Al-Huda, 2006 h.11 Dari uraian di atas, Islam telah memerintahkan para orang tua untuk memberikan penjelasan tentang jalan kehidupan yang benar kepada anak-anaknya, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang tercerahkan, tidak hanya menjadi manusia yang baik untuk diri mereka sendiri, namun juga mampuh mengeluarkan orang lain dari gelapnya syirik dan kebodohan menuju kehidupan yang disinari oleh cahaya tauhid dan ilmu pengetahuan. Untuk mencetak generasi yang demikian, tidak ada cara lain kecuali menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjalani kehidupan. Sebab keduanya adalah petunjuk yang lurus. Dalam Surat yang lain QS.Al-Ma’un 107 ayat 1-3 telah dijelaskan kewajiban kita semua untuk memberikan perlindungan terhadap anak. Maka bagi mereka yang memiliki kemampuan, atau harta kekayaan berkewajiban memberikan sesuatu yang terbaik untuk kesejahteraan anak. Ini adalah tugas para orang tua dan orang dewasa untuk melindungi anak-anak untuk menjadikan anak yang cerdas, sehat, dapat hidup, tumbuh berkembang secara optimal serta jauh dari segala kekerasan dan menciptakan anak yang shaleh dan bertakwa kepada Allah SWT. Jika anak dididik dengan penuh cinta dan kasih sayang maka anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang penyayang, begitu juga sebaliknya jika anak jauh dari orang tua tidak mendapatkan kasih sayang, maka dapat menyebabkan anak akan mencari kasih sayang di luar rumah, dengan harapan mereka bisa mendapatkan orang yang bisa memberikan kasih sayang kepada mereka. 51 51 Sufyan Al-Atsari, Kesalahan Dalam Mendidik Anak, Solo: PT. AT-Tibyan h.23

B. Perlindungan Terhadap Anak Menurut Undang-Undang

Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Anak sebagai generasi muda yang akan meneruskan cita-cita luhur bangsa, calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang dan sebagai sumber harapan bagi generasi terdahulu, perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani, dan sosial. Oleh karena itu, Perlindungan anak 52 merupakan usaha dan kegiatan seluruh lapisan seluruh masyarakat dalam berbagai kedudukan dan peranan, yang menyadari betul pentingnya anak bagi nusa dan bangsa dikemudian hari. Perlindungan anak merupakan perwujudan adanya keadilan dalam suatu masyarakat, dengan demikian perlindungan anak diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat. 53 Anak merupakan buah hati dari perkawinan antara ayah dan ibu, yaitu orang pertama yang bertanggung jawab atas kesejahteraan dan perlindungan terhadap hak-haknya baik dari segi rohani maupun jasmani. Karena keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang menyandang peran, cakupan subtansi dan ruang lingkup yang cukup jelas dengan adanya kesamaan dan kejelasan mengenai fungsi dan peran tersebut, akan dapat mempermudah dalam memberikan alternatif pemberdayaan keluarga dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan pengasuhan dan perlindungan dalam keluarga. Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 disebutkan bahwa: 52 Seperti pendapat Arif Gosita. Dosen Hukum Perlindungan Anak Universitas Indonesia, perlindungan anak merupakan upaya-upaya mendukung terlaksananya hak-hak dan kewajiban. Seorang anak yang memperoleh dan mempertahankan hak untuk tumbuh dan berkembang dalam hidup secara berimbang dan positif, berarti mendapat perlakuan secara adil dan terhindar dari ancaman yang merugikan. Usaha-usaha perlindungan anak dapat merupakan suatu tindakan hukum yang mempunyai akibat hukum, sehingga menghindarkan anak dari tindakan orang tua yang sewenang-wenang. Menurut Barda N. Arif. Dosen Universitas Diponogoro. Perlindungan anak dapat diartikan sebagai upaya perlindungan hukum terhadap berbagai kebebasan dan hak asasi anak fundamental rights and freedoms of children serta berbagai kepentingan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak. M.Faisal Salam, Hukum Acara Peradilan Anak di Indonesia, Jakarta, Mandar Maju, 2005 h.3 53 Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Bandung, PT.Refika Aditama, 2008 h.31 “Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.” Perlindungan anak dapat diartikan sebagai segala upaya yang ditujukan untuk mencegah, rehabilitasi, dan memberdayakan anak yang mengalami tindak perlakuan salah child abused eksploitasi, dan penelantaran, agar dapat menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak secara wajar, baik fisik, mental, dan sosialnya. Maka diperlukan peran serta orang tua, masyarakat dan Negara untuk memberikan perlindungan terhadap anak. Dalam usaha perlindungan terhadap dapat dilakukan perlindungan secara langsung 54 dan perlindungan tidak langsung. 55 Perlindungan anak berhubungan dengan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu: 56 1 Luas lingkup perlindungan: a. Perlindungan yang pokok meliputi antara lain: sandang, pangan, pemukiman, pendidikan, kesehatan, hukum b. Meliputi hal-hal yang jasmaniah dan rohaniah c. Mengenai pula penggolongan keperluan yang primer dan sekunder yang berakibat pada prioritas pemenuhannya 2 Jaminan Pelaksanaan Perlindungan: 54 Perlindungan secara langsung merupakan usaha yang langsung berkaitan dengan kepentingan anak antara lain pencegahan dari segala sesuatu yang dapat merugikan atau mengorbankan kepentingan anak disertai pengawasan supaya anak berkembang dengan baik dan penjagaan terhadap gangguan dari dalam dirinya dan luar dirinya. 55 Perlindungan tidak langsung adalah: 1 mencegah orang lain merugikan kepentingan anak melalui peraturan perundang-undangan 2 meningkatkan pengertian tentang hak dan kewajiban anak 3 pembinaan mental, fisik, sosial para partisipan lain dalam rangka perlindungan anak 4 penindakan mereka yang menghalangi usaha perlindungan anak. 56 Apong Herlina, Perlindungan Anak Jakarta, Unicef Indonesia, t,t h.11

Dokumen yang terkait

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penelantaran Anak Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

3 72 99

Analisis Hukum Terhadap Tabanni (Pengangkatan Anak) Menurut Fikih Islam dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

2 78 131

Perlindungan Hukum Anak Angkat Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Islam

1 39 137

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Akibat Perceraian Orang Tua di Pengadilan Agama Padang Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

0 0 6

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Akibat Pembatalan Perkawinan Orang Tua Dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindunga.

0 0 2

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENGONSUMSI ROKOK DIHUBUNGKAN DENGAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

0 0 2

KEWAJIBAN NEGARA TERHADAP ANAK-ANAK JALANAN YANG MASIH MEMILIKI ORANG TUA YANG TINGGAL DI RUMAH SINGGAH DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG.

0 0 1

Pencabutan Kuasa Asuh Orang Tua Terhadap Anak Sah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

0 1 15

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

0 2 122

ADVOKASI BP3AKB TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK JO UNDANG- UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

0 0 12