1. Sumber Dana
Bank adalah bisnis keuangan, dimana yang dijual dan dibeli adalah jasa keuangan. Sebelum melakukan penjualan jasa keuangan, bank harus terlebih dahulu
membeli jasa keuangan yang tersedia di masyarakat dan jasa keuangan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber yang ada, terutama sumber dana dari masyarakat.
200
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasionalnya. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual
uang memberikan pinjaman, bank harus lebih dahulu membeli uang menghimpun dana sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank dapat memperoleh keuntungan.
201
Kemudian untuk membiayai operasinya dana bank dapat pula diperoleh dari modal sendiri yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana
disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu,
pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat. Jika tujuan perolehan dana untuk kegiatan sehari-hari jelas berbeda sumbernya, dengan jika bank hendak
melakukan investasi baru atau melakukan perluasan suatu usaha. Kebutuhan dana untuk kegiatan utama bank diperoleh dalam berbagai simpanan, sedangkan kebutuhan
dana digunakan untuk investasi baru atau perluasan usaha diperoleh dari modal sendiri.
202
200
Soetanto Hadinoto, Bank Strategy on Funding and Liability Management, Jakarta : Gramedia, 2008, hal. 55.
201
Website Gunadarma,
“Sumber-sumber Dana
Bank”, peni.staff.gunadarma.ac.id...files...Sumber-sumber+Dana+Bank.ppt., diakses pada 21 April 2011.
202
Soetanto Hadinoto, Bank Strategy on Funding and Liability Management, Jakarta : Gramedia, 2008, hal. 55.
Universitas Sumatera Utara
Adapun hal terpenting bagi bank adalah memilih dan mengelola sumber dana yang tersedia dengan menggunakan prinsip Good Corporate Governance GCG.
Bagi bank pengelolaan sumber dana dari masyarakat, terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah sangat penting. Dalam pengelolaan
sumber dana dimulai dari perencanaan akan kebutuhan dana, kemudian pelaksanaan pencarian sumber dana dan pengendalian terhadap sumber-sumber dana yang
tersedia. Dengan kata lain pengertian Manajemen Dana Bank adalah suatu kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap penghimpun dana yang ada di
masyarakat.
203
Selain dari dana masyarakat pada PT. Bank Sumut harus bisa menentukan kemana investasi dari Pemerintah Daerah akan disalurkan dalam hal penyertaan
modal Pemerintah Daerah. Menurut Pasal 3 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 5 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Utara, menyebutkan bahwa
204
: “Dana Penyertaan Modal bersumber dari :
a. Dana bagi hasil dari penerimaan PBB;
b. Dividen pada PT. Bank Sumut;
c. dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah”.
Penyertaan modal oleh Pemerintah Daerah Sumatera Utara masuk kepada sumber dana bank yang bersumber dari lembaga lain. Hal ini dikarenakan Pemerintah
Daerah Sumatera Utara adalah sebuah lembaga pemerintahan. Diketahui sumber-
203
Ibid., hal. 55-56.
204
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 5 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 16.
Universitas Sumatera Utara
sumber dana bank, antara lain : a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri; b. Dana yang berasal dari masyarakat luas; dan c. Dana yang bersumber dari lembaga lain.
205
Dalam praktiknya sumber dana yang berasal dari lembaga lain ini sifatnya merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian dana pertama dan kedua di
atas. Pencarian dari sumber dana ini relatif lebih lama dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk
membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Kaitannya dengan penyertaan modal adalah bahwa dana dari Pemerintah Daerah dilakukan pertama sekali pada saat
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara tersebut didirikan. Dengan kata lain disebut juga dengan modal awal bank.
Pada Pasal 4 ayat 4 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 5 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Utara, menyebutkan bahwa
206
: “Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud ayat 1 telah terealisasi sebagai
berikut : a.
Tahun 2001 sebesar Rp. 91.407.800.000,- b.
Tahun 2002 sebesar Rp. 90.000,- c.
Tahun 2003 sebesar Rp. nihil
d. Tahun 2004 sebesar Rp.
nihil e.
Tahun 2005 sebesar Rp. 113.690.650.000,- f.
Tahun 2006 sebesar Rp. 62.487.380.000,- g.
Tahun 2007 sebesar Rp. 24.246.880.000,- h.
Tahun 2008 sebesar Rp. nihil
T O T A L Rp. 291.832.800.000,- ”.
205
Soetanto Hadinoto, Loc.cit., hal. 58.
206
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 5 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Setelah mendapatkan modal awal melalui penyertaan modal barulah PT. Bank Sumut selanjutnya mencari tambahan modal dari dana yang bersumber dari
masyarakat luas. Dana yang bersumber dari masyarakat luas berupa tabungan, deposito, giro, surat-surat berharga, dan lain sebagainya. Surat berharga tersebut
biasanya dalam bentuk referensi bank dan garansi bank. Surat berharga tersebut digunakan oleh nasabah bank untuk berbagai macam keperluan. Contohnya dalam hal
pengajuan dokumen tender pengadaan barang dan jasa pada instansi pemerintahan ataupun swasta.
207
2. Saham Pemerintah Propinsi, KotamadyaKabupaten di PT. Bank Sumut