Beban B unga Pendapatan Operasional Selain Bunga Penggunaan dan Pengurusan Bank Pembangunan Daerah

modal disebabkan karena langkah yang diambil Pemda tersebut aman dalam konteks investasi. Aman maksudnya adalah Pemda tidak perlu takut kehilangan dana daerahnya karena PT. Bank Sumut membelikannya ke Surat Berharga dengan mendapatkan selisih keuntungan dari deviden yang dikeluarkan. 121 Hal tersebut dapat dilihat pada Laporan Perhitungan Laba Rugi Periode 1 Januari – 30 September 2010 dan 2009 di bawah ini : Tabel 2. Laporan Perhitungan Laba Rugi Periode 1 Januari – 30 September 2010 dan 2009 Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Bulan September 2010, http:www.banksumut.comlaporan.php., diakses pada 13 April 2011. 121 Pemda tidak perlu takut kehilangan dana daerahnya maksudnya adalah jika Pemerintah Daerah menempatkan pada pembangunan sarana tempat wisata misalnya akan membutuhkan waktu yang panjang untuk penerimaan kembali. Hal inilah yang menjadikan penyertaan modal pada PT.Bank Sumut menjadi alternatif yang dipilih oleh Pemerintah Daerah. POS-POS 30 September. 2010 30 September. 2009 1. Pendapatan Bunga a. Rupi ah 1.238.718 1.061.443 b. Val uta Asing - -

2. Beban B unga

a. Rupi ah 372.520 306.789 b. Val uta Asing - - Pendapatan Beban Bunga bersih 866.198 754.654

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga

a. Peningkatan ni lai waj ar aset keuangan mark to market i. Surat Berharga 8.851 11.981 ii. Kredit - - iii. Spot dan Derivatif - - iv. Aset Keuangan Lainnya - - b. Penurunan ni lai waj ar kewaj iban keuangan mark to market - - c. Keuntungan penj ualan aset keuangan i. Surat Berharga 5.945 - ii. Kredit - - iii. Aset Keuangan Lainnya - - d. Keuntungan transaksi spot dan deriv atif realised - - e. Divi den, keuntungan dari penyertaan dengan equity method , 8.308 22.580 komi siprovisifee dan admi nistr asi f. Kor eksi atas cadangan kerugi an penurunan nilai, penyisihan 125.974 - penghapusan aset non produkti f, dan penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif g. Pendapatan Lainnya 49.948 40.425 B . Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga dalam j utaan rupiah No. PENDAPATAN D AN BEB AN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga Universitas Sumatera Utara Maksud Tabel 2 tentang Laporan Perhitungan Laba Rugi Periode 1 Januari – 30 September 2010 dan 2009 adalah untuk mengetahui usaha yang dijalankan PT.Bank Sumut dalam mengembangkan dana yang disertakan oleh Pemerintah Provinsi, KabupatenKota. Hasil yang didapat adalah setelah menerima pendapatan melalui penyertaan modal yang dilakukan Pemerintah Daerah selanjutnya PT. Bank Sumut membelikannya ke surat-surat berharga ataupun melakukan penempatan ke bank-bank lain untuk mencari keuntungan. Adapun yang dilakukan selain dari pembelian surat berharga dan penempatan dana ke bank lain, PT. Bank Sumut juga menjual surat-surat berharga seperti Garansi Bank, cek, giro, dan lain sebagainya. 122

3. Penggunaan dan Pengurusan Bank Pembangunan Daerah

PT. Bank Sumut dipimpin oleh suatu Direksi di bawah pimpinan suatu Badan Pengawas. Badan pengawas di dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas disebut dengan Komisaris. Badan pengawas terdiri dari 3 tiga orang, dan salah satu komisaris tersebut dinamakan Komisaris Utama. Pada bagian pengurus perusahaan disebut dengan direksi yang terdiri dari 4 orang dan dipimpin oleh salah satunya disebut Direktur Utama Presiden Direktur. Seluruh Komisaris dan Direksi adalah Warga Negara Indonesia. 123 Pemberhentian dan pengangkatan direksi maupun komisaris pada PT. Bank Sumut harus meminta persetujuan dari Kepala Daerah selaku Pemegang Saham 122 Bank Sumut, ”Info Saham”, Op.cit. 123 Komisaris adalah Badan Pengawas dan Pengurus Perusahaan adalah Direksi adalah sesuai dengan Pasal 11 Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Universitas Sumatera Utara melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. 124 Pemberhentian juga dapat diajukan atas permintaan sendiri, melakukan tindakan yang merugikan bank, melakukan tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan negara. 125 Komisaris dalam hal ini disebut Badan Pengawas yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah apabila Direksi diduga melakukan tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan daerah. Atas dugaan yang diajukan secara tertulis tersebut Kepala Daerah dapat memberhentikan untuk sementara anggota Direksi yang bersangkutan. 126 Pemberitahuan sementara tersebut dilakukan juga secara tertulis kepada Direksi yang bersangkutan disertai dengan alasa-alasan yang menyebabkan tindakan tersebut. 127 Anggota Direksi yang bersalah tersebut diberikan kesempatan untuk membela diri pada sidang yang khusus diadakan untuk itu oleh Badan Pengawas sebagai Komisaris dalam waktu satu bulan sejak anggota Direksi tersebut diberitahu tentang pemberhentian sementara. 128 Pada sidang tersebut dihadiri Kepala Daerah sebagai Pemegang Saham dan atas permintaan Pemegang Saham dapat pula dihadiri oleh anggota-anggota Pemerintah Harian danatau anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. 129 Badan Pengawas sebagai Komisaris juga 124 Pasal 94 ayat 1, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 125 Pasal 12 ayat 1, Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 126 Pasal 12 ayat 2, Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 127 Pasal 12 ayat 3, Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 128 Pasal 12 ayat 4 huruf a. dan c., Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 129 Pasal 12 ayat 4 huruf b., Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Universitas Sumatera Utara hadir dan memutuskan pembatalan pemberhentian sementara juga memberitahukan secara tertulis mengenai hasil dari sidang tersebut kepada Pemegang Saham dalam hal ini adalah Kepala Daerah. 130 Jika Kepala Daerah tidak mengambil keputusan dalam jangka waktu 14 empat belas hari kalender sejak tanggal sidang tersebut maka dengan sendirinya pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum, begitu juga jika Badan Pengawas dalam jangka waktu 1 satu bulan setelah pemberhentian sementara itu diberitahukan kepada Direksi keputusan pemberhentian sementara tersebut akan menjadi batal demi hukum. 131 Jika keputusan Kepala Daerah memuat pemberhentian, anggota Direksi yanag bersangkutan dapat meminta banding secara tertulis disertai dengan alasan-alasan dalam waktu 2 dua minggu setelah pemberitahuan diterima kepada Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah dalam hal ini Menteri Dalam Negeri. Keputusan diambil setelah mendengar kebijakan ataupun masukan dari Gubernur Bank Indonesia dalam waktu 2 dua bulan sejak surat banding diterima. 132 Putusan Menteri atas keberatan tersebut mengikat semua pihak yang bersangkutan. 133 Pemberhentian tersebut dapat dilakukan secara tidak hormat oleh Menteri Dalam 130 Pasal 12 ayat 4 huruf d., Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 131 Pasal 12 ayat 4 huruf e. dan ayat 5., Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 132 Pasal 12 ayat 6 huruf a., Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 133 Pasal 12 ayat 6 huruf b., Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Universitas Sumatera Utara Negeri jika terbukti telah melanggar ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan atau ketentuan pidana lainnya. 134 Keanggotaan Direksi Bank Pembangunan Daerah tidak boleh memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis kesamping, termasuk menantu dan ipar. Jika sesudah pengangkatan ternyata Direksi diketahui mempunyai hubungan tersebut maka harus mendapatkan izin dari Kepala Daerah yang bersangkutan dan anggota Direksi tidak boleh rangkap jabatan tanpa ada persetujuan tertulis dari Kepala Daerah. 135 Hal ini dikarenakan Direksi mewakili Bank di dalam maupun di luar Pengadilan. Direksi juga dapat memberikan kuasa kepada anggota Direksi lainnya atau kepada staff pegawai bank baik sendiri ataupun bersama-sama atau kepada orang dan badan hukum lainnya untuk mengurusi masalah Pengadilan atau masalah lain yang berkaitan dengan pengurusan perusahaan. 136 Kebijaksanaan Bank dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh Direksi menurut kebijaksanaan umum yang digariskan oleh Badan Pengawas sebagai Komisaris. Kebijaksanaan umum tersebut biasanya disebut dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga ADRT Perusahaan yang disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. ADRT Perusahaan tadi harus juga diberitakan 134 Pasal 12 ayat 7, Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 135 Pasal 13, Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 136 Pasal 14, Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Universitas Sumatera Utara dalam Berita Negara Republik Indonesia BNRI yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Menkumham. 137 Hubungan antara pengaturan Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah bahwa Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah sudah tidak digunakan lagi dalam hal pengaturan di dalam PT. Bank Sumut sejak dikeluarkannya Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 2 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara ke PT. Bank Sumut. Perubahan bentuk badan hukum tersebut adalah demi mengikuti globalisasi ekonomi dunia. Ketentuan Bank Pembangunan Daerah sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dunia usaha perbankan. Setelah melakukan riset penelitian terhadap Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah didapat hasil bahwa adanya ketentuan tersebut tidak mengakomodir kebutuhan PT. Bank Sumut itu sendiri mengikuti perkembangan perusahaan yang begitu pesat. Menurut penelitian Didi Duharsa mengenai peranan reorganisasi PT. Bank Sumut untuk menghindari pembubaran didapat bahwa program rekapitalisasi perbankan yang telah dilaksanakan ternyata telah berhasil menyehatkana PT. Bank Sumut. 138 137 Pasal 15, Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 138 Didi Duharsa, “Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran : Studi Pada PT. Bank Sumut”, Medan : Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2009, hal. 119. Universitas Sumatera Utara

4. Tanggung Jawab dan Tuntutan Ganti Rugi Pegawai