xvii 8.
Laporan Perhitungan Hasil Keuangan Berkala dan Kegiatan Bank
79 9.
Penetapan Penggunaan Laba 80
10. Pembubaran 82
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1998
tentang Bentuk
Hukum Bank
Pembangunan Daerah 83
d. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1999
tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal BPD Dalam
Rangka Program Rekapitalisasi Bank Umum, termasuk
Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Utara
85
e. Peraturan
Daerah Mengenai
Penyertaan Modal Perda Provsu No. 5 Tahun 2009
tentang Penyertaan Modal PT.Bank Sumut 86
C. Hierarki Peraturan
Perundang-Undangan tentang
Penyertaan Modal Pemprovsu pada PT. Bank Sumut 88
BAB III : TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH PROVINSI
SUMATERA UTARA DALAM PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK SUMUT
94
A. Penyertaan Modal 98
1. Sumber Dana 100
2. Saham Pemerintah Propinsi, KotamadyaKabupaten di PT.Bank Sumut
104 B. Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi PT. Bank
Sumut 105
C. Peran Pemprovsu dalam Pengalihan Saham dari Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara ke PT. Bank Sumut
109 D. Tanggung Jawab Pemprovsu dalam Penyertaan Modal
pada PT. Bank Sumut 111
1. Hak dan Kewajiban Pemprovsu
113 2.
Hak dan Kewajiban PT. Bank Sumut 115
Universitas Sumatera Utara
xviii 3.
Tanggung Jawab Pemprovsu dalam Penyertaan Modal pada PT.Bank Sumut
116
BAB IV : KETENTUAN ATAU
KEBIJAKAN PEMBAGIAN
DIVIDEN PADA
PT. BANK
SUMUT DARI
PENYERTAAN MODAL
YANG DILAKUKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA 118
A. Ketentuan Pembagian Dividen dalam Hukum Perusahaan 120
B. Ketentuan Pembagian Dividen dalam Hukum Perbankan 124
C. Kebijakan Pembagian Dividen pada PT. Bank Sumut 128
1. Pembagian Dividen dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
130 2.
Kebijakan Pembagian Dividen pada PT. Bank Sumut
131 3.
Alokasi Penggunaan Dividen dari Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada
PT. Bank Sumut 134
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
136
A. Kesimpulan 136
B. Saran 139
DAFTAR PUSTAKA 141
Universitas Sumatera Utara
xix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Komposisi Kepemilikan Saham PT. Bank Sumut 2007 – 2008
dalam miliar rupiah 64
Tabel 2. Laporan Perhitungan Laba Rugi Periode 1 Januari – 30 September 2010 dan 2009
69 Tabel 3. Daftar Peraturan Perundang-Undangan Terkait Dengan PT. Bank
Sumut 90
Universitas Sumatera Utara
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Permohonan Riset ke Biro Hukum Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
150 Lampiran 2. Surat Balasan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
151 Lampiran 3. Surat Permohonan ke Bagian Hukum PT. Bank Sumut
152 Lampiran 4. Surat Balasan dari PT. Bank Sumut
153
Universitas Sumatera Utara
vi
ASPEK HUKUM PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA PADA PT. BANK SUMUT
Fitri Susanti Nasution Bismar Nasution
Sunarmi Mahmul Siregar
A B S T R A K
Bank Pembangunan Daerah didirikan berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pembangunan Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 35 Tahun 1999 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia kepada Bank Pembangunan Daerah. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Utara atau yang sekarang disebut Bank Sumut berfungsi untuk mengumpulkan uang yang ada di daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD. Undang-
Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mewajibkan setiap Pemerintah Daerah untuk menyimpan anggarannya pada Bank Pembangunan Daerah
masing-masing. Bank Sumut juga menyalurkan dana yang dikumpulkan sebelumnya sebagai kredit kepada para penerima kredit bisa perorangan danatau Badan Hukum.
Semakin berkembangnya perekonomian suatu daerah maka pengajuan kreditnya juga semakin tinggi, dengan begitu modal Bank Sumut tidak mencukupi
untuk menyalurkan kredit tersebut. Maka disinilah andil Pemerintah Daerah Pemprov, Pemko, Pemkab untuk menyertakan modal yang membebankan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD. Penyertaan Modal yang dilakukan harus berdasarkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD.
Untuk meminta persetujuan dari DPRD berupa Peraturan Daerah membutuhkan persyaratan yang berbelit-belit. Dengan berbelitnya persyaratan Perda, juga harus
disahkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan. Ada ketimpangan disini bahwa DPRD membawa nama rakyat sementara Bank Sumut
dengan dalih meningkatkan permodalan pada perusahaan agar deviden yang dihasilkan juga meningkat.
Pengaturan mengenai penyertaan modal yang dilakukan Pemprovsu kepada Bank Sumut adalah berdasarkan Perda Provsu No. 2 Tahun 1999 tentang Penyertaan
Modal pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Pemprovsu bertanggung jawab penuh terhadap penyertaan modal yang dilakukannya karena telah
diberikan kewenangan dari Pemerintah Pusat melalui Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Kebijakan pembagian deviden PT. Bank Sumut dari penyertaan modal
yang dilakukan adalah menggunakan kebijakan pembagian deviden interim yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Sebaiknya peraturan mengenai penyertaan modal Pemprovsu pada PT. Bank Sumut dilakukan pengkajian ulang
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
vii karena harus berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, dengan begitu Perda No. 5 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada PT. Bank Sumut harus
direvisi. Setelah direvisi sebaiknya Kepala Daerah sebagai Pemegang Saham bertindak sesuai dengan duty of care dan duty of loyality dalam menghadiri RUPS
agar tidak melepaskan tanggung jawab begitu saja dalam hal pengambilan kebijakan- kebijakan mengenai pengelolaan perusahaan. Mengenai kebijakan pembagian
deviden tidak ada masalah dan harus dipertahankan dengan menggunakan pembagian deviden secara interim, yaitu pembagian dengan mencicil agar saham pada PT. Bank
Sumut tidak kosong. Kata Kunci
: - Aspek Hukum Penyertaan Modal -
Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Sumatera Utara -
Penyertaan Modal pada PT. Bank Sumut
Universitas Sumatera Utara
viii
LEGAL ASPECT OF CAPITAL INVESTMENT BY THE PROVINCIAL GOVERNMENT OF NORTHERN SUMATRA PADA PT. BANK SUMUT
Fitri Susanti Nasution Bismar Nasution
Sunarmi Mahmul Siregar
A B S T R A C T
Regional Development Bank established pursuant to Act. No. 13 of 1962 about Basic Provisions of the Regional Development Banks and Government
Regulation No. 35 of 1999 about Capital Investment of The Republic of Indonesia to the Regional Development Banks. PT. Bank Sumut is now known to function to raise
money in the area and increase Local Revenue PAD. Act. No. 1 of 2004 about State Treasury requires each Local Government to keep its budget in the Regional
Development Bank respectively. Bank Sumut also distribute funds collected in the past as a credit to the creditor can be individual andor legal entity.
This is where the Share of the Local Government Provincial Government, City Administration, and Local Government to include the capital charge Revenue
Budget Expenditure Areas APBD. Capital investment taken should be based on approval from the House of Representatives DPRD. To seek approval from
parliement in the form of local regulation requiring the cumbersome requirements. With the difficult requirements of law, must also be approved by the Minister of
Finance through the Ministry of Finance. There are gaps here that the parliement take the name of the people while Bank Sumut with a pretext to increase capital in the
company for dividends generated also increases.
The regulation on capital investments made The Provincial Government of North Sumatra to the Bank Sumut is based on Local Regulation of The Provincial
Government of North Sumatra No. 2 of 1999 on Capital Investment in PT. Bank Sumut. Next, The Provincial Government of North Sumatra take full responsibility
for the investment was doing because it has been granted authority from the central government through the Law and Government Regulation. Dividend policy of Bank
Sumut is uses an interim dividend policy set out in Act. No. 40 of 2007 about Limited Liability Company.
The results showed that : The rules of capital investment should to review by the Provincial Government of Northern Sumatra because they have under the Act. No.
10 of 2004 on the Establishement of Laws, with so Local Regulation No. 5 of 2009 on Capital Investment by the Provincial Government of Northern Sumatra must be
revised. After the revision, Regional Heads should act as the shareholders in accordance with the duty of care and duty of loyality in attending the General
Meeting of Shareholders RUPS so as not to disclaim liability for granted in terms of
Student of Master of Law at Faculty of Law in University of North Sumatra Lecturers of Master of Law at Faculty of Law in University of North Sumatra
Universitas Sumatera Utara
ix making policies regarding the management of the company. Regarding dividend
policy there is no problem inside it, and must be maintained by using the interim dividend, the division in installments for shares of PT. Bank Sumut is to avoid
emptiness.
Key Words : - Legal Aspect of Capital Investment
- Capital Investment by The Provincial Government of Northern
Sumatra -
Capital Investment at PT. Bank Sumut
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN