Tujuan Pemberdayaan Kriteria Strategi Pemberdayaan

mempersepsikan gagasan, mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan secara realistis yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokonya. Kemudian bagian ini diuraikan ke dalam bagian-bagian yang lebih spesifik dan seterusnya secara terstruktur Saaty 1991. Pembagian struktur melputi: Tujuan, Kriteria, Alternatif, Sub Alternatif dan Stakeholders, dapat dilihat pada Gambar 35.

5.3.2.1. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan utama dalam analisis ini adalah untuk menentukan prioritas strategi Pemberdayaan Masyarakat kawasan TNKS wilayah Kabupaten Musi Rawas, dengan kriteria keseimbangan antara kelestarian TNKS secara ekologi, dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial.

5.3.2.2. Kriteria Strategi Pemberdayaan

Pembobotan berdasarkan tujuan menunjukkan bahwa kriteria Kelestarian Kawasan TNKS memiliki bobot terpenting, yaitu dengan skor sebesar 0,3812. Selanjutnya kriteria meningkatnya keberdayaan masyarakat secara ekonomi dengan skor sebesar 0,3682 serta meningkatnya keberdayaan masyarakat secara sosial dengan skor sebesar 0,2506. Hal ini menunjukkan keseimbangan yang sangat baik, dimana faktor terpenting untuk melakukan proses Pemberdayaan Masyarakat kawasan TNKS adalah tetap kelestarian TNKS itu sendiri dengan melihat peluang-peluang yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi dan sosial. Rincian keseimbangan kriteria dapat dilihat pada Gambar 28. Gambar 28. Kriteria Strategi Pemberdayaan Masyarakat TNKS di Kawasan Kabupaten Musi Rawas Gambar 29. Hasil Strukturisasi Strategi pemberdayaan Masyarakat TNKS Tujuan Kriteria Alternatif Sub Alternatif PERUMUSAN PRIORITAS STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TNKS DI KABUPATEN MUSI RAWAS EKONOMI SOSIAL KELESTARIAN TNKS EKOLOGI PERGURUAN TINGGI Peneliti LSM MASYARAKAT PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH PUSAT Balai TNKS Partisipasi Pengelolaan Kawasan TNKS Peningkatan Kualitas SDM Akses Terhadap Lembaga Sosial dan Ekonomi Pembangunan Infrastruktur - Peningkatan akses transportasi ramah lingkungan - Peningkatan akses Komunikasi - Pembangunan Irigasi - Pembangunan sarana dan prasarana pemukiman air bersihsanitasi persampahan - Pembangunan kelistrikan ramah lingkungan Solar cell, Microhydro - Akses kepada bantuan modal pengembangan kegiatan jasa lingkungan - Akses terhadap kelembagaan sosial ekonomi UMKM - Akses terhadap bantuan saprodi ramah lingkungan - Jaminan pasar produk kawasankonservasi - Insentif khusus sebagai kawasan konservasi - Pelatihan keterampilan masyarakat - Penyuluhan - Pengenalan Teknologi Ramah Lingkungan - Pendidikan formal - Terlibat dalam penjagaan kawasan TNKS - Melakukan kegiatan pertanian sesuai aturan konservasi - Ikut serta dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan SWASTA 124

5.3.2.3. Alternatif Strategi Pemberdayaan

Gambar 30. Nilai Eigen Prioritas Alternatif Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Hasil analisis prioritas alternatif Pemberdayaan Masyarakat kawasan TNKS Wilayah Kabupaten Musi Rawas yang memiliki bobot terpenting adalah Pembangunan Infrastrukur yang ramah lingkungan dengan skore sebesar 0,3592, diikuti oleh Peningkatan Akses terhadap Kelembagaan Ekonomi dan Sosial dengan skor sebesar 0,3044, selanjutnya Pemberdayaan Masyarakat dengan Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan formal dan non formal seperti kegiatan penyuluhan dan pelatihan secara intensif dan berkelanjutan dengan skor 0,2211; serta peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan kawasan TNKS dengan skor sebesar 0,1153. seperti tetuang pada Gambar 34. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat TNKS Wilayah Kabupaten Musi Rawas secara berimbang dipengaruhi oleh alternatif kebijakan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, Peningkatan Akses terhadap Kelembagaan Sosial dan Ekonomi, Peningkatan Kualaitas SDM melalui penyuluhan dan pendidikan, serta Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan TNKS. 125

5.3.2.4. Pemberdayaan masyarakat melalui Pembangunan Infrastruktur yang

ramah lingkungan Program aksi dari kebijakan Pembangunan Infrastruktur yang dapat dilakukan dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat TNKS diantaranya adalah: 1. Pembangunan infrastruktur transportasi yang ramah lingkungan 2. Pembangunan Irigasi dan Pengolahan Air Minum Air dalam kemasan 3. Pembangunan Jaringan komunikasi 4. Penyediaan sarana dan prasarana permukiman yang ramah lingkungan penyediaan air bersih, sanitasi, dan persampahan agar lingkungn perumahan menjadi baik 5. Penyediaan energi dan listrik ramah lingkungan PLTMHmicrohydro, wind power dan solar cell Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa sub kriteria yang mempunyai bobot paling penting dari program pembangunan infrastruktur adalah Pembangunan infrastruktur taransportasi yang ramah lingkungan dengan skore sebesar 0,32 berada pada posisi pertama dari semua program yang ada, selanjutnya diikuti oleh program penyediaan sumber energi dan listrik yang ramah ligkungan dengan skore sebesar 0,20, yang meliputi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTMH, Pengembangan Listrik Tenaga Surya dan Tenaga Angin, Pembangunan Bendungan untuk Irigasi dan Penyediaan Air Bersih termasuk pengembangan industri air dalam kemasan mempunyai skore sebesar 0,18, penyediaan sarana dan prasarana pemukiman mempunyai skor sebesar 0,15, peningkatan akses komunikasi mempunyai skor sebesar 0,15. Dari Gambar 31 dapat dijelaskan bahwa keberadaan infrastruktur fisik baik prasarana transportasi, telekomunikasi, sumber daya air, energi, air bersih, drainase dan sanitasi maupun pengelolaan sampah, sebagai modal sosial masyarakat merupakan prasyarat aktivitas sosial dan ekonomi, sehingga mutlak untuk dibangun dalam proses pemberdayaan masyarakat. Pada tingkatan yang lebih luas, untuk mencapai tujuan yang diinginkan memerlukan investasi infrastruktur untuk membuat laju pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong pertumbuhan wilayah secara keseluruhan. 126 Jalan dan jembatan yang baik akan membuat aliran barang dari sentra produksi ke lokasi konsumen berjalan lancar. Ketersediaan telekomunikasi membuat arus informasi berlangsung baik pula. Listrik dan energi serta sarana transportasi adalah penggerak roda perekonomian yang akan tidak terbantahkan lagi. Gambar 31. Nilai Eigen Prioritas Program dari Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Transportasi yang ramah Lingkungan. Infrastruktur memiliki peranan positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan jangka pendek menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi dan jangka menengah dan panjang akan mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas sektor-sektor terkait. Infrastruktur dapat menjadi jawaban dari kebutuhan wilayah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan membantu penanggulangan kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup, mendukung tumbuhnya pusat ekonomi dan meningkatkan mobilitas barang dan jasa serta merendahkan biaya aktifitas masyarakat; Diantara berbagai fasilitas infrastruktur, infrastruktur transportasi adalah yang paling berperan. Pembangunan infrastruktur di bidang transportasi, tidak hanya ditujukan untuk menghubungkan pabrik dengan pasar, tetapi juga untuk membawa dokter dan guru ke seluruh pelosok wilayah, keberadaan dokter dan guru-guru yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan di seluruh pelosok tanah air itu membuktikan bahwa infrastruktur berkaitan erat dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.