Nilai indikator faktor-faktor eksternal yang rendah secara keseluruhan juga menunjukkan bahwa masyarakat di daerah penelitian masih kecilnya faktor-faktor
dari luar lingkunngan yang dapat mempengaruhi atau mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat sehingga membuat tingkat kesejahteraan masyarakat
meningkat.
5.3. Perumusan Konsep Pemberdayaan Masyarakat
5.3.1. Analisis SWOT
5.3.1.1. Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Identifikasi lingkungan internal dan eksternal diperlukan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat yang bisa dimanfaatkan
untuk mengatasi kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang di luar serta meminimalisir ancaman yang ada di luar lingkungan masyarakat TNKS.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, pada lingkungan internal, terdapat faktor kekuatan dan faktor kelemahan. Karena bersifat internal, semua faktor
kekuatan dan faktor kelemahan ini berada dalam jangkauan kapasitas masyarakat untuk mengubah atau mempengaruhinya. Identifikasi faktor internal telah
dilakukan melalui teknik analisis faktor dan brainstorming untuk mengidentifikasi sejumlah kemampuan dan sumber daya internal yang dapat diandalkan dalam
mencapai tujuan dan sasarannya, Identifikasi dapat juga dilakukan dengan observasi atau telaahan dokumen. Identifikasi yang dilakukan hasilnya
dikelompokkan dalam kategori strengths dan weaknesses. Potensi dan kemampuan, yang dimiliki masyarakat TNKS dikategorikan sebagai strengths
kekuatan, sebaliknya keterbatasan dan kekurangan yang ada di masyarakat, dikategorikan sebagai weaknesses.
Dari identifikasi faktor eksternal dapat diketahui potensi-potensi apa yang ada di luar masyarakat TNKS untuk dimanfaatkan dan dikembangkan yang
selanjutnya akan dikategorikan sebagai peluang bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkannya. Selain itu, faktor eksternal dapat berupa ancaman yang akan
dapat menghambat kemajuan pengelolaan TNKS. Hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 52.
Formulasi Strategi
Formulasi strategi yang dapat dilakukan sebagai hasil interaksi masing- masing faktor internal dan eksternal disajikan pada Tabel 53, Tabel 54, Tabel 55,
Tabel 56. Serta Evaluasi faktor internal dan eksternal faktor dapat dilihat pada Tabel 57 dan 58.
Tabel 53. Formulasi strategi SO Interaksi
Strategi S1-O1,3
Optimalisasi pemanfaatan potensi SDA S1-O1-5
Pemberdayaan masyarakat dlm memanfaatkan SDA melalui kegiatan pelatihan intensif dan berkelanjutan
S1-O4 Peningkatan kapasitas usaha dan kelembagaan ekonomi
masyarakat S2,3,4-O1-5
Pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai budaya dan keagamaan masyarakat setempat
Tabel 54. Formulasi strategi ST
Interaksi Strategi
S1-T1 Pengelolaan SDA berbasis kebutuhan dan kearifan
masyarakat lokal S1,2-T1,2
Sosialisasi pemanfaatan SDA berbasis kebutuhan masyarakat, nilai-nilai budaya dan keagamaan setempat
S1-T2 Meningkatkan akses informasi untuk meningkatkan kualitas
SDM dalam memanfaatkan SDA S1-4 -T1,3,4
Pengelolaan SDA yg memperhatikan aspirasi dan budaya setempat serta melibatkan partisipasi masyarakat
S1,4 – T5
Memberikan jaminan ekonomi bagi masyarakat di kawasan TNKS
Tabel 55. Formulasi strategi WO
Interaksi Strategi
W1,2,3,7,10- O1,2,3
Pembangunan infrastruktur dibutuhkan masyarakat di kawasan TNKS
W5,9-O1,2,3,4 Meningkatkan akses terhadap kelembagaan sosial dan ekonomi
W4-O1,2,3 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
TNKS W6,8,9-O5
Meningkatkan kualitas SDM melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan secara intensif dan berkelanjutan
Tabel 56 . Formulasi strategi WT
Interaksi Strategi
W1,2,3,7,10- T1,3,4
Meningkatkan sarana
prasarana wilayah
untuk membuka
keterisolasian wilayah dan aksesibilitas masyarakat berbasis kebutuhan masyarakat lokal
W4,5,6,8,9- T3
Melibatkan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam melakukan mitigasi
bencana, alternatif
matapencaharian, meningkatkan
pendidikan dan kesejahteraan masyarakat setempat W5,9-T5
Meningkatkan alternatif mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakat untuk mengatasi ketiadaan jaminan ekonomi
W4,6-T1,3,4 Membuat kebijakan atau peraturan birokrasi tentang mitigasi bencana
berbasis kondisi lokasi, aspirasi, partisipasi dan nilai-nilai budaya lokal
5.3.1.3. Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal