3.6.2.2. Analisis Hierarchy Process
Setelah analisis SWOT dilakukan, selanjutnya adalah analisis dengan menggunakan AHP. Proses Hierarki Analitik Analytical Hierarchy Prosess
– AHP, pertama kali dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty 1970 dengan
maksud untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memilih alternatif yang paling disukai. Dengan menggunakan AHP, suatu persoalan yang
akan dipecahkan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisisr, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas
persoalan tersebut. Persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya.
Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata
dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif
dibandingkan dengan variabel yang lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas
tertinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut Marimin, 2004.
Secara grafis, persoalan AHP dapat dikonstruksikan sebagai diagram bertingkat, yang dimulai dengan goalsasaran, lalu kriteria level pertama, sub
kriteria dan alternatif. Dari berbagai kriteria dan sub kriteria serta alternatif di atas, akan diberikan bobot relatif dengan melakukan perbandingan berpasangan
pairwise comparasion secara konsisten, sehingga akan diperoleh suatu himpunan bilangan yang merepresentasikan prioritas relatif dari setiap kriteria dan alternatif
tersebut. Faktor-faktor proses pemberdayaan masyarakat di kawasan TNKS yang telah
diidentifikasi dan diselesaikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif kemudian
disusun menjadi
struktur hierarki.
Dengan maksud
untuk mempersepsikan gagasan, mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan secara
realistis yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya. Kemudian bagian ini diuraikan ke dalam bagian-bagian yang lebih spesifik dan
seterusnya secara terstruktur Saaty 1991. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan pairwise comparison. Saaty 1983 dalam Marimin
2004 memberikan kriteria nilai dengan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala
Saaty seperti tertuang dalam Tabel 8. Setiap kriteria dan alternatif perlu dilakukan perbandingan berpasangan.
Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif maupun kriteria kuantitatif
dapat dibandingkan sesuai dengan jugment yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi
matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematik. Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara
konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Analisis data baik data hasil wawancara dengan menggunakan analisis pairwise comparisons maupun data
struktur hirarki keputusan dilakukan dengan menggunakan rumus matematik dalam paket program AHP. Data hasil penelitian diolah untuk mengetahui konsistensi
indeks dan konsistensi ratio matrik pendapat individunya. Selanjutnya dilakukan pengolahan data hingga menghasilkan vektor prioritas sistem untuk menghasilkan
masing-masing alternatif. Analisis hasil masing-masing level diselesaikan dengan expert choice 2000, yang merupakan program komputer yang dapat menyelesaikan
persoalan dengan metode AHP. Semua langkah-langkah manual AHP dapat dikerjakan dengan software ini, mulai dari pembuatan grafis hasil brainstorming,
struktur hierarki, pengisian nilai kriteria sampai menghasilkan grafik dan tampilan data yang diinginkan.
51
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN