57
Untuk spesies burung endemik, dijumpai di TNKS sebanyak 8 species dari 11 species endemik Sumatera, termasuk salah satunya adalah ayam pegar
Lophura inornata. Otus stresemanni adalah merupakan satu-satunya species burung hantu yang ada di lembah Kerinci. Sejumlah 352 jenis burung dan 144
jenis mamalia, sehingga juga dikenal sebagai sorga atau kerajaan satwa Sumatera. Jenis burung langka yang hidup dalam kawasan ini antara lain
Rangkong Badak Buceros rhinoceros, Enggangkangkareng Anthrococeros confexus, Elang hitam Ictinaetus malayensis dan kuau Argusianus argus.
Selain itu juga terdapat jenis burung yang hidup di TNKS, seperti Ayam hutan perut merah Arborophylla rubirostris, Burung daun sayap hijau Chloropsis
venusta, Kokoa Sumatera Cochoa beccarii, Paok kepala besar Pitta schneideri, dan Merak Sumatera Polypectron chalcurum.
4.1.3. Manfaat Kawasan
Manfaat tidak langsung kawasan TNKS adalah sebagai penyanggah sistem kehidupan yang akhirnya bermuara kepada pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Contoh manfaat tidak langsung adalah pembangunan PLTA Kerinci dan PLTA Danau Tes di Rejang Lebong yang sangat membutuhkan jasa air yang
berasal dari kawasan taman. Sedangkan manfaat langsung, yaitu pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, tercantum dalam Tabel
11. Tabel 11. Pemanfaatan Secara Lestari Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya
No Jenis pemanfaatan
Aktifitas 1
Pemanfaatan kondisi lingkungan
berupa ekosistem, keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan satwa serta
peninggalan budaya;
2
Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa
liar dilakukan
dengan memperhatikan
kelangsungan potensial, daya dukung dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.
3
Pemanfaatan untuk pembangunan irigasi
irigasi baik skala besar maupun skala kecil dan desa
58
Pemanfaatan langsung kawasan TNKS masih dibatasi pemanfaatan yang bersifat ekstraktif, seperti kepentingan pariwisata dan rekreasi pada zona tertentu.
Potensi wisata di kawasan dan sekitar taman sangat mendukung, mengingat data Inter Provincial Spatial Plan dalam draft final Report tahun 1999, menunjukkan
bahwa di dalam dan sekitar TNKS terdapat 92 objek wisata, dan diperkirakan sekitar 46 objek berada di dalam atau di pinggir kawasan dan sangat potensial
untuk dikembangkan menjadi objek ekowisata dan mendukung pelestarian kawasan TNKS. Berbagai lokasi objek wisata di kawasan TNKS dapat dilihat
pada Tabel 12. Tabel 12. Objek Wisata dan Atraksinya di Kawasan TNKS
Lokasi Wisata Atraksi Wisata
Gunung Kerinci
3.805 m dpl gunung tertinggi di Sumatera yang masih aktif, dapat didaki sampai puncak
melalui jalan setapak dari Kersik Tuo selama 12 jam. Danau Gunung Tujuh
1.996 m dpl merupakan kawah mati yang berisi air tawar seluas 1.000 Ha panjang 4,5 km
dan lebar 3 km, yang dikelilingi oleh 7 gunung dan meruapakn danau air tawar tertinggi di Asia
Bukit Tapan, padang satwa Inum Raya
merupakan padang penggembalaan dan habitat berbagai jenis mamalia besar gajah, harimau, rusa, tapir yang langsung dapat dilihat.
Gunung Seblat 2.383 m dpl
memiliki fenomena alam yang sangat unik dengan adanya padang-padang penggembalaan yang luas dengan berbagai jenis primata, terdapat bunga
raksasa Raflesia arnoldi Bukit Gedang Seblat
merupakan habitat badak sumatera, gajah dan harimau. Dapat dicapai dari Muko-muko ke lokasi dengan jalan kaki selama 10 jam.
Rawas Ulu Lakitan memiliki potensi berupa air terjun S. Ampar, air terjun S. Keruh, air terjun S.
Kerali, air terjun S. Koten dengan dinding-dinding yang terjal dan arus sangat Goa Napal Licin dan
Jeram Sungai Rawas Melihat kompleks goa yang kaya akan stalaktit dan stalaknit serta arung Jeram
yang sangat unik Wisata budaya
Melihat budaya suku Kubu yang masih tradisionil. Adat istiadat tanah Kerinci, tanah Minangkabau, tanah BengkuluRejang Lebong, serta aspek seni budaya
seperti pesta adat Kerinci Kenduri Seko, tari-tarian klasik, pakaian adat, serta pusaka-pusaka adat. Acara pesta adat dilakukan setiap tahun sekali.
Obyek wisata lain di sekitar
kawasan diantaranya
Taman Pagar Dewa di Bukit Rantau Bitung Napal Licin dianggap sebagai tempat keramat masyarakat, Danau Depati empat, Rawa Bento, Air Panas
Semurup, Air Panas Ketenong, pengambilan emas secara tradisional di Ketenong, Goa Napal Licin di Kecamatan Rawas Ulu, Pusat latihan gajah
PLG di Ipuh, Pusat Kerajinan Tangan Rotan di Sungai Tutung, Kerajinan Batu Akik di Bengkulu dan Bangko, Pakaian Tradisional di sungai Penuh dan daerah
pesisir. Terdapat kepercayaan masyarakat bahwa di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat terdapat makhluk dengan ciri-ciri pemalu, berjalan
tegak, tidak berekor dan penuh misteri yang sering disebut sebagai orang pendek dan sigung sebagai penguasa hutan.
Sumber: Laporan Study Ekowisata TNKS, 2007
59
4.1.4. Pengelolaan TNKS