Oleh sebab itu menurut pandangan ini, yang paling realistis adalah power to powerless Adimihardja dan Hikmat 2004.
Menguatnya isu demokratisasi, semangat the civil society serta mencuatnya model pembangunan yang berbasis komunitas ini tidak hanya didasarkan pada
pengalaman kegagalan strategi dan kebijakan pembangunan nasional pada masa lalu, tetapi juga pengalaman negara-negara maju yang kemudian mendorong
terjadinya reorientasi dan perubahan paradigma pembangunan yang dikembangkan oleh Korten, et al 1984, dari ekonomi sebagai sentral capital centered
development kepada manusia sebagai pusat utama pembangunan people centered development.
Selanjutnya dalam konteks inilah, wacana pemberdayaan masyarakat perlu dikontekstualkan ke dalam kebijakan pembangunan. Dengan demikian, kebijakan
pembangunan nasional tidak hanya berfungsi sebagai standar dan pemaksa yang menjamin adanya kesempatan yang sama bagi setiap orang, melainkan juga mampu
menyediakan ruang bagi pemberdayaan masyarakat, baik dalam perumusan, strategi implementasinya maupun muatan program di dalamnya Munandar,2008.
Menurut Nugraha 2005 ketidakberdayaan yang melahirkan kemiskinan masyarakat desa di kawasan konservasi bukan disebabkan karena faktor budaya
cultural atau alam natural namun lebih disebabkan karena faktor struktural. Secara garis besar faktor penyebab ketidakberdayaan masayarakat dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
2.1.2. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Berdasarkan definisi-definisi pemberdayaan di atas, dapat dinyatakan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan
adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami
masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat
miskin yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik,
ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan
mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan pemberdayaan sebagai sebuah proses. Beberapa pendapat
tentang tujuan pemberdayaan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Tujuan Pemberdayaan.
No Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Pustaka
1. Untuk meningkatkan potensi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas
hidup mereka menjadi lebih baik, mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi, dan memiliki pola pikir yang kosmopolitan.
Tampubolon 2004
2. Untuk membebaskan rakyat dari ketidakmampuan, keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan yang berpijak pada kemampuan rakyat sendiri dan
berorientasi pada penggalian dan pengembangan segenap potensi yang ada dalam masyarakat.
Suharto 2005b
3. Untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah atau tidak beruntung
Ife 1995 4. Menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan
struktur sosial Swift dan
Levin 1987 5. Suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar
mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya Rappaport
1984;
2.1.3. Proses Pemberdayaan Masyarakat