Strategi Promosi Strategi Distribusi Integrasi Vertikal

5.2.2. Strategi Promosi

Strategi promosi dengan berbagai cara juga perlu dilakukan oleh produsen untuk meningkatkan volume penjualan dan menarik pelanggan. Dari struktur pasar yang telah dianalisis, diketahui bahwa struktur pasar industri pakaian jadi atau garmen merupakan pasar dengan persaingan monopolistik, dimana terdapat banyak pembeli dan penjual yang bertindak secara bebas. Sehingga dalam industri ini bagi perusahaan-perusahaan pakaian jadi berskala kecil tidak memerlukan adanya strategi promosi karena perusahaan-perusahaan tersebut dapat langsung menghubungi retailer mereka masing-masing seperti Sogo departement store, Ramayana, dll. Sementara itu bagi perusahaan-perusahaan pakaian jadi atau garmen berskala besar strategi promosi yang umumnya dilakukan adalah mengikuti contact buyer dan pameran di luar negeri.

5.2.3. Strategi Distribusi

Pada industri pakaian jadi atau garmen, ketika kebutuhan pasar ekspor telah terpenuhi maka produsen akan menjual kelebihan produk yang dihasilkan ke pasar domestik. Hal ini dikarenakan para produsen pakaian jadi atau garmen Indonesia masih berorientasi ekspor daripada memenuhi kebutuhan pasar domestik. Padahal pangsa pasar lokal sesungguhnya sangat besar dan potensial untuk digarap karena menyangkut jumlah penduduk sekira 250 juta orang. Menurut API 2005, berdasarkan pada pola distribusi suplai kain dan garmen tahun 2004 dapat diketahui bahwa perusahaan-perusahaan garmen dan konveksi kecil telah menyumbangkan keseluruhan produksi mereka sebesar 511.167 ton untuk pasar domestik. Sementara itu perusahaan-perusahaan garmen berskala besar hanya menyumbangkan 26,08 persen dari keseluruhan produksi mereka. Karena produk mereka sebelumnya telah dijual kepasar ekspor sebesar 73,92 persen atau 414.411 ton.

5.2.4. Integrasi Vertikal

Perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam integrasi vertikal adalah perusahaan-perusahaan yang proses produksinya lebih awal atau di bagian hulu, dan pada tahap memproduksi ke arah atau sampai dengan barang-barang final hilir. Dalam hal ini perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam industri pakaian jadi atau garmen di Indonesia mempunyai proses final atau hilir dalam industri tekstil dan produk tekstil TPT di Indonesia. Integrasi vertikal bermanfaat dalam industri pakaian jadi karena dapat menjamin penyediaan masukan atau bahan baku dan saluran-saluran distribusi yang dapat dipercaya untuk dapat mempertahankan daya saing. Dampak integrasi vertikal yang lebih luas pada pelaksanaan pasar, pada satu sisi, dapat meningkatkan efisiensi pasar yang lebih besar dalam penggunaan sumber daya, atau pada sisi lain, dengan membatasi persaingan akan mengakibatkan pengalokasian sumber daya yang kurang efisien. Hal inilah yang mendasari cukup efisiennya kinerja dari industri pakaian jadi Indonesia.

5.2.5. Perilaku Lainnya yang Terkait dengan Industri Pakaian Jadi di Indonesia