dalam industri ini menjaga keseimbangan antara penawaran produksi dan permintaannya yang bertujuan untuk menghindari dari kerugian perusahaan.
Sehingga meskipun memiliki struktur pasar yang sama dengan industri ban, industri susu memiliki kinerja yang lebih baik.
2.8. Kerangka Pemikiran
Di dalam kerangka pemikiran untuk menganalisis berjalannya suatu proses pasar perlu diketahui bahwa ada hubungan antara struktur structure, perilaku
conduct dan kinerja performance dari industri tersebut. Ketiga unsur tersebut saling berinteraksi, struktur pasar akan mempengaruhi perilaku dan kinerja dari
pasar tersebut. Sebaliknya, perilaku pasar dapat mempengaruhi struktur dan kinerja pasar. Demikian pula kinerja pasar dapat mempengaruhi struktur dan
perilaku pasar. Pada penelitian ini terlebih dahulu akan menganalisa struktur pasar dan
perilaku industri, kemudian untuk selanjutnya menganalisa kinerja industri. Tujuannya adalah untuk menganalisa apakah terdapat suatu kesesuaian hubungan
yang tercipta antara struktur dengan perilaku pada industri pakaian jadi di Indonesia dimana kesesuaian maupun ketidaksesuaiannya dapat mempengaruhi
kinerja dari industri pakaian jadi di Indonesia. Konsumen atau masyarakat mengharapkan adanya kinerja pasar yang bisa
memberikan kesejahteraan kepada mereka antara lain dapat memperoleh barang dan jasa dengan harga murah, mutu baik, jumlah yang cukup, cepat diperoleh dan
lain-lainnya. Untuk bisa mendapatkan hal tersebut, maka perlu dilakukan kinerja
yang efisien. Semua ini bisa diperoleh jika perilaku industri serta struktur pasarnya mendukung kinerja industri yang bisa mencapai tujuan yang dimaksud.
Selain struktur pasar CR4, variabel efisiensi-X XEff dan produktivitas Prod, penelitian ini juga akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja PCM dari industri pakaian jadi di Indonesia diantaranya adalah pertumbuhan output industri Growth dan dummy yang berguna untuk
membedakan periode sebelum dan sesudah krisis.
Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pemikiran
2.9. Hipotesis
Berdasarkan keadaan industri pakaian jadi atau garmen di Indonesia dan teori-teori yang mendasari penelitian ini maka hipotesis yang diajukan adalah:
1. Pendugaan terhadap struktur, perilaku dan kinerja industri pakaian jadi di Indonesia yaitu:
Struktur Pasar
Kinerja Faktor-faktor
Lainnya: 1. Growth
2. Produktivitas 3. Dummy atau
Krisis Industri
Pakaian Jadi di
Indonesia Perilaku
a. Struktur pasar industri pakaian jadi di Indonesia diduga merupakan struktur pasar yang bersifat persaingan monopolistik.
b. Perilaku yang dimiliki oleh industri pakaian jadi di Indonesia diduga merupakan perilaku yang terkait dengan harga, produk, promosi dan
distribusi produk, serta perilaku-perilaku lainnya yang pada umumnya terdapat di dalam suatu industri karena dipengaruhi oleh struktur pasar.
c. Diduga kinerja industri pakaian jadi di Indonesia memiliki tingkat efisiensi-X dan tingkat keuntungan yang diperoleh cukup rendah. Hal ini
dikarenakan banyaknya perusahaan yang terdapat dalam industri pakaian jadi dan tingginya persaingan yang terjadi.
2. Mengenai analisis pengaruh struktur dan faktor-faktor lainnya terhadap kinerja diduga struktur pasar CR4 berpengaruh positif terhadap kinerja PCM.
Variabel lain Growth, Xeff, Prod diduga berpengaruh positif terhadap kinerja PCM. Sedangkan variabel dummy atau krisis diduga berpengaruh
negatif terhadap kinerja PCM.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data sekunder yang berasal dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia API, Badan Pusat Statistik,
Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan yang semuanya berlokasi di Jakarta. Penelitian ini berlangsung pada bulan Januari - Juni 2006.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data-data yang telah diolah pada instansi-instansi terkait yaitu API,
BPS dan Departemen perindustrian. Pengumpulan data juga diperoleh dari studi kepustakaan serta literatur yang relevan dengan penelitian ini. Data tersebut
berasal dari perpustakaan pusat Institut Pertanian Bogor, perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan dengan mengambil data-data dari laporan-
laporan industri melalui internet. Unit analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah industri garmen di Indonesia dan tidak menggunakan unit analisa berupa
pemilihan perusahaan. Sehingga tidak diperlukan penjelasan mengenai penentuan sampel dalam penelitian ini.
Data yang digunakan untuk analisis SCP secara deskriptif adalah data dari tahun 1983 sampai 2003. Data statistik yang diestimasi merupakan data time
series dari tahun 1983 sampai 2003 dan diolah dengan menggunakan software EViews. 4.1. Data statisitk yang diperoleh harus disesuaikan dalam bentuk riil