dijabarkan sehingga sulit untuk mendapatkan hasil pengujian yang berarti untuk hubungan antara struktur dan perilaku. Oleh karena itu, perkiraan atas kinerja
industri dapat diketahui melalui unsur-unsur yang dimasukkan sebagai variabel bebas.
Pengujian hipotesa pola hubungan struktur dan kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu indikator tertentu dari struktur pasar seperti
tingkat konsentrasi penjual dan menggunakan PCM sebagai indikator kinerja. Tetapi akan lebih baik bila memasukkan unsur-unsur struktur pasar yang lain
dalam pengujian.
2.3. Pengertian Industri TPT Tekstil dan Produk Tekstil
Tekstil merupakan hasil dari proses pertenunan atau perajutan benang yang hasilnya akan berbentuk tekstil lembaran, tenunan dan rajutan. Produk tekstil
adalah hasil proses lanjutan dari tekstil lembaran yang produknya antara lain berupa pakaian jadi untuk keperluan individu Hartanto, NS dan Watanabe, 1993.
Industri tekstil dan industri produk tekstil memiliki pengertian yang terpisah menurut API 2005, industri tekstil merupakan gabungan dari industri
pembuatan serat, pemintalan, pertenunan, pencelupan dan penyempurnaan kain. Sementara industri produk tekstil adalah industri yang mencakupi industri pakaian
jadi atau garmen dan industri produk tekstil lainnya. Sehingga industri tekstil dan produk tekstil TPT merupakan industri yang mencakup mulai dari industri serat
hingga industri produk tekstil lainnya.
Secara teknis, struktur industri TPT nasional dibagi menjadi tiga subsektor Djafrie dalam Yulaekha, 2005, yaitu :
1. Sektor hulu upstream Industri sektor hulu adalah industri pembuat serat fibre dan pemintal
spinning, seperti serat kapas, serat sintetik, serat selulosa dan bahan baku serat sintetik. Pada umumnya sifat yang dimiliki oleh industri pada sektor hulu adalah
padat modal, full-automatic, berskala besar, output tenaga kerja besar dan jumlah tenaga kerja sedikit.
2. Sektor menengah midstream Sektor ini meliputi industri yang bergerak pada bidang pemintalan
spinning, pertenunan weaving dan pencelupan atau penyempurnaan dyeingfinishing. Pada umumnya sifat yang dimiliki oleh sektor menengah
adalah semi padat modal dan teknologi yang digunakan telah berkembang serta penyerapan tenaga kerjanya lebih besar dari sektor hulu.
3. Sektor hilir downstream Industri yang terdapat pada sektor hilir adalah industri pakaian jadi
garment. Industri pakaian jadi ini merupakan industri yang mengolah bahan kain menjadi produk akhir berupa pakaian jadi yang siap dikonsumsi. Sifat industrinya
yang padat karya, mengindikasikan bahwa sektor ini adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pembeda pada sektor-sektor ini adalah pada
jumlah tenaga kerjanya, yaitu sebagian besar dari tenaga kerjanya adalah wanita.
2.4. Struktur Pasar