SASTRA BUOL

D. SASTRA BUOL

Bahasa Buol yang digunakan oleh masyarakat suku Buol terdiri atas dua dialek, yakni dialek Pamayogan dan Bokat. Dialek Pamayogan dituturkan di Desa Pomayogan (Kecamatan Momunu, Kabupaten Buol). Dialek Bokat dituturkan di Desa Bokat (Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol) dan Desa Leok I (Kecamatan Lipunoto, Kabupaten Buol) .

1. Prosa Buol

a. Mite

Prosa berkategori mite yang ada di Buol adalah:

1) Awuayo Taua Bwuoyo ‘Asal Usul orang Buol’ yang berkisah mengenai tokoh Kotogini dan Donolangit yang menjadi nenek moyang suku Buol.

2) Ti Sambarigading Nogiyayago ‘Pelayaran Sambarigading’ yang menceritakan perihal kejadian terjadinya Gunung Tompotika, Pulau Buol , dan Gunung Pogogul yang keramat.

3) Putiri Kayangano Anggatibone ‘Putri Kayangan Anggatibone’ menceritakan kisah pernikahan Put ri Anggatibone dengan Raja Gowa.

b. Legenda

Cerita legenda Buol di antaranya adalah: 1)Asayo Bwuoyo ‘Asal Usul Manusia Buol’ yang menceritakan asal-mula adanya daerah Buol. Alkisah , Nabi Nuh berlayar ke seluruh jagad raya dan tiba di sekitar Luwu, menimbulkan buih yang kemudian menjadi pulau di sana. Kemudian, ketika kapal akan berangkat, munc ul buih yang lebih besar lagi dan menjadi gunung tinggi yang konon bisa Cerita legenda Buol di antaranya adalah: 1)Asayo Bwuoyo ‘Asal Usul Manusia Buol’ yang menceritakan asal-mula adanya daerah Buol. Alkisah , Nabi Nuh berlayar ke seluruh jagad raya dan tiba di sekitar Luwu, menimbulkan buih yang kemudian menjadi pulau di sana. Kemudian, ketika kapal akan berangkat, munc ul buih yang lebih besar lagi dan menjadi gunung tinggi yang konon bisa

2)Pituna Botu Kolili ‘Tujuh Ekor Belut’ men ceritakan sumpah orang tua untuk tidak memakan belut karena anaknya dimakan oleh belut ketika mandi di sungai.

3)Pamuyano Yunguto ‘Asal Mula Kampung Lunguto’ bercerita mengenai asal -usul daerah yang diambil dari sifat penduduk. Hal itu terkait dengan pembagi an emas yang dirasa tidak adil oleh penduduk desa yang berlainan. Lunguto atau Yunguto artinya bersungut -sungut atau marah.

c. Dongeng

Cerita rakyat Buol yang masuk dalam kategori dongeng adalah:

1) Anggatibone, Anagolipu, agu Dai Bole ‘Anggatibone, Anagolipu, dan Dai Bole’, bercerita mengenai tiga orang bersaudara yang bernama Anggatibone, Anogolipu, dan Agu Daibole. Karena adanya perselisihan antara Anggatibone dan Anogolipu, membuat Anggatibone meninggalkan negeri itu (Buol) bersama adiknya, Dai Bole. Se tibanya di atas sungai Buol Anggatibone melempar sebuah batu ke dalam sungai dan berikrar bahwa Buol akan mendapat kebaikan apabila batu itu mengapung, apabila tetap tenggelam maka selamanya negeri tersebut hidup dalam kedengkian, fitnah serta iri hati. Setiba di Naalu, Anggatibone menikahkan Dai Bole dengan anak Raja Naalu. Anggatibone melanjutkan perjalanan menuju Sulawesi Selatan.

2) Ti Tandayukeda

menceritakan penderitaan seorang anak setelah ditinggal ibunya.

‘Si Tandayukeda’,

3) Mogoya Domago ‘Mengambil Da mar’, mengisahkan keluarga pencari damar yang tinggal di hutan. Pada suatu hari sang ayah menyuruh anak pertama membeli makanan. Sayang, sang anak tergoda dan bermain judi. Sang Ayah yang gelisah mengutus anak keduanya untuk mencari abangnya. Anak kedua ini pun ikut berjudi bersama kakaknya. Akhirnya uang mereka habis dan mereka kembali ke hutan dengan tangan hampa. Mereka tidak mendapatkan lagi sang ayah di rumahnya. Konon, sang ayah sudah menghilang dan hingga saat ini, apabila ada orang yang mengambil damar, mereka harus memanggil nama orang tua tersebut supaya tidak tersesat.

4) Bogotan Agu Pagi ‘Ikan Duyung dan Ikan Pari’, menceritakan anak yang tidak mematuhi pesan orang tua .

5) Anako Madika ‘Anak Raja’, berkisah mengenai anak raja yang terbuang kemudian kembali ke istana.

6) Binona Moitom ‘Ular hitam’, menceritakan gadis yang sakit sehingga ditelantarkan orang tuanya di hutan, tetapi karena kesabaran sang gadis, maka ia ditolong oleh ular.

7) Ti Pandalangi ‘Si Pandalangi’, bercerita Pandalangi yang ingin mencari belut. Setiap ia mendapati belut, dia selalu tidak puas. Ia ingin belut yang lebih besar lagi. Hingga suatu ketika dia mendapat belut yang sangat besar dan mereka bertarung tujuh hari tujuh malam. Akhir cerita, Pandalangi kalah, dan justru menjadi santapan belut.

8) Vulenggedingo Tongobolean ‘Seonggok Ubur-ubur’, menceritakan ubur-ubur yang berubah menjadi manusia dan menikah dengan anak raja.

9) Vukido Pomandoano ‘Bukit Pemantauan’ menceritakan kecerdikan penduduk desa melawan penjahat.

2. Puisi Buol a.Pantun

Masyarakat Buol juga mengenal puisi rakyat dalam bentuk pantun. Pantun dibawakan sambil diiringi musik gambus dan Masyarakat Buol juga mengenal puisi rakyat dalam bentuk pantun. Pantun dibawakan sambil diiringi musik gambus dan

Bentuk pantun Buol terdiri atas (1) tiap bait terdiri atas empat baris, (2) bersajak akhir a-b-a-b, a-a-a-a, a-a-b-b, a-b-b-a, dan a-b-c-d, dan (3) baris kedua merupakan pengulangan b aris ketiga, meskipun pengulangan ini tidak harus ada. Isi pantun bisa berupa:

1) Pantun orang tua yang berisi nasihat, pantun agama,

pantun adat. Contoh pantun -pantun tersebut adalah

-Pantun nasihat agu ilini boiya moguru nai motape diila baqal a dunia wajib ku maate

Terjemahan: pesan orang tua-tua jangan malas mencari ilmu tidak kekal di dunia ajal sesuatu yang pasti

-Pantun agama kelepo boli mopani kai mo to gulreongo kotoyomme kayanganno kayangano kotoyomme

Terjemahan: walaupun pintar janganlah kau lupa ingatlah kepada Tuhan

Tuhan harus diingat -Pantun adat

monongato timbuyono ombu ni kakai pati dokobongo kosapi dokosapi kobongo

Terjemahan: jika ingin memasuki Timbulon negeri turunan Ki Pati harus memiliki kelapa dan sapi harus memiliki sapi dan kelapa

2) Pantun orang muda yang berisikan pantun perkenalan, pantun percintaan, pantun perceraian, dan pantun sindiran. Contoh dari pantun tersebut adalah

-Pantun perkenalan ondonganggu agi vuta kilemu kodo kileku pogileeanggu ato du’a kito magi moteetu

Terjemahan: saya lihat dari pekarangan rumah keningmu seperti keningku saya mintakan dalam doa agar kita dapat bersatu

-Pantun percintaan pinogumano olito pinogumano ginaa agu diila mojadi kito dugu ponangiana

Terjemahan: betapa besar malu betapa besar keinginan jika kita tidak bersatu darah akan jadi kubangan

-Pantun perpisahan/perceraian ginaaku akunimu kotoyu tia tahuno kovu poyagiyagimu aku koyo diaduno

Terjemahan: cintaku padamu sudah tiga tahun engkau hanya remehkan saya pun tidak mau lagi

-Pantun sindiran iko kovu mongailo iko kovu mongapi kuabole rasi-rasi kuabole norasilono

Terjemahan: engkau hanya mengail engkau mencari ikan istrimu di rumah keasyikan keasyikan dengan pria lain

3) Pantun anak-anak yang bersifat pantun bersuka cita, dan pantun berduka cita. Contoh pantun tersebut -Pantun bersuka cita

bodu sayamo tabea atayunilo boki-boki bodu sayamo tabea atayunilo boki-boki

Terjemahan: salam dan hormat kepada ibu-ibu kami sedang bermain permainan anak-anak

-Pantun berduka cita Moroe agi tiinaku Boi kovu mokareja Guguyonono aku Aku guguyonono peema

Terjemahan: Lama datangnya ibuku Hanya pergi bekerja Saya sudah kelaparan Sudah kelaparan sekali