SASTRA DAERAH CIA-CIA

E. SASTRA DAERAH CIA-CIA

1. Prosa Cia-Cia

Prosa Cia-Cia dituturkan dalam bentuk cucula. Cucula dilakukan tidak selalu dalam sebuah forum sosial. Orang tua biasa melakukan cucula sebagai pengantar tidur anaknya. Cucula juga sering pula digunakan ketika orang tua atau tokoh adat memberikan nasihat, petuah, dan pitutur kepada generasi muda. Tidak jarang, melalui cucula , sebuah fenomena penting dijelaskan kepada khalayak. Isi cucula tidak terbatas pada satu jenis prosa. Melalui cucula dapat diceritakan kisah-kisah berjenis mite, legenda, ataupun dongeng.

a. Legenda

- La Bongo. Cerita ini berisi pengalaman hidup seorang pemuda yang bodoh bernama La Bongo. Konon, ia terlahir dari hubungan di luar nikah antara ibunya (bernama Wa Mokesa) dan seorang pengembara. Masyarakat mengusir Wa Mokesa karena mengandung dari hasil hubungan terlarang. Bahkan, - La Bongo. Cerita ini berisi pengalaman hidup seorang pemuda yang bodoh bernama La Bongo. Konon, ia terlahir dari hubungan di luar nikah antara ibunya (bernama Wa Mokesa) dan seorang pengembara. Masyarakat mengusir Wa Mokesa karena mengandung dari hasil hubungan terlarang. Bahkan,

b. Dongeng

- Pasikamba. Dongeng ini bercerita tentang seorang perempuan miskin bernama Wa Irone yang tinggal bersama ibunya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka bercocok tanam dan mencari kayu bakar di hutan. Dalam usianya yang sudah cukup dewasa, Wa Irone tidak kunjung mendapatkan jodoh. Ketika ada dua orang pemuda bangsawan berburu di hutan, sang kakak tertarik pada suara merdu Wa Irone yang memang senang menyanyi. Sang pemuda bangsawan jatuh hati pada Wa Irone. Pada suatu malam, dia bermimpi didatangi seorang lelaki tua berjubah dan bersorban yang berkata kepadanya bahwa apa yang diimpikannya akan segera terwujud. Keesokan harinya, ketika Wa Irone pergi ke hutan mencari kayu bakar, dia jatuh karena tersandung sebuah batu yang cukup besar. Wa Irone yang baik segera memindahkan batu tersebut agar tidak membahayakan orang lain. Ternyata, di bawah batu itu tampak sebuah benda keras tertanam di dalam tanah. Dia segera menggalinya dan mendap ati bahwa benda itu adalah sebuah peti yang berisi kepingan emas. Sejak saat itu kehidupan Wa Irone dan ibunya berubah. Rumahnya diperbaiki dan dibangun menjadi bagus. Meski sudah kaya raya, mereka tetap bersikap baik kepada sesama. Pemuda bangsawan yang pernah terpesona pada suara Wa

Irone datang dan melamar Wa Irone. Mereka hidup berbahagia dan dianugerahi seorang putra yang diberi nama Pasikamba, artinya harta karun.

2. Puisi Cia-Cia

a. Kabanti.

Kabanti di Cia-Cia dikenal sebagai pantun yang digunakan untuk mengungkapkan berbagai ekspresi, seperti pesan untuk memilih pendamping hidup, masalah percintaan, dan juga kritik sosial. Berikut ini beberapa kabanti yang terdapat dalam

masyarakat orang Cia-Cia, dikutip dari Rahman 6 (2015).

1) Kabanti mangu-mangu, berisi nasihat agar berhati -hati dalam memilih pendamping hidup.

Wanggawu koli potonda Wanggawu koli potonda Wanggawu koli potonda Itapo wande bheleno gunu

Terjemahan: Wanggawu jangan dituntun Wanggawu jangan dituntun Wanggawu jangan dituntun Kita lihat dulu condongnya gunung

2) Kabanti kambata. Biasanya dituturkan setelah selesai makan pada acara maataa 7 dan pada saat menanam jagung.

Kabanti kambata berisi tentang nasihat agar berhati-hati

6 Dalam makalahnya, Rahman menuliskan istilah kabanti dengankabhanci,sesuai dengan aspek fonologis orang Cia-Cia. Akan tetapi, dalam buku ini tetap ditulis

kabanti, sesuai dengan penulisann yang ada dalam KBBI.

7 P e s t a a d a t o r a n g C i a - C i a L a p o r o ya n g d i g e l a r s e b a g a i b e n t u k r a s a t e r i m a k a s i h a t a s k e b e r h a s i l a n p a n e n m e r e k a . M a a t a a b i a s a n ya d i a d a k a n m e n j e l a n g m a s a t a n a m

berikutnya.

dalam memilih pasangan karena sering terjadi orang tampak baik ketika perjodohan berlangsung dan ketika sudah menikah mulai melupakan sikap baiknya tersebut sehingga tampaklah perangai aslinya yang buruk.

E…e…e…e… Amita mitaepo lagorande Amita mitaepo ladhia sangi Abhagha mai acimbughu waandi saghanomo

Terjemahan: E…e…e…e… Kita lihat-lihat dulu sikapnya Kita lihat-lihat dulu sikapnya Selama satu musim

3) Kabanti sindiran, misalnya digunakan untuk menyindir orang tua yang masih bergaya seperti anak muda.

Kacu-kacukano dhaempa Kacu-kacukano dhaempa Kacu-kacukano dhaempa Nombule lae nopagha dhunge-dhunge

Terjemahan: Keras-kerasnya melinju Keras-kerasnya melinju Keras-kerasnya melinju Dia kembali muda

Ikomba-komba ilagaga Ikomba-komba ilagaga Ikomba-komba ilagaga Noganalae kambano sau

Terjemahan: Kupu-kupu di tangkai bunga Kupu-kupu di tangkai bunga Kupu-kupu di tangkai bunga Semua bunga kayu dicicipinya

b. Maula

Maula adalah salah satu bentuk puisi lama Cia -Cia yang terdiri atas dua baris dalam setiap baitnya. Pada masa lalu, maula dituturkan dalam kegiatan upacara adat kebun dan acara kesenian dengan tujuan untuk memperkokoh nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan serta untuk menas ihati dan mendidik anak. Di samping itu, maula tersebut digunakan oleh anak-anak muda untuk mencurahkan isi hatinya kepada seseorang, seperti menyatakan cint a kasih, suka-duka, kerinduan dan kekecewaan (Syair, 2009). Berikut ini beberapa contoh maula .

Maulae, kapeeluno cia namotompu Maulae, kapeeluno bawa matee

Terjemahan: Cintanya tidak akan putus Cintanya di bawa mati

Maulae, ane mohane no kamamaea Maulae, ane robine no bawa laloe

Terjemahan: Kalau laki-laki sifatnya pemalu Kalau perempuan sifatnya perasa

Maulae, koimina nocunuso nafusu Maulae, sabaraana nomangada

Terjemahan: Jangan pernah terbakar emosi Sabar adalah kemuliaan

c. Soro

Soro sebuah pantun yang diciptakan oleh Sangia Oputa yi Ko yang terinspirasi ketika beliau sedang memancing di Teluk Lawele.

d. Nyanyian Rakyat.

Dalam tradisi sastra lisan masyarakat Cia-Cia setidaknya dikenal dua jenis nyanyian rakyat, yaitu soyi laompo dan wande -wande yang biasanya berisi sindiran terhadap kehidupan remaja. Nyanyian ini pada masa lalu efektif difungsikan sebagai media penyampai pesan di dalam masyarakat pendukungnya.