Puisi Moronene
2. Puisi Moronene
a. Ohoohi
Ohoohi artinya adalah senandung atau nyanyian khas s uku Moronene Kabaena. Ohoohi sering bermuatan ungkapan suka cita, kegembiraan, asmara, kenangan, puji -pujian, kiritikan, nasehat, sindiran dan lain sebagainya. Ohoohi disenandungkan kapan saja dan dimana saja oleh seseorang tanpa diiringi musik-musik tertentu. Meskipun demikian, lantunan ohoohi akan terdengar merdu sebab iramanya bergantung kepada cara penyanyi memberikan variasi gelombang suara dari tiap syair yang diungkapkan. Syair-syair ohoohi biasanya lebih pendek dengan rima "a-b, b-b", bisa pula dengan rima bebas. Tiap dua baris pada ohoohi memiliki satu rangkaian makna dari apa yang hendak disampaikan kepada pendengar yang pada larik berikutnya bukan lagi merupakan rangkaian daripada baris sebelumnya. Pada masa lampau, ohoohi bukan hanya nyanyian yang dapat diperdengarkan di kalangan masyarakat luas, tetapi sangat berkaitan erat dengan kehidupan kerajaan khususnya di Kabaena. Berikut ini contoh syair nyanyian ohoohi.
Hi i tuu u i somba iy i loo tua Ha au hapan ndee aico padaa ka ntina a de ehi Hipu u niloo lakoo padaka ano basi Hi indaa pu uno manaa tangkii Hima uupo ki piraa mependaki iy paro Ho oowaa naida a mongkana tineeo daa tindaa Datineeo daa atinda ta udaa aaa lapa Ha asii tineo da a mo ona tauu dafa laloaa
Ana iy da amoonkana so ira aanamu Hu udaa ana dalo ntoniaa Orumako po tiide kasandondaaa ande He e'ee nsaruuruhi nsuru u ondanaa ni du u dunduuu
Oe paatimaa sandaali wa ode loongkalo Ho ongkaa patima anado wa ode lumansa adoo
Ho ado adodo soraa peelimpanopo mpo lolangkaruu u Huno soraa pobueno pompololaa lima Ha aan kai pobuehako biabia mpasele kasapu bana nsabee Ade adodo komaa ngoino pinefufu ndodo Hoo o no hi temoomoopo nta keke o ala nsa afaa Hapa tokua too'u-too'u ngilo ngiloo ntente Heere kompisi lampuupi i langilo ngilo amboore Kompisi lonto rea Tokua to'u-to'u fulu mataannduu Hu uuro kire mokokotundu fuu mata ntempide kire ntepa ata akoo To taunganoo sa anuu orono too'u to Ho o uusaidena anduku baraa laro nde'e leuu Hiu pompehohawa elu pontulongi teru Ho oru mohalio kaasi satooo daa'a adii Hi teruru nkapoiho elu laleesa Ha ako kuna nteruru ntiasi eluu ntapai tambe
Terjemahan: Saat terduduk seolah membungkuk, Perkara apakah gerangan yang sedang dijalani Ceritakanlah gerangan apa yang menjadi awal perjalanan Karena awal itulah yang menjadi beban... Meskipun keinginan kita teramat kuat , tetapi tidak sama seperti kiriman yang urusannya terselesaikan Jika kiriman itu tidak terselesaikan, maka ia akanlah kadaluarsa....
Pemuda masa kini tidaklah seperti kamu Kamu pemuda yang memulai babak kehidupan Berani memikul beban yang harus Dipertanggungjawabkan Seperti seorang perempuan yang disebut Wa Ode Longkalo Perempuan itu adalah anak dari Wa Ode Lumansa berenda Gaya melangkahkan kakinya Cara mengayunkan tangan Mengayunkan tangan sembari memainkan sapu tangan Bersulam renda
Amboy, lesung pipinya yang laksana sumur Ia-nya hanya mampu tersenyum simpul Sungguh dan memperjelas letak antara kening dan P ipinya yang montok menggemaskan. Sungguh, bulu matanya Alisnya yang terukir indah yang membuat matanya Terlihat seperti mengantuk
Telah sekian tahun berlalu Barulah ada keinginan hati untuk berkunjung Jika menyayangi yatim-piatu, tolonglah dengan ikhlas Berlekaslah, jangan sampai tidak Bila sekiranya mampu (berada), maka si yatim akan lega Tidak seperti saya yang papa.
b. Ohooho
Kalau di Pulau Kabaena orang mengenal nyanyian tradisionalnya denga nama ohoohi, orang Moronene di wilayah Kabupaten Bombana daratan (Kasipute/Rumbia) menyebut nyanyian khas mereka dengan istilah ohooho.
c. Doede
Lirik nyanyian doede biasanya berisi sindiran tentang sesuatu yang tidak berkenan di hati. Misalnya , seorang gadis cantik yang merasa tidak sepantasnya dijodohkan dengan lelaki tua lagi buruk rupa. Berikut ini contoh lirik doede.
Doe doe doede.. O doe doede Tahapangku noengku Beintama inangku Olito hinulai Kentine palanga
Tahapangku hapeno Peruru suhaano Tabunta peohangku Tepotundu tumbuno Tewole ntoniano
Terjemahan: Kasihan.. Oh, sungguh kasihan. Buat apa bagiku Lelaki semacam itu Laksana kayu yang terbakar Dipersunting dengan wanita cantik
Buat apa dirinya bagiku
Sudah lanjut usianya Sesungguhnya keinginanku Yang semua denganku Yang masih muda remaja.
d. Dulele
Dulele adalah syair atau nyanyian yang dikenal baik di daerah Kasipute/Rumbia maupun Kabaena. Dulele merupakan nyanyain rakyat Moronene yang tidak terikat pada aturan isi. Lirik dulele dapat berisi tentang apa saja. Umu mnya, orang-orang tua berkisah tentang sejarah kampung kepada anak-anaknya melalui syair dulele.
e. Mantra
Mantra dibacakan dalam upacara-upacara adat berkaitan dengan siklus hidup manusia, pengolahan lahan pertanian, dan lain-lain. Berikut satu bait contoh mantra yang dibacakan pada upacara adat mo’ooli, yakni sebuah upacara adat yang dilakukan untuk memohon izin pada roh leluhur ketika diniatkan membuka lahan atau untuk hajat lainnya. Dalam contoh ini, mantra dibacakan di kampung ‘tobu’ Hukaea-Laeya.
Somba komiu sangia da tung kuo daa paraiho Wonua hai Hukaea-Laeya Naho ndoka Naamiu kami memolu ontuu kami mebatangkaru Leu la wa aku, hikuda munti hako pe oli ngku Cumio to matano oleo Cumiu to puliano oleo Cumiu to tangkeno Cumiu to reteno Saluwuluwumiu leu moala pe olingku Kami sireako kameo peraa no mosao Hai suerea ngkono limbo Sungkano labanga
Terjemahan: Mohon maaf wahai sangia yang menempati, yang membawahi tempat di Hukaea -Laeya, Iya katanya, Supaya mudah melangkahkan kaki Datang jemput aku, saya menurunkan pe’oli ku Yang dari arah terbitnya matahari Yang dari arah terbenamnya Yang dari gunung Yang di lembah Kesemuanya datang mengambil pe’oliku Singkirkanlah segala malapetaka yang akan merusak Di tempat yang lain yang sangat jauh