Hal. 149 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016
orang dengan 348 rekomendasi. Pada Tahun 2016, jumlah orang atau masyarakat yang terlayani Program JAMKESDA sebanyak 668 orang dengan
668 rekomendasi. Persentase capaian kinerja dari indikator sasaran ini mencapai 99,43. Pencapaian ini mengalami peningkatan sebesar 50 jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena tingginya pengguna program JAMKESDA sehingga Pemda Kabupaten
Manggarai mengambil kebijakan bahwa setiap satu orang pasien hanya boleh mendapat dan menggunakan satu kali rekomendasi Jamkesda.
Tabel 3.25
Alokasi Anggaran Program JAMKESDA Kabupaten Manggarai
Tahun 2011-2016
No. Tahun
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran
Jumlah Orang yang terlayani
1. 2011
1.245.000.000,- 1.200.000.000,-
900 Orang 2.
2012 1.200.000.000,-
1.200.000.000,- 951 Orang
3. 2013
1.200.000.000,- 1.200.000.000,-
998 Orang 4.
2014 1.500.000.000,-
1.500.000.000,- 959 Orang
5. 2015
812.899.914,- 812.899.914,-
348 Orang 6.
2016 1.363.660.330
1.363.660.330 668 orang
Jumlah 7.321.560.244
7.276.560.244 5.528 Orang
Tabel diatas menunjukan bahwa dalam kurun waktu 2011-2016, Pemerintah
Kabupaten Manggarai
telah mengalokasikan
anggaran sebesar
Rp.7.276.560.244,- untuk melayani 5.528 orang pasien JAMKESDA. Alokasi anggaran yang cukup besar ini menunjukan adanya perhatian yang serius
dari Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk membantu masyarakat kurang mampumiskin dalam pelayanan kesehatan.
c. Indikator Angka Kriminalitas
Angka Kriminalitas atau Crime Rate CR adalah angka yang menunjukkan tingkat kerawanan suatu jenis kejahatan pada suatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu. Atau dengan kata lain bahwa CR adalah ratio perbandingan antara jumlah kejahatan dengan jumlah penduduk pada
waktu tertentu. Makin tinggi CR suatu wilayah maka makin tinggi pula tingkat kerawanan suatu daerah. Data dari Badan Kesbangpol dan Linmas
Hal. 150 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016
menunjukkan bahwa pada Tahun 2016 terdapat 189 kasus, dengan rincian: masalah tanah 4 kasus, pembunuhan 2 kasus, pembakaran rumah 1 kasus,
bencana alam 4 kasus, pemerkosaanperzinahan 7 kasus, perjudian 22 kasus, penipuan 12 kasus, penganiayaan 83 kasus, KDRT 7 kasus, pencurian 41
kasus dan pengrusakan 6 kasus. Dari target 11,67, realisasi sebesar 5,49 dengan tingkat capaian 152,94
dengan kategori MEMUASKAN. d.
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 Ketertiban, Ketentraman, Keindahan di Kabupaten Manggarai
Berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Manggarai telah
membentuk Forum Komunikasi Kewaspadaan Dini Masyarakat FKDM. Pembentukan forum ini sebagai wadah bagi elemen masyarakat dalam
rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat. Capaian kinerja indikator ini diperoleh melalui kerjasama Pemkab
Manggarai dengan unsur KOMINDA yang terdiri dari TNI, POLRI, KEJAKSAAN, POL
–PP, FKDM LINMAS, Camat, Kepala DesaLurah, serta tokoh masyarakat, tokoh adat dalam rangka menjaga ketentraman dan
ketertiban masyarakar , baik yang berkaitan dengan konflik tanah antara suku, orang perorangan dan penyakit masyarakat lainya. Kerja sama ini
dilakukan dalam bentuk rapat koordinasi, dan pemantauan secara individu maupun secara bersama.
Pemerintah Kabupaten Manggarai juga senantiasa berupaya menjaga kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat berlandaskan iman dan
kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Keyakinan ini memiliki makna bahwa segala gerak langkah pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan senantiasa diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Usaha ini dilakukan dengan pemantauan dan pembinaan oleh tokoh agama
yang tergabung forum komunikasikerukunan antar umat beragama. Indikator persentase kasus gangguan Ketertiban, Ketentraman, Keindahan
di masyarakat
mencapai 100
dari target
100 dengan
kategori MEMUASKAN.
Hal. 151 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016
e. Hasil Evaluasi SAKIP Kabupaten Manggarai