Indikator Angka Kriminalitas Capaian Sasaran 32

Hal. 149 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016 orang dengan 348 rekomendasi. Pada Tahun 2016, jumlah orang atau masyarakat yang terlayani Program JAMKESDA sebanyak 668 orang dengan 668 rekomendasi. Persentase capaian kinerja dari indikator sasaran ini mencapai 99,43. Pencapaian ini mengalami peningkatan sebesar 50 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena tingginya pengguna program JAMKESDA sehingga Pemda Kabupaten Manggarai mengambil kebijakan bahwa setiap satu orang pasien hanya boleh mendapat dan menggunakan satu kali rekomendasi Jamkesda. Tabel 3.25 Alokasi Anggaran Program JAMKESDA Kabupaten Manggarai Tahun 2011-2016 No. Tahun Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran Jumlah Orang yang terlayani 1. 2011 1.245.000.000,- 1.200.000.000,- 900 Orang 2. 2012 1.200.000.000,- 1.200.000.000,- 951 Orang 3. 2013 1.200.000.000,- 1.200.000.000,- 998 Orang 4. 2014 1.500.000.000,- 1.500.000.000,- 959 Orang 5. 2015 812.899.914,- 812.899.914,- 348 Orang 6. 2016 1.363.660.330 1.363.660.330 668 orang Jumlah 7.321.560.244 7.276.560.244 5.528 Orang Tabel diatas menunjukan bahwa dalam kurun waktu 2011-2016, Pemerintah Kabupaten Manggarai telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.7.276.560.244,- untuk melayani 5.528 orang pasien JAMKESDA. Alokasi anggaran yang cukup besar ini menunjukan adanya perhatian yang serius dari Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk membantu masyarakat kurang mampumiskin dalam pelayanan kesehatan.

c. Indikator Angka Kriminalitas

Angka Kriminalitas atau Crime Rate CR adalah angka yang menunjukkan tingkat kerawanan suatu jenis kejahatan pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Atau dengan kata lain bahwa CR adalah ratio perbandingan antara jumlah kejahatan dengan jumlah penduduk pada waktu tertentu. Makin tinggi CR suatu wilayah maka makin tinggi pula tingkat kerawanan suatu daerah. Data dari Badan Kesbangpol dan Linmas Hal. 150 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016 menunjukkan bahwa pada Tahun 2016 terdapat 189 kasus, dengan rincian: masalah tanah 4 kasus, pembunuhan 2 kasus, pembakaran rumah 1 kasus, bencana alam 4 kasus, pemerkosaanperzinahan 7 kasus, perjudian 22 kasus, penipuan 12 kasus, penganiayaan 83 kasus, KDRT 7 kasus, pencurian 41 kasus dan pengrusakan 6 kasus. Dari target 11,67, realisasi sebesar 5,49 dengan tingkat capaian 152,94 dengan kategori MEMUASKAN. d. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 Ketertiban, Ketentraman, Keindahan di Kabupaten Manggarai Berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Manggarai telah membentuk Forum Komunikasi Kewaspadaan Dini Masyarakat FKDM. Pembentukan forum ini sebagai wadah bagi elemen masyarakat dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat. Capaian kinerja indikator ini diperoleh melalui kerjasama Pemkab Manggarai dengan unsur KOMINDA yang terdiri dari TNI, POLRI, KEJAKSAAN, POL –PP, FKDM LINMAS, Camat, Kepala DesaLurah, serta tokoh masyarakat, tokoh adat dalam rangka menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakar , baik yang berkaitan dengan konflik tanah antara suku, orang perorangan dan penyakit masyarakat lainya. Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk rapat koordinasi, dan pemantauan secara individu maupun secara bersama. Pemerintah Kabupaten Manggarai juga senantiasa berupaya menjaga kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat berlandaskan iman dan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Keyakinan ini memiliki makna bahwa segala gerak langkah pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan senantiasa diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Usaha ini dilakukan dengan pemantauan dan pembinaan oleh tokoh agama yang tergabung forum komunikasikerukunan antar umat beragama. Indikator persentase kasus gangguan Ketertiban, Ketentraman, Keindahan di masyarakat mencapai 100 dari target 100 dengan kategori MEMUASKAN. Hal. 151 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016

e. Hasil Evaluasi SAKIP Kabupaten Manggarai