Indikator Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita Kelompok bahan pangan :

Hal. 76 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016

a. Indikator Ketersediaan Pangan Utama

Tujuan pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten Manggarai adalah mewujudkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat yang berfokus pada penyediaan pangan rumah tangga pada tingkat yang cukup, merata dan terjangkau serta aspek perbaikan pola konsumsi dalam rangka pemenuhan asupan gizi. Kondisi ketahanan pangan masyarakat Manggarai dari aspek ketersediaan pangan relatif cukup aman. Namun masalah utama dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah perilaku konsumsi masyarakat yang mengutamakan beras sebagai makanan pokok belum dikatakan makan kalau belum makan nasi . Hal ini berdampak pada orientasi penyediaan pangan dan pola penyediaan produksi pangan tingkat rumah tangga. Dari target 100 di tahun 2016, realisasinya adalah 100 dengan persentase tingkat capaian 100, kategori MEMUASKAN. Kondisi ini dapat diartikan bahwa stok pangan Kabupaten Manggarai dalam kategori aman. Hal-hal yang mendorong meningkatnya ketahanan pangan tahun 2016 :  Meningkatnya produksi pertanian.  Harga kebutuhan pokok masih relative stabil.  Ketergantungan pada beras mulai berkurang. Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja ke depan :  Pendampingan terhadap petani atau kelompok tani terus dilakukan.  Pendropingan saprodi tepat waktu.

2. Indikator Kontribusi Produksi Kelompok Petani terhadap PDRB

Realisasi Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB tahun 2016 sebesar 24,04 dari target 25,74 atau persentase capaianya 93,37 dengan kategori MEMUASKAN.

3. Indikator Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita

Konsumsi pangan masyarakat kabupaten Manggarai mengacu pada dua aspek yakni aspek konsumsi energi KKalKapitaHari. Berdasarkan hasil survey tahun 2013 sd 2016 pada 3 tiga wilayah Daerah Pegunungan, Dataran Rendah dan Daerah Pantai didapatkan bahwa rata-rata tingkat konsumsi masyarakat Manggarai melampaui tingkat konsumsi ideal sebesar 2.000 Kkalkapitahari. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Hal. 77 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016 Tabel 3.8 Tingkat Konsumsi Energi Rumah Tangga KkalKapitaHari Tahun 2013-2016 No Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan Survey Pola konsumsi kalori perhari dari 9 bahan pangan utamajumlah penduduk Rata- rata Target 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Kelompok bahan pangan :

1.979,63 2.287,9 2.589,2 2.216 2.268,18 2.000 - Padi-padian 1.540,04 1.634,2 1.603,3 1.439,0 1.554,14 1.000 - Umbi-umbian 94,54 108,8 404,4 116,0 180,94 120 - Pangan hewani 86,75 115,1 201,6 188,0 147,86 240 - Minyak Lemak 89,6 113,6 181,9 197,0 145,53 200 - BuahBiji Berminyak 33,9 37,3 16,2 7,0 23,60 60 - Kacang-kacangan 3,88 28,8 13,3 47,0 23,25 100 - Gula 33,7 52,7 58,6 94,0 59,75 100 - Sayur dan Buah 80,72 125,6 98,7 107,0 103,01 120 - Bumbu-bumbuan dan minuman 16,5 71,8 11,2 22,0 30,38 60 Tabel di atas menggambarkan bahwa rata-rata kontribusi energi dari padi- padian pada tahun 2013-2016 sebesar 1.554,14 kkalkapitahari melebihi komposisi energi harapan sebesar 1.000 kkalkapitahari; umbi-umbian sebesar 180,94 kkalkapitahari melebihi dari angka ideal sebesar 120 kkalkapitahari; pangan hewani sebesar 147,86 kkalkapitahari kurang dari angka ideal sebesar 240 kkalkapitahari; minyak lemak sebesar 145,53 kurang dari angka ideal sebesar 200 kkalkapitahari; buahbiji berminyak sebesar 23,60 kkalkapitahari kurang dari angka ideal sebesar 60 kkalkapitahari; kacang-kacangan sebesar 23,25 kkalkapitahari kurang dari angka ideal sebesar 100 kkalkapitahari; gula sebesar 59,75 kkalkapitahari kurang dari angka ideal sebesar 100 kkalkapitahari; sayur dan buah sebesar 103,01 kkalkapitahari kurang dari angka ideal sebesar 120 kkalkapitahari; dan bumbu-bumbuhan dan minuman sebesar 30,38 kkalkapitahari kurang dari angka ideal sebesar 60 kkalkapitahari.

4. Indikator Penguatan Cadangan Pangan