Hal. 166 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016
3 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
123.526.162,00 61.983.380,00
50,18 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
4.000.000.000,00 3.999.000.000,00
99,98 1
Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah
4.000.000.000,00 3.999.000.000,00
99,98 PEMBIAYAAN NETTO
54.619.290.842,85 56.200.167.270,85 102,89
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN THN BERKENAN SILPA
0,00 10.923.505.754,18
0,00
2. Kondisi Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah baik penerimaan maupun pengeluaran yang dimaksudkan untuk menutup defisit
dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Manggarai dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.32 Perkembangan Pembiayaan
Kabupaten Manggarai Tahun 2011-2016 Tahun
Penerimaan r
Pengeluaran r
2011 38.867.210.016,99
4.000.000.000,00 2012
49.718.982.084,63 27,92
4.000.000.000,00 0,00
2013 33.767.062.427,00
-32,08 7.000.000.000,00
75,00 2014
42.334.846.906,00 25,37
9.750.000.000,00 39,29
2015 65.344.618.053,00
54,35 6.000.000.000,00
-38,46 2016
58.619.290.842,85 -10,29
4.000.000.000,00 -33,33
Pada tahun 2015, penerimaan pembiayaan daerah mengalami peningkatan 54,35 dan pengeluaran daerah dalam pembiayaan mengalami penurunan
sebesar 38,46. Sedangkan pada tahun 2016 penerimaan pembiayaan daerah mengalami penuruan sebesar10,29 dan pengeluaran daerah dalam
pembiayaan mengalami penurunan sebesar 33,33 .
3. Permasalahan dan Solusi Keuangan Daerah Kondisi Umum Pendapatan Daerah
Untuk peningkatan pendapatan asli daerah diupayakan dari pendapatan pajak dan retribusi daerah dengan tidak menambah beban bagi masyarakat.
Pendapatan asli daerah dalam struktur APBD masih merupakan elemen yang cukup penting peranannya baik untuk mendukung penyelenggaraan
pemerintahan maupun pemberian pelayanan kepada publik. Apabila
Hal. 167 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016
dikaitkan dengan pembelanjaan, maka pendapatan asli daerah masih merupakan alternatif pilihan utama dalam mendukung program dan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik di Kabupaten Manggarai. Upaya peningkatan PAD dicapai dengan cara intensifikasi dan
ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Program intensifikasi dilakukan melalui upaya secara terus menerus dalam melakukan perbaikan ke
dalam dan senantiasa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi daerah. Upaya
ekstensifikasi tampaknya tidak cukup hanya mengandalkan sarana prasarana yang ada seperti saat ini. Untuk itu difokuskan pada sektor-sektor yang
mampu menarik investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat. Peningkatan PAD dapat
ditunjang pula dengan optimalisasi aset-aset daerah agar dapat bernilai jual tinggi. Pengelolaan pendapatan daerah lebih mengoptimalkan hal-hal sebagai
berikut: a. Pemantapan kelembagaan dari sistem operasional pemungutan
pendapatan daerah. b. Peningkatan pendapatan daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi
c. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah
baik dengan provinsi maupun dengan pusat. d. Mengoptimalkan kinerja perusahaan daerah untuk memberikan
kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah. e.
Meningkatkan pelayanan dan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi.
Pendapatan merupakan sumber penerimaan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah PAD, Pendapatan Transfer dan Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah. Kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Tahun Anggaran 2016 terhadap realisasi Pendapatan Daerah
tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu target yang direncanakan sebesar Rp.1.158.175.203.603,00
dengan realisasi
anggaran sebesar
Rp.1.127.125.467.633,33 atau mencapai 97,32.
Hal. 168 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016
4. Arah dan Kebijakan Umum Pendapatan Daerah