Capaian Sasaran 33 CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI

Hal. 154 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016 9. Meningkatkan kualitas evaluasi atas program sehingga dapat menyimpulkan keberhasilan ataupun kegagalan suatu program dan hasil evaluasi dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Kabupaten Manggarai. Jika dibandingkan dengan target RPJMD, maka capaiannya dapat dilihat pada table berikut : KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN INDIKATOR KINERJA REALISASI 2016 TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk 9,41 40 23,53 Jumlah masyarakat yang terlayani dengan program JAMKESDA 668 500 133,60 Angka kriminalitas 5,49 2,19 -50,68 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 Ketertiban, Ketentraman, Keindahan di Kabupaten Manggarai 100 100 100,00 Hasil evaluasi SAKIP Kabupaten Manggarai CC 58,69 A 89 65,94 RATA-RATA 54,48 KATEGORI CUKUP BAIK

33. Capaian Sasaran 33

MENINGKATNYA PELAYANAN BENCANA Bencana disaster merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam, non alam maupun manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Memperhatikan topografi Kabupaten Manggarai, wilayah ini sangat rentan terhadap ancaman bencana. Jenis-jenis bencana yang sering ada dan yang terjadi pada Tahun 2016 di Kabupaten Mangarai adalah: 1. Bencana banjir Kabupaten Manggarai memiliki 12 sungai yang berpotensi banjir yang tersebar di beberapa kecamatan. Pada Tahun 2016, terdapat 17 kejadian yang diakibatkan oleh bencana banjir. Hal. 155 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016 2. Tanah longsor Kabupaten Manggarai berada pada kemiringan tanah sekitar 70,45 dan kemiringan lokasi 40 . Kondisi tersebut sangat rawan terhadap bencana tanah longsor. Pada Tahun 2016 terdapat 83 kejadian yang diakibatkan oleh tanah lognsor. 3. Hujan deras dan angin kencang Bencana hujan deras dan angin kencangangin puting beliung mengakibatkan kerusakan pada fasilitas masyarakat dan fasilitas umum sejumlah 17 kejadian. 4. Bencana kebakaran Bencana yang setiap tahun terjadi adalah kebakaran dan pada tahun 2016 jumlah kasus kebakaran adalah 20 kejadian. 5. Bencana sosial lainnya Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia. Dan pada tahun 2016 terdapat dua kejadian yakni dua korban yang tenggelam di Wae Lega Kecamatan Rahong Utara. Kelima jenis bencana di atas tentu membawa korban baik korban jiwa maupun harta benda. Tabel berikut menggambarkan dampak dari bencana yang terjadi : NO. JENIS BENCANA JML KEJADIAN DAMPAK BENCANA UNIT KK KORBAN JIWA 1. Hujan dan angin kencang 17 33 153 676 2. Tanah longsor 83 175 740 963 3. Kebakaran 20 24 24 103 4. Banjir dan gelombang pasang 17 - - 17 5. Bencana sosial 2 - - 2 TOTAL 139 260 1.203 2.001 Tantangan dan faktor penghambat yang dihadapi oleh Pemkab Manggarai terkait bencana adalah :  Sebagian besar wilayah 70,45 berada pada kemiringan di atas 40 .  Tingginya curah hujan yaitu 9 bulan basah dan 3 bulan kering yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Hal. 156 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016  Abrasi pantai yang cukup tinggi.  Ilegal logging.  Kabupaten Manggarai termasuk dalam kawasan Circum-Pasifik sehingga memiliki struktur tanah yang labil sering terjadi patahan.  Terbatasnya sarana dan prasarana.  Terbatasnya anggaran yang dialokasikan jika dibandingkan dengan jumlah kejadian bencana. Beberapa upaya pencegahan yang dilakukan antara lain :  Melakukan sosialisasi bencana baik melalui media cetak maupun media elektronik.  Memasang rambu-rambu peringatan dini bencana.  Pelatihan manajemen kebencanaan bagi aparatur dan komponen masyarakat pengelola masalah kebencanaan.  Penyusunan peta daerah rawan bencana serta penyusunan profil kebencanaan.  Mengeluarkan himbauan maupun instruksi kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.  Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi, masyarakat dan swasta.  Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada sehingga pelaksanaan tugas tidak terhambat. Upaya yang dilakukan pada saat bencana :  Mengaktifkan posko pemantauan bencana selama 1x24 jam.  Menyalurkan bantuan emergency kepada para korban berupa makanan, pakaian dan air bersih.  Melakukan kegiatan pencarian dan evakuasi terhadap para korban bencana.  Menyiagakan mobil dapur umum lapangan serta personil Tim Reaksi Cepat TRC, petugas posko bencana, petugas logistic dan petugas penyelenggara dapur umum lapangan di lokasi bencana. Upaya penanggulangan bencana : Hal. 157 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016  Melakukan koordinasi penghitungan jumlah kerugian yang timbul akibat bencana dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi.  Menyalurkan bantuan stimulan bahan bangunan rumah BBR bagi para korban bencana.  Menyalurkan bantuan makanan dan pakaian kepada para korban bencana. Sasaran ini didukung oleh Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.228.800.537,- dan terealisasi sebesar Rp. 4.100.671.687,- atau 96,97. Realisasi kinerja tahun 2016 dapat dilihat pada table berikut : SASARAN 33 MENINGKATNYA PELAYANAN BENCANA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Tingkat waktu tanggap responsive time rate daerah layanan wilayah manajemen bencana - waktu tanggap : 1 X 24 1 x 24 1 x 24 100 - Penanganan darurat : 3 X 24 3 x 24 3 x 24 100 - Waktu perbaikan: 14x24 14 x 24 14 x 24 100 RATA-RATA 100 KATEGORI MEMUASKAN Penanggulangan darurat bencana atau tanggap darurat emergency response merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat terjadinya bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan prasarana dan sarana. Bantuan darurat relief adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat. Pada tahun 2016, capaian kinerja indikator ini adalah 100 dengan kategori MEMUASKAN. Capaian ini diperoleh dari kejadian bencana pada tahun 2016 semuanya dilakukan tanggap darurat. Hal. 158 Laporan Kinerja Pemkab. Manggarai Tahun 2016 Jika dibandingkan dengan Target RPJMD, maka dapat digambarkan sebagai berikut : MENINGKATNYA PELAYANAN BENCANA INDIKATOR KINERJA REALISASI Thn 2016 TARGET RPJMD CAPAIAN Tingkat waktu tanggap responsive time rate daerah layanan wilayah manajemen bencana - Waktu tanggap : 1 X 24 1 x 24 1 x 24 100 - Penanganan darurat : 3 X 24 3 x 24 3 x 24 100 - Waktu perbaikan: 14x24 14 x 24 14 x 24 100 RATA-RATA 100 KATEGORI MEMUASKAN

D. REALISASI KEUANGAN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan implementasi dari Arah dan Kebijakan Umum Pembangunan Daerah sebagai penjabaran Panca Program Pembangunan Kabupaten Manggarai yang berisikan langkah-langkah strategis dan prioritas pembangunan daerah dan dicerminkan ke dalam biaya setiap tahun anggaran. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD juga memiliki daya ungkit untuk mendongkrak perekonomian daerah. APBD juga dapat dipandang sebagai investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai bagi pertumbuhan perekonomian daerah. Pertumbuhan dimaksud tentu tidak