Kebijakan Produk Kebijakan Bauran Pemasaran

15 bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju”. Perbedaan di dalam strategi pemasaran tidak terjadi secara kebetulan, kebetulan manajer pemasaran merencakan strategi pemasaran utnuk mendapatkan keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya dan memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan saran yang diberikan oleh konsumen. Assauri 2004 menyatakan bahwa; Strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran marketing strategy, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.

2.1.3.1 Kebijakan Produk

Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan dan keinginan konsumen, dengan kompetisi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Menurut Lamb et al 2001 “Produk tidak hanya meliputi fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, pelayanan purna jual, merek, nama baik perusahaan, dan nilai kepuasan”. Sedangkan menurut Lupiyoadi 2006, menyatakan bahwa “Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli benefit dan value dari produk tersebut.” Menurut Kotler 2011, “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakann atau kebutuhan Universitas Sumatera Utara pasarnya. sifat-sifat diperguna Selain itu tingkatan t Su Ga manfaat d kedua, pe Pada tingk set atribut ketika m produk t Yang dim yang nya akan, mutu, u, Kotler 2 tersebut dap umber: Kot ambar 2.1 dasar suatu emasar haru kat ketiga, t dab persya elakukan p tambahan aksud deng ata dan ti harga, kem 2011 meny pat disajikan tler 2011 Lim menunjukk u produk ya us dapat m pemasar me aratan yang pembelian. yaitu me gan produk idak nyata masan, warn yatakan ter n pada Gam Gambar ma Tingka kan tingkat ang sesungg merubah ma empersiapk g biasanya d Tingkatan eliputi tam k dalam kai a yang me na, merek, dapat lima mbar 2.1. r 2.1 t Produk paling da guhnya dib nfaat utam kan produk diharapkan n keempat, mbahan ja itan ini ada eliputi bah jasa dan re tingkatan asar adalah eli oleh kon a menjadi yang dihara dan disukai pemasar asa dan alah sepera han-bahan eputasi penj produk. K manfaat u nsumen. Ti produk gen rapkan yaitu i oleh kons mempersia manfaat 16 ngkat yang njual.” Kelima utama ngkat nerik. u satu umen apkan yang Universitas Sumatera Utara 17 membedakannya dari pesaing serta pada tingkat kelima adalah produk potensial, yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin diperoleh dari produk tersebut. Dengan adanya produk tambahan diharapkan semua kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen akhir. Produk merupakan hasil proses produksi dari pabrikan maupun perusahaan jasa dalam bentuk jasa. Kemudian dengan melihat cara-cara untuk mengklasifikasikan banyak jenis produk yang akan ditemukan dalam pasar konsumen dan industri, dengan harapan menemukan jalinan antara strategi pemasaran yang tepat dengan jenis-jenis produk. Kemudian dengan mengenali bahwa setiap produk bisa diubah menjadi sebuah merek, yang melibatkan beberapa keputusan. Produk juga bisa dikemas dan diberi label dan disertai berbagai jasa tambahan yang ditawarkan kepada konsumen. Bagian pemasaran perusahaan harus jeli melihat produk apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan harus secara terus menerus memberikan saran perbaikan, perubahan desain prosuk yang disesuaikan dengan keinginan pembeli. Tujuan utama strategi produk adalah untuk mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing. Strategi produk merupakan suatu bagian yang penting dalam kegiatan pemasaran, sehingga diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik. Tanpa koordinasi yang memadai anatara bagian-bagian yang ada, akan terjadi kesimpangsiuran sehingga setiap bagian mengartikan keinginan konsumen berbeda satu sama lain. Universitas Sumatera Utara 18 Menurut Kotler 2011, menurut daya tahan dan wujudnya produk dapat diklasifikasikan menjadi 3 tiga kelompok, yaitu : 1. Barang yang tidak tahan lama nondurable goods adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti bir dan sabun. Barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering diberli, strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, hanya mengenakan marjin yang kecil, dan memasang iklan besar-besaran guna memancing orang mencobanya dan membangun preferensi. 2. Barang tahan lama durable goods adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah lama digunakan berkali, seperti lemari es dan pakaina. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual. 3. Jasa services adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contohnya mencakup pemotongan rambut dan perbaikan barang. Menurut Sunarto 2004, ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan produk, sehingga dapat menstimulus konsumen untuk melakukan pembelian. Kelima hal tersebut antara lain : Universitas Sumatera Utara 19 1. Atribut Produk. Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dalam bentuk atribut produk seperti kualitas, fitur, dan rancangan. a. Kualitas produk berarti kualitas kerja atau kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Perusahaan memilih tingkat kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing. b. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing. c. Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang ampuh bagi perusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit, tetapi bagaimana encapai rancangan produk yang memberi kontribusi pada kegunaan suatu produk begitu juga penampilannya. 2. Pemberian Merek Branding. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbollambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan membedakannya dari penawaran produk pesaing Kotler, 2011 Nama merek membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk yang mungkin menguntungkan mereka. Suatu merek menyampaikan enam makna, yaitu : atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, Universitas Sumatera Utara 20 kepribadian, dan pemakai. Pemberian merek juga memberikan keuntungan kepada penjua dan membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar. 3. Pengemasan Desain dan pengemasan packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah container dan pembungkus wrapper untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan meliputi : a. Sebagai pelindung isi protection b. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan operating c. Memebrikan daya tarik promotion d. Pemberian Label e. Sebagai identitas image produk, misalnya berkesan kokohawet, lembut, atau mewah f. Informasi labelling g. Sebagai cermin inovasi produk. 4. Pemberian Label Label memiliki beberapa fungsi, antara lain : a. Label mengdentifikasi produk atau merek b. Label menggambarkan beberapa hal mengani produk : perusahaan yang membuat, dimana dibuat, isinya, bagaimana penggunaannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman. Universitas Sumatera Utara 21 c. Label mempromosikan produk melalui aneka gambar yang menarik. Dewasa ini, label turut pula menyertakan keterangan harga, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi yang terkandung di dalam produk. 5. Jasa Pendukung Produk Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa jenis jasa, yang dpat menjadi bagian dari penawaran total. Perusahaan menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Perusahaan harus merancang produk dan jasa pendukungnya unutuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan. 2.1.3.2 Kebijakan Harga Harga memegang peranan penting dalam menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, dan meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Peranan penetapan harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dewasa ini dan kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen. Menurut Lamb et al. 2001 “Harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen pembeli untuk mendapatkan suatu produk”. Harga sering merupakan elemen yang fleksibel di antara keempat elemen bauran pemasaran. Menurut Lupiyoadi 2006 menyatakan bahwa “Strategi penentuan harga pricing sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk serta keputusan konsumen untuk membeli. Keputusan penetapan harga juga sedemikian penting dalam menentukan seberapa Universitas Sumatera Utara 22 jauh pelaanan jasa dinilai oleh konsumen, dan juga dalam proses membangun citra”. Menurut Tjiptono 2008 menyatakan bahwa harga dapat diterapkan dengan berbasis pada permintaan. Metode ini menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan frekuensi pelanggan. Setiap perusahaan harus dapat menetapkan harga yang paling tepat guna memberikan keuntungan yang optimum dalam jangka pendek mupun jangka panjang. Sembilan strategi harga-mutu dapat disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Sembilan Strategi Harga-Mutu MUTU P R O D U K HARGA PRODUK Tinggi Menengah Rendah Tinggi 1. Strategi Premium 2. Strategi nilai tinggi 3. Strategi nilai super Menengah 4. Strategi terlalu mahal 5. Strategi nilai menengah 6. Strategi nilai baik Rendah 7. Strategi terbantai 8. Strategi ekonomi salah 9. Strategi ekonomi Sumber: Kotler 2011 Berdasarkan Tabel 2.1 bahwa ada sembilan kemungkinan strategi harga- mutu. Pertama, strategi diagonal 1,5, dan 9 dapat bertahan pada pasar yang sama, yaitu perusahaan menawarkan produk bermutu tinggi pada harga tinggi, perusahaan lain menawarkan produk bermutu rendah pada harga rendah dan pada mutu menengah perusahaan menawarkan harga menengah. Ketiga pesaing tersebut dapat hidup bersama selama pasar terdiri atas tiga kelompok pembeli, yaitu konsumen yang mengutamakan mutu, harga dan yang mementingkan keseimbangan antar keduanya. Kedua, strategi penempatan 2,3, dan 6 yaitu Universitas Sumatera Utara 23 emnunjukkan cara untuk menyerang posisi diagonal. Strategi 2 menyatakan produk memiliki mutu yang sama dengan produk 1, tetapi harga yang ditawarkannya lebih rendah. Strategi 3 menyatakan hal yang sama dan bahkan menawarkan penghematan yang lebih besar. Deikian halnya dengan strategi 6, jika konsumen mementingkan mutu yang menengah dengan harga rendah. Ketiga, strategi penempatan 4,7, dan 8, perusahaan menetapkan harga teralu tinggi dibandingkan dengan mutunya. Konsumen akan merasa dirugikan dan akan mengeluh atau menceritakan hal-hal buruk pada konsumen yang lain. Strategi ini harus dihindari agar setiap perusahaan dapat bersaing. Dalam situasi pasar yang semakin penting. Penurunan daya beli menyebabkan konsumen semakin peka terhadap harga. Produsenperusahaan dituntut untuk berhati-hati dalam menetapkan harga produknya. Bila perusahaan salah dalam menetapkan harga, dapat menimbulkan kesulitan dalam perusahaan dan tidak jarang menyebabkan kerugian. Perusahaan perlu selalu memonitor harga yang ditetapkan oleh pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya. Dalam hal ini, bagian pemasaran melalui tenaga penjualnya mempunyai peeranan yang sangat penting dalam mencari dan mengumpulkan informasi yang berguna untuk penetapan harga karena merekalah yang berhubungan langsung dengan konsumen. Sasaran penetapan harga biasanya dinyatakan oleh persentase kenaikan volume penjualan seama periode tertentu. Para pengecer mendayagunakan sasaran ini sewaktu mereka berusaha meningkatkan penjualan tahun lalu dalam persentase Universitas Sumatera Utara 24 tertentu. Namun demikian, meningkatkan volume penjualan mungkin bisa atau tidak bisa taat azas dengan konsep pemasaran yang menganut volume penjualan yang menguntungkan. Di satu sisi, sasaran perusahaan bisa meningkatkan volume penjualan tetapi dengan tetap mempertahankan tingkat labanya. Di sisi lain, manajemen bisa memutuskan untuk meningkatkan volume penjualannya melalui strategi potongan harga lainnya yang agresif dengan konsekuensi menanggung kerugian. Dalam hal ini, manajemen bersedia menanggung rugi jangka pendek dengan perhitungan volume penjualan dapat menancapkan kakinya dalam pasar. Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain : a. Mendapatkan laba maksimum b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih. c. Mencegah atau mengurangi persaingan. d. Mempertahankan market share. Permintaan pelanggan ini didasarkan pada berbagai pertimbangan, antara lain : a. Kemampuan pelanggan untuk membeli daya beli b. Kemauan pelanggan untuk membeli c. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan d. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan e. Harga produk-produk substitusi f. Sifat persaingan non harga Universitas Sumatera Utara 25 g. Perilaku konsumen secara umum h. Segmen-segmen dalam pasar Terkadang perusahaan melakukan penyesuaian-penyesuaian khusus terhadap harga dalam bentuk diskon, allowance, dan penyesuaian geografis. a. Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. b. Allowence merupakan pengurangan dari harga menurut daftar list price kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan pembeli c. Penyesuaian geografis merupakan penyesuaian terhadap harga yang dilakukan oelh produsen sehubungan dengan biaya trasnportasi produk dari penjual kepada pembeli Tjiptono, 2008 Stanton 2000 menyatakan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas berubah-ubah seiring dengan perubahan yang terjadi dengan harga. Semakin tinggi harga suatu produk semakin tinggi pula kualitas produk yang dipersepsi oleh konsumen. Konsumen mempunyai persepsi seperti ini pada saat mereka tidak mempunyai petunjuk lain mengenai kualitas porduk selain harga. Padahal persepsi kualitas dapat juga diperngaruhi oleh reputasi toko, periklanan, dan variabel lainnya. Strategi penentuan harga pricing sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Dalam menetapkan harga, harus sesuai dengan nilai Universitas Sumatera Utara yang dibe dalam bau bisnis.

2.1.3.3 Ke