51
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Metode statistik adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan regresi linier berganda karena jumlah variabel
terikatnya lebih dari satu. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak biasa dan efisiensi maka
dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu: a.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut
tidak menceng kiri atau menceng kanan. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan, antara lain:
1. Pendekatan Histogram
Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus,
salah satu diantaranya adalah mean, mode dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan
dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva” skewness. Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat
bertanda positif arah kanan atau bertanda negatif arah kiri.
Universitas Sumatera Utara
52
2. Pendekatan Grafik
Plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y . Apabila
plot dari keduanya berbentuk linier didekati garis lurus, maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola-
pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus,
dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Dasar pengambilan
keputusan dari uji normalitas adalah:
1 Jika hasil di atas nilai signifikan 0,05 menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika hasil di bawah nilai signifikan 0,05 tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas Situmorang dan Lufti, 2011:101-106. b.
Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini seharusnya yang terjadi maka dikatakan homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
53 Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah metode
grafik Scatterplot. Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi keputusan berdasarkan masukan variabel independennya Situmorang dan Lufti, 2011:107.
Uji ini juga dapat dilakukan melalui Uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari
taraf nyata 5, maka dianggap tidak terjadi masalah heterokedastisitas, dan begitu sebaliknya.
c. Uji multikolinieritas