Pengertian anak berkesulitan belajar

16 b. Gangguan perkembangan bahasa dan komunikasi Gangguan perkembangan bahasa dan komunikasi mengarah pada ketidakmampuan atau keterbatasan kemampuan seseorang untuk menggunakan simbol linguistik dalam berkomunikasi secara verbal. c. Kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial Gangguan penyusaian sosial pada seseorang ditandai dengan kesilitan dalam menata dan mengendalikan diri. Hal tersebut berakibat pada penolakan dari lingkungan di sekitarnya. Beberapa kesulitan belajar perkembangan atau praakademik di atas sebaiknya segera diberikan penanganan yang sistematis sejak dini karena perkembangannya dapat mempengaruhi perkembangan kognitif yang pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar akademik. Berdasarkan pendapat Munawir Yusuf di atas, salah satu kesulitan belajar akademik yaitu kesulitan belajar membaca. Kesulitan membaca menurut Hellen Keller Internasional Indonesia 2011:27 merupakan kesulitan untuk memaknai simbol, huruf, dan angka melalui persepsi visual dan auditoris. Hellen Keller Internasional Indonesia 2011:27 menambahkan terdapat bentuk-bentuk kesulitan membaca yaitu: 1 penambahan addition adalah menambahkan huruf pada suku kata, 2 penghilangan omission adalah menghilangkan huruf pada suku kata, 3 pembalikan kiri-kanan inversion adalah membalikkan bentuk huruf, kata ataupun angka dengan arah terbalik kiri-kanan, 4 pembalikan atas-bawah reversal adalah membalikkan bentuk huruf, kata atau 17 angka dengan arah terbalik atas-bawah, 5 penggantian substitusi adalah mengganti huruf dan angka. Ditambahkan oleh Hargrove Mulyono Abdurrahman, 2003:206 bahwa anak-anak berkesulitan belajar membaca pemulaan mengalami berbagai kesalahan dalam membaca yaitu, 1 penghilangan kata atau huruf, 2 penyelipan kata, 3 penggantian kata, 4 pengucapan kata salah dan makna berbeda, 5 pengucapan kata salah tetapi makna sama, 6 pengucapan kata salah dan tidak bermakna, 7 pengucapan kata dengan bantuan guru, 8 pengulangan, 9 pembalikan kata, 10 pembalikan huruf, 11 kurang memperhatikan tanda baca, 12 pembetulan sendiri, 13 ragu-ragu, dan 14 tersendat-sendat.

3. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar

Anita E. Woolfolk Lorrance McCune 2004:618 mengadaptasi dari berbagai sumber dan menyimpulkan sepuluh karakteristik khusus siswa dengan ketidakmampuan belajar atau kesulitan belajar sebagai berikut. a. Tes Indikator Performance. Meliputi gambaran figure geometric yang buruk dan performance yang buruk pada tes kelompok. b. Kelemahan persepsi dan formasi konsep. Meliputi diskriminasi kemampuan membedakan ukuran yang lemah dan diskriminasi kanan-kiri dan atas bawah yang lemah. 18 c. Penyimpangan pengucapan dan komperhensi. Meliputi diskriminasi stimulan auditori yang lemah dan perkembangan bahasa yang lemah. d. Penyimpangan fungsi motoris. Meliputi seringnya “kejadian” respek motoris yang terlambat dan kejanggalan dan “kelambatan” umum. e. Prestasi dan kesesuaian akademis. Meliputi ketidakmampuan membaca dan mengeja dan ketidakmampuan “mencetak”, menulis, atau menggambar yang miskin. f. Penyimpangan proses berpikir. Meliputi kemampuan buruk untuk membuat alasan abstrak dan kesulitan dalam formasi konsep. g. Karakter emosional. Meliputi sembrono dan tak dapat dihalangi, kontrol emosional dan impulsive yang buruk dan toleransi rendah terhadap frustasi. h. Karakter perilaku sosial. Meliputi kompetensi sosial dibawah rata-rata untuk usianya dan intelegensi yang diukur dan perilaku sering tidak sesuai untuk situasi dan konsekuensi yang tampak tidak berpandangan jauh i. Variasi personalitas. Meliputi terlalu mudah dibohongi dan mudah dipimpin oleh teman sebaya dan anak muda yang lebih tua dan variasi berlebihan dalam mood dan responsifitas dari hari ke hari. j. Penyimpangan perhatian dan konsentrasi. Meliputi rentang perhatian yang pendek untuk usianya dan kelemahan kemampuan untuk membuat keputusan, terutama yang memiliki banyak pilihan. Vernon Mulyono Abdurrahman, 2003:206 menambahkan beberapa perilaku anak berkesulitan belajar membaca yaitu: a memiliki kekurangan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PRISKABER (PRISMA KATA BERGAMBAR) UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN KELAS I SD

16 151 20

PENERAPAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN : Studi Kasus terhadap Anak Berkesulitan Membaca.

0 5 105

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS I SD NEGERI I BANGAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 4 17

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA MENULIS DI KELAS III B SD NEGERI GIWANGAN.

0 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS III DI SD INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 3 85

PENGGUNAAN METODE FONIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS 2 DI SD N JAGAMANGSAN 1.

9 100 144

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213