57
dan prosesnya ditolong oleh bidan. Proses kelahiran terjadi secara alami dengan berat dan panjang bayi normal. Setelah lahir, asupan gizi dari ASI
kurang dikarenakan ibu sibuk bekerja. Pada saat proses pertumbuhan, ABY
sering terjatuh pada usia balita. ABY termasuk siswa yang tertinggal di kelasnya dalam hal akademik.
Ketertinggalan yang paling menonjol adalah dalam hal membaca. Ketertinggalan yang dimaksud yaitu kemampuan membaca yang lebih
rendah dibandingkan teman-teman sekelasnya. Hal tersebut mempengaruhi prestasinya disekolah dan membuat orang tuanya berinisiatif untuk
memindahkan ABY di Sekolah Luar Biasa SLB. Saat ini ABY masih bersekolah di SD inklusi dengan bimbingan guru pendamping khusus yang
ditugaskan di SD Mustokorejo. Pada saat belajar dirumah, ABY ditemani oleh tantenya dikarenakan orang tuanya tidak tinggal bersama dengan anak.
b. Karakteristik subjek
Anak tidak memiliki kekurangan atau hambatan yang mengakibatkannya tertinggal dalam proses
belajar. Berdasarkan
dokumentasi yang dimiliki oleh sekolah, anak tidak mengalami keterbatasan intelektual intellectual disability. Fungsi indra penglihatan, indra
pendengaran dan alat gerak berfungsi dengan baik. Dari segi penampilan, subjek terlihat rapi dalam bersih. ABY memiliki tinggi dan berat badan yang
ideal. Selain itu, anak juga lincah dan cekatan dalam bergerak. Hal tersebut tergambar dari kegiatan siswa dalam berlari dan bermain dengan teman.
58
Kemampuan motorik halusnya perlu dikembangkan agar dapat menulis dan mewarnai lebih rapi saat pelajaran berlangsung.
Anak mampu menulis dengan menyalin tulisan baik dari buku maupun di papan saat diminta untuk mencatat di kelas reguler. Siswa membutuhkan
bimbingan individual terkait menulis dekte. Biasanya guru memberikan bimbingan dengan mendektekan kata perhuruf. Bimbingan tersebut tidak
dapat dilakukan terus-menerus karena siswa lain juga memerlukan perhatian dari guru.
Berdasarkan pengamatan dan interaksi selama proses penelitian berlangsung, anak memiliki sikap yang kurang baik dalam bertutur kata. Hal
tersebut terjadi kepada guru, teman-temannya dan orang yang baru dikenal termasuk peneliti. Anak tidak segan untuk menunjukkan sikap menolak
dengan berkata kurang pantas jika ia diminta untuk melakukan hal yang tidak ia sukai.
Anak mampu berinteraksi dengan teman-temannya. Anak cenderung kurang dapat bersosialisasi dengan orang baru. Untuk memperoleh bonding
diperlukan waktu beberapa hari. Sampai pada saat fase baseline-1 anak masih menjaga jarak dan belum patuh terhadap apa yang diminta oleh
peneliti. Di kalangan teman-temannya, anak dikenal sebagai anak yang jahil dan nakal. Anak tidak segan untuk melawan teman yang lebih tua jika ia
diganggu.