Langkah Pelaksanaan Metode Linguistik
30
yang mengandung fonem “ng”. Kesulitan tersebut berdampak pada kesalahan membaca dalam bentuk omisi, substitusi maupun adisi. Beberapa kesulitan yang
dimiliki tersebut membuat siswa terhambat dalam mata pelajaran lain yang memerlukan kemampuan membaca sebagai kompetensi utamanya. Kemampuan
membaca yang rendah juga mengakibatkan siswa tidak dapat mengerjakan soal evaluasi yang berbentuk tertulis sehingga berakibat pada rendahnya percaya diri
dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan masalah yang dijumpai di SD Negeri Mustokorejo, terdapat
siswa yang memiliki kesulitan belajar membaca terkait dengan kesulitan membaca kata dasar, kata berawalan dan kalimat dan paragraf sedehana yang mengandung
fonem “ng”. Kesulitan membaca tersebut mempengaruhi prestasi siswa di sekolah. Tertarik untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk menerapkan
salah satu metode pengajaran membaca yaitu metode linguistik. Metode linguistik menekankan pada pola ejaan bacaan yang sama. Sehingga siswa diharapkan
mampu menarik kesimpulan tentang pola hubungan antara huruf bunyi yang ada. Hal tersebut berarti siswa diberikan bacaan yang dikondisikan berdasarkan pola
ejaan pada setiap kata. Dengan membaca kata-kata berpola sama dan konsisten berarti siswa belajar secara terus menerus tentang pola tersebut sehingga siswa
dapat menarik kesimpulan dan memahami pengucapan fonem “ng” dalam bentuk kata ataupun kalimat. Berdasarkan perubahan level yang membaik pada setiap
kondisi dapat disimpulkan jika metode linguistik efektif digunakan untuk pembelajaran membaca permulaan siswa berkesulitan belajar membaca kelas II
31
SDN Mustokorejo, Maguwoharjo. Untuk memperjelas uraian kerangka pikir tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Membaca permulaan perlu untuk dikuasai oleh siswa karena mendasari
kemampuan membaca pada tahap selanjutnya.
Bentuk kesulitan membaca permulaan siswa adalah membaca
kata dasar, kata berawalan dan kalimat dan paragraf sederhana
dengan fonem“ng” Diberikan pengajaran membaca
menggunakan metode linguistik yaitu memberikan latihan
membaca dengan menyajikan banyak kata dengan pola ejaan
yang sama.
Kemampuan membaca permulaan meningkat karena siswa dapat
menarik kesimpulan dan memahami pengucapan fonem “ng” dalam
bentuk kata ataupun kalimat. Metode linguistik efektif
digunakan untuk pembelajaran membaca permulaan bagi siswa
berkesulitan membaca.
32