77 dengan definisi prososial, aspek prososial, dan contoh perilaku
prososial. 2 Peneliti memberikan pre test pada tanggal 10 April 2015 untuk
mengetahui subjek yang akan diberikan tindakan yaitu subjek yang berada padakategori sedang dan rendah. Hasil dari pre test ini
diperoleh 10 siswa yang termasuk dalam kategori sedang dan rendah. Daftar siswa yang akan diberikan tindakan dapat dilihat
pada tabel 10. 3 Peneliti membuat naskah sosiodrama berkaitan dengan aspek-
aspek peilaku prososial. Naskah drama ini diberikan beberapa hari sebelum pelaksanaan sosiodrama. Hal ini dimaksudkan agar siswa
mempunyai waktu untuk berlatih dan memahami naskah yang sudah diberikan, sehingga pada waktu pelaksanaannya siswa dapat
menampilkan sosiodrama dengan baik. Peneliti melakukan diskusi dengan observer yang akan
membantu proses pengamatan terhadap 10 siswa sebagai subjek dalam penelitian ini. Peneliti membagikan dan menjelaskan lembar
observasi yang akan dijadikan sebagai acuan dalam proses pengamatan terhadap subjek pada saat melaksanakan sosiodrama.
b. Tahap Pelaksanaan dan Observasi
1 Pemberian tindakan I : Pengantar Materi Perilaku Prososial dan Sosiodrama tema “Kerjasama”
78 Pemberian materi pengantar sebelum melaksanakan
sosiodrama dan tindakan I ini dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015. Pemberian materi ini bertujuan agar siswa memahami
pengertian perilaku prososial, sehingga dalam pelaksanaan sosiodrama siswa akan menjadi lebih paham sebelum pelaksanaan
sosiodrama, tujuan lain yaitu agar siswa mampu bekerja dan belajar secara bersama-sama dengan orang lain sehingga siswa
mampu menjalin hubungan yang baik dengan siswa lainnya. Pemberian tindakan I pada siklus 1 ini dilaksanakan sekitar
40 menit dan diikuti oleh 10 siswa. Guru BK menyampaikan materi yang telah peneliti susun. Materi prososial ini disampaikan
selama ± 10 menit dengan media power point. Materi yang dibahas yaitu pengertian prososial, aspek prososial dan contoh
perilaku prososial yang ada di kehidupan sehari-hari. Setelah materi sudah disampaikan oleh guru BK, peneliti melanjutkan
dengan praktek sosiodrama dengan tema “Kerjasama”, naskah drama sudah disiapkan oleh peneliti. Sebelum pelaksanaan
kegiatan, peneliti memastikan kesiapan dari kelompok I yang akan mempraktekkan sosiodrama dengan tema “Kerjasama”.
Peneliti memberikan arahan kepada siswa lain yang tidak tampil untuk menjadi pengamat dan memperhatikan dengan seksama
sosiodrama yang akan berlangsung. Pemain pada pertemuan ini terdiri dari 3 siswa yaitu YR, IR, dan AA.
79 Saat kelompok I memainkan sosiodrama, kelompok
pengamat mencoba untuk mendengarkan dan memahami sosiodrama yang sedang dimainkan oleh teman-temannya.
Beberapa siswa sebagai pengamat masih ada yang kurang serius hal ini terlihat dari sikap tubuh dan terlihat sering mengobrol
dengan siswa lainnya. Sedangkan untuk para pemain sosiodrama terlihat masih ada yang malu-malu, dan masih ada beberapa siswa
yang perlu membaca naskah kembali karena lupa apa yang harus dilakukan. AA terlihat malu-malu pada saat melakukan
sosiodrama dan hampir tidak mau maju karena merasa tidak bisa, namun hal tersebut bisa diatasi karena Guru BK mampu
membujuk AA untuk maju bermain peran. Pemeran sosiodrama masih terlihat kaku dan tegang. Sosiodrama ini berlangsung
selama 15 menit, walaupun ada beberapa kendala pada pemberian tindakan pertama ini, namun hal tersebut masih dapat diatasi dan
sosiodrama pun dapat berjalan dengan lancar sampai selesai. Kegiatan selanjutnya setelah sosiodrama selesai adalah
diskusi untuk membahas sosiodrama yang sudah dimainkan. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada para pemain
terlebih dahulu mengenai perasaan mereka saat memainkan peran, dan kendala apa yang dihadapi. Masing-masing anggota
menceritakan perasaan mereka mengenai kegiatan yang baru saja mereka lakukan. Peneliti kemudian memberikan pertanyaan