kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi.
3 Interpretasi
Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses ini tergantung dari cara pendalaman, motivasi, dan
kepribadian seseorang yang berbeda antara seseorang dengan yang lain. Oleh karena itu interpretasi terhadap suatu informasi yang sama
akan berbeda antara satu dengan yang lain. 4
Umpan balik Umpan balik mempengaruhi persepsi seseorang, karena umpan balik
dari apa yang dilihat akan menimbulkan suatu persepsi. Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003
Bab XI pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa: “Pendidik Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 Bab I pasal 1 ayat1 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa:
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Perubahan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menjadi beban
baru bagi guru. Guru sebagai pelaksana utama dari kurikulum dituntut untuk lebih kreatif dalam merancang proses pembelajaran, bahan pelajaran maupun
strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik. Untuk itu guru harus mempersiapkan diri dengan matang agar dapat
menyesuaikan perubahan yang ada. Salah satunya dengan menambah pemahaman dan pengetahuan tentang KTSP. Persepsi guru terhadap KTSP
adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasi dan menginterprestasi KTSP melalui alat indera dalam hubungannya dengan KTSP
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Pengertian Kurikulum
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary Allan C. Ornstein, Linda S. Behar, 1995:3 menyatakan bahwa: curriculum as a couse of
study, as in a college, the whole body of courses offered in a educational institution or by a department thereof. Maksudnya adalah kurikulum
sebagai rangkaian mata pelajaran dalam sebuah kumpulan yang merupakan bagian dari sistem yang ditawarkan dalam sebuah lembaga
pendidikan atau bagian yang lain. Sedangkan menurut Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006:3, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan hal itu menurut Oemar Hamalik 2000:18, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian serta pelajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan, dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana program, pengalaman belajar dan pengaturan
mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu. 2.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP a.
Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, visi satuan pendidikan, kalender pendidikan, silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran Mulyasa, 2006:176. b.
Prinsip Pengembangan KTSP KTSP dikembangkan oleh sekolah atau komite sekolah dan
berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip berikut Mulyasa,2006:151-153:
1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya. 2
Beragam dan terpadu 3
Tanggap terhadap Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4
Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5
Menyeluruh dan berkesinambungan 6
Belajar sepanjang hayat 7
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah c.
Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut Mulyasa, 2006:247- 249:
1 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan
dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan menyenangkan. 2
Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: a belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, b belajar untuk memahami dan menghayati, c belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan e belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta
didik yang memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan dan moral. 4
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada di belakang memberikan
daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakasa, di depan memberikan contoh dan teladan
5 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan