bahwa semua butir pertanyaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengambil data. Alat ukur dikatakan reliabel jika
alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang tetap meskipun digunakan kapanpun. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach
Suharsimi Arikunto, 2002:171:
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
Σ −
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
− =
2 2
11
1 1
t b
k k
r σ
σ
Dimana : r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan Σσ
b 2
= jumlah varian butir σ
t 2
= varian total Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika nilai koefisien alpha dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel. Sebaliknya nilai koefisien alpha dari 0,60
maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel Nunnally, 1967 dalam Imam Ghozali, 2006: 42
a. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan menggunakan program SPSS for
Windows Versi 13,0. Dari empat puluh lima pertanyaan pada variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh
nilai koefisien alpha r
tt
sebesar 0,950 lampiran 2, hal 120 Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai
koefisien alpha dengan 0,60. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien alpha lebih besar dari pada nilai 0,60
.
Hal ini berarti bahwa semua item pertanyaan pada variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan dapat dikatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan
pada populasi jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya Sugiono, 1997:142
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila
data yang terjaring berdistribusi normal maka analisis untuk hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui normalitas suatu data perlu dicek
keberadaanya agar langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan. Uji normalitas ini menggunakan tes satu sampel Kolmogrov-Smirnov
yang persamaan rumusnya sebagai berikut Sudjana, 1996:467: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D = Maksimum [ Fo – Fe ]
Keterangan : D : Deviasi atau penyimpangan
Fo : Distribusi frekuensi kumulatif teoritis Fe : Distribusi frekuensi yang diobservasi
Apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5 maka signifikan, artinya ada beda antara
distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikan 5 .
Sedangkan apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5 maka tidak signifikan, artinya
tidak ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel normal pada taraf signifikan
5. b.
Pengujian Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal, berdasarkan populasinya. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini.
Pengujian yang dipakai adalah menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut Sugiono, 1999:167:
Terkecil Varians
Terbesar Varians
F ...
... =
Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan : F tabel F
hitung serta signifikasi lebih dari 0,05, maka varians data yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dianalisa homogen, sebaliknya bila F tabel F hitung dan signifikasi kurang dari 0,05 maka varians data yang dianalisa tidak homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis of Variance ANOVA. Langkah-langkah pengujian adalah
sebagai berikut Sugiono, 1999:163-165 1.
Merumuskan Ho dan Ha Ho :
μ
1
= μ
2
= μ
3
= μ
4
. Tidak ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
H
a
: μ
1
≠
μ
2
≠
μ
3
≠
μ
4.
Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
2. Menentukan daerah penerimaan Ho dan penolakan Ha
Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan
oleh: a
Taraf nyata atau signifikan α = 5
b Derajat bebas atau degree of freedom df yang terdiri dari :
Numerator = k –1
Denominator = N – k
3. Menentukan nilai statistik uji :
Nilai statistik uji atau yang disebut uji F ditentukan dengan cara menghitung :
a
2 2
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ Σ
− Σ
= N
X X
JK
total total
total
b
2 2
2 2
2 2
1 1
N X
n X
n X
n X
JK
total m
m antar
Σ −
Σ +
Σ +
Σ =
c
antar total
dalam
JK JK
JK −
=
d
1 −
= m
JK MK
antar antar
e
m N
JK MK
dalam dalam
− =
f
dalam antar
hitung
MK MK
F =
Keterangan :
N : Jumlah seluruh responden M : Jumlah kelompok responden
4. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik
kesimpulan : Ho diterima jika nilai F hitung nilai F tabel, artinya tidak ada
perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status
guru dan golongan jabatan guru. Sedangkan Ha diterima jika nilai F hitung nilai F tabel, artinya ada perbedaan persepsi guru