Dinamika Tiap Aspek pada Subjek

yang besar dalam hidupnya, hal ini menyebabkan subjek cenderung dominan, namun demikian subjek kurang berani mengaktualisasikan diri dan tergantung. Akibatnya perhatian subjek lebih pada diluar keluarganya. Dalam keluarga, persepsi terhadap ibu dan pelindung baik, namun subjek kurang diterima oleh ibu. Sedangkan figur ayah menunjukkan figur otoriter, menguasai, galak, kurang memberi kesempatan pada subjek, namun demikian subjek merasa lebih dekat dengan ayah 4 Kognitif : subjek memiliki keteraturan proses berpikir dan kontak sesuai dengan realitas teoritis statis sehingga dorongan berprestasi kurang. Subjek kurang bisa menerima kritik dan pendapat orang lain karena masih kurang matang.

e. Dinamika Tiap Aspek pada Subjek

1 Fisik Secara umum, subjek memiliki gambaran yang negatif terutama tentang tersiksanya subjek karena perubahan fisik yang dialaminya, terganggu dan risih dengan penampilan yang baru, dan subjek pernah putus asa dengan perubahan fisiknya. Namun demikian, subjek cukup memandang positif barang dan benda- benda yang dimilikinya, walaupun subjek tetap memiliki prioritas terhadap kebutuhannya sendiri. Sisi positif, subjek tampak semangat dan berusaha sendiri untuk melayani diri, walaupun subjek juga kurang mampu secara fisik untuk melakukan hal-hal tertentu seperti transfer.

2 Psikis

Subjek masih memiliki gambaran negatif tentang dirinya, dimana subjek masih merasa sedih sehingga sering terwujud dalam perilaku menangis dan marah. Subjek pun merasa bahwa dirinya masih belum cukup mandiri. Pengalaman gempa membuat subjekmenjai trauma, terutama dengan suara yang mengagetkan. Subjek juga merasa cemas terhadap masa depannya, dimana subjek cemas tidak mampu membiayai pendidikan anak karena perannya sebagai singel parent. Sedangkan gambaran positif tentang diri subjek yaitu bahwa kondisi emosi dinilai cukup stabil.Hal ini karena subjek memiliki anak yang berperan sebagai motivator dan fungsi kontrol emosi subjek. Subjek juga memandang dirinya tidak lagi merasa rendah diri dan putus asa setelah adanya pengalaman memperoleh perawatan dan bertemu dengan sesama penderita paraplegia akibat gempa.

3 Sosial

Subjek memiliki pandangan negatif menyangkut hubungan dengan lawan jenis. Subjek kadang kala memiliki perasaan rendah diri karena adanya ketakutan akan menjadi beban orang yang ingin menjalin hubungan dengannya. Namun secara umum subjek memiliki gambaran positif terhadap keluarga dan masyarakat. Subjek menilai hubungan dengan keluarga tetap terjalin baik, meskipun saudaranya dirasa kurang perhatian tetapi dianggap lumrah karena subjek menilai perilaku tersebut sudah ada sejak subjek belum mengalami paraplegia. Hubungan dengan masyarakat, terutama yang bukan penderita paraplegia juga terjalin baik, bahkan subjek menilai mereka lebih memberi perhatian. Hubungan dengan sesama penderita paraplegia juga dipandang penting karena dapat berperan untuk saling memberi dukungan dan penguatan.

4 Moral

Subjek memiliki pandangan positif terhadap nilai dan prinsip hidupnya. Subjek memiliki motto hidup berjiwa besar dan pantang menyerah yang memberinya kekuatan. Subjek juga memandang bahwa musibah yang dialaminya merupakan bagian dari rencana Tuhan sehingga Tuhan tidak perlu disalahkan. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini terwujud dalam perilaku subjek yang tetap menjalankan aktivitas agama sholat walaupun dilakukan di rumah.

2. SUBJEK II