yang dihubungi atau telah diwawancarai sebelumnya. Penentuan subjek juga didasarkan pada kesediaan untuk berpartisipasi dan bekerja sama dalam
penelitian ini. Teknik ini digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa tidak semua korban gempa yang menjadi penderita paraplegia dapat berpartisipasi
secara aktif dan koopertaif dalam penelitian ini, dimana subjek diharapkan untuk bercerita dan mengungkapkan secara terbuka tentang kehidupannya yang bersifat
pribadi.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi mengenai konsep diri subjek dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan data
hasil observasi subjek. 1.
Wawancara Nasution dalam Devi, 2003 menjelaskan bahwa wawancara adalah
suatu bentuk komunikasi verbal atau semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Seorang interviewer akan menggali informasi
yang terdalam mengenai diri subjek, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan, melalui wawancara yang dilakukannya.
Wawancara akan dilakukan secara tidak terstuktur. Peneliti akan mempersiapkan atau mencatat pokok-pokok penting sebagai pegangan yang
akan dibicarakan sesuai dengan tujuan wawancara Nasution dalam Devi, 2003. Hal-hal yang akan digali dalam wawancara tersebut meliputi:
a. Pengalaman terhadap diri fisik
b. Pengalaman terhadap diri psikis
c. Pengalaman terhadap diri sosial
d. Pengalaman terhadap diri moral
Tabel III.1 Pedoman Wawancara
No Aspek Pertanyaan
1 Aspek Fisik -
Bagaimana penilaian Anda terhadap perubahan kondisi fisik Anda?
- Bagaimana Anda menilai tubuh dan penampilan
Anda? -
Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi kaki Anda?
- Bagaimana penilaian Anda terhadap benda-benda
atau harta yang saat ini Anda miliki? -
Bagaimana penilaian Anda terhadap ketidakmampuan dan keterbatasan fisik yang
Anda alami saat ini baru-baru ini diperoleh? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Aspek Psikis -
Bagaimana penilaian Anda terhadap emosi Anda? -
Bagaimana penilaian Anda terhadap perasaan Anda?
- Bagaimana penilaian Anda terhadap berbagai
upaya Anda untuk menjadi mandiri? -
Apakah Anda merasakan kecemasan terhadap masa depan Anda?
- Apakah Anda merasa trauma?
- Bagaimana penilaian Anda terhadap kesedihan-
kesedihan dan kecemasan yang dialami? -
Apakah Anda merasa rendah diri dan putus asa? 3 Aspek
Sosial - Apakah Anda telah siap kembali berhadapan
dengan masyarakat? -
Bagaimana penilaian Anda terhadap kehidupan bermasyarakat?
- Bagaimana penilaian Anda terhadap sikap
masyarakat terhadap Anda? -
Bagaimana pandangan Anda terhadap hubungan lawan jenis?
- Bagaimana hubungan Anda dengan keluarga?
- Bagaimana hubungan Anda dengan teman-teman
Anda yang sependeritaan? -
Bagaimana hubungan Anda dengan teman atau tetangga yang tidak menderita paraplegia?
4 Aspek Moral -
Apakah Anda telah menjalankan aktivitas religiusagama dengan baik?
- Bagaimana penilaian Anda terhadap nilai-nilai
kehidupan yang Anda anut? -
Bagaimana penilaian Anda terhadap Tuhan sehubungan dengan kondisi Anda saat ini?
2. Observasi Observasi adalah kata lain dari pengamatan yang berarti kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencacat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut, dengan
tujuan mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi keterangan
yang diperoleh sebelumnya Ardiardani, Tristiadi Tri Rahayu Iin; 2004 Menurut Patton 1990, dalam Ardiardani, Tristiadi Tri Rahayu Iin;
2004 mengatalan bahwa data hasil observasi menjadi penting karena alasan berikut ini :
a. Peneliti akan mendapatkn pemahaman lebih baik tentang konteks dalam
hal yang diteliti dan atau terjadi. b.
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, lebih berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan mempertahankan
pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. c.
Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang kurang disadari oleh partisipan atau subjek penelitian karena ada kemungkinan seorang
individu mengalami kesulitan dalam merefleksikan pemikiran tentang pengalamannya.
d. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data yang tidak
diungkapkan secara terbuka oleh partisipan atau subjek penelitian dalam wawancara karena berbagai alasan atau sebab.
e. Observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauhn dari persepsi
selektif yang ditampilkan oleh subjek penelitian. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan secara partisipan, yaitu dengan
memainkan berbagai peran yang dimungkinakan dalam suatu situasi sesuai dengan kondisi subjek yang diamati Ardiardani, Tristiadi Tri Rahayu Iin;
2004, sehingga peneliti langsung terjun dalam kehidupan sehari-hari subjek. Secara teknis, observasi dilakukan sehari penuh dengan mengikuti kegiatan dan
mengamati kehidupan sehari-hari subjek. Pencacatan hasil observasi dilakukan dengan cara anecdotal yaitu mencacat sesegera mungkin hal-hal yang penting
dan istemewa sesuai dengan kejadian yang ingin diungkap dalam penelitian ini Ardiardani, Tristiadi Tri Rahayu Iin, 2004. Hal-hal yang ingin diamati
dalam penelitian ini meliputi : reaksi fisik subjek, reaksi psikis subjek, rekasi subjek terhadap anggota keluarga dan orang disekitarnya, reaksi terhadap
kebiasaanritual keagamaan. Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat untuk mengurangi kelemahan observasi yang dilakukan oleh satu orang yaitu
ketidakobyektifan Ardiardani, Tristiadi Tri Rahayu Iin; 2004.
Tabel III.2 Pedoman Observasi
No Aspek Hal yang harus diamati
1. Fisik
Reaksi fisik subjek yang sering nampak dalam satu hari 2
Psikis Reaksi emosi subjek yang tampak dalam satu hari Sosial Reaksi subjek terhadap perilaku anggota keluarga atau orang
lain di luar keluarga,misalnya tetangga 4
Moral Reaksi atau perilaku yang ditampakan subjek, terhadap ritual keagamaan atau prinsip hidup
3. Tes Grafis Peneliti akan memberikan tes grafis kepada para subjek yang terdiri
dari tes menggambar pohon tes BAUM, tes menggambar manusia tes Draw PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a PersonDAP serta tes menggambar rumah,pohon dan manusia tes House Tree PersonHTP. Tes grafis merupakan salah satu bentuk tes proyektif.
a. Tes menggambar pohon tes BAUM
Menurut Emil Jucher, gambar pohon yang dibuat seseorang sebagai pernyataan “the being of person”. Sejak semula diungkapkan ada hubungan
antara bentuk pohon dan bentuk manusia, yaitu menanam kehidupan dalam pohon seperti dalam suatu patung yang berdiri,mencapai kemiripan paling
tinggi dengan kemanusiaan humanity dan bahwa pertemuan dengan pohon adalah pertemuan dengan diri sendiri Herman Hiltbrunner.
b. Tes menggambar manusia tes DAP
Menurut Levy, melalui tes DAP subjek memungkinkan untuk memproyeksikan beberapa hal, yaitu:
1 gambar orang tersebut merupakan poyeksi dari konsep diri 2 proyeksi dari sikap individu terhadap lingkunganmasyarakat
3 proyeksi yang berhubungan dengan self image 4 DAP sebagai suatu hasil pengamatan individu terhadap lingkungannya
5 sebagai ekspresi terhadap kebiasan dalam hidupnya 6 ekspresi keadaan emosinya emotion tone
7 ekspresi sadar dan ketidaksadaran individu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Tes menggambar rumah, pohon dan manusia tes HTP Menurut Jhon Buck melalui tes ini akan diperoleh gambaran sebagai
berikut: 1 rumah menggambarkan kehidupan sosial terutama mengenai hubungan
atau asosiasi pada subjek dalam hubungannya dengan orang lain 2 pohon menggambarkan kehidupan vital atau peranan hidup dari subjek
yang bersangkutan dalamhubungannya dengan kemampuan yang dimilikinya
3 manusia menggambarkan bagaimana hubungan interpersonal subjek, baik secara umum maupun secara spesifik
E. Keabsahan Data Penelitian