4 Aspek Moral
Observer 1 : Subjek saat akan makan siang, berdoa dengan melakukan tanda salib sesuai dengan keyakinannya
Observer 2 : Subjek tampak taat beribadah, seperti berdoa sebelum dan sesudah makan. Letak rumah dengan geraja cukup
jauh.
d. Kesimpulan Tes Grafis
1 Fisik :
subjek lemah kurang energik, kurang sehat, hal ini mungkin disebabkan adanya konflik diri, kurang puas dengan
fisik dan merasa tidakpuasan dengan dirinya, hal ini mungkin disebabkan karena adanya konflik didaerah kaki. Hal ini
menjadikan subjek narsis dan berfantasi untuk menjadi kuat 2
Emosi : secara emosional subjek memiliki perasaan percaya diri
dan cenderung ekstrovert, dan dapat menentramkan diri namun demikian subjek sangat peka, ada trauma, ragu-ragu dan cemas
sehingga subjek mudah tersinggung, kasar, kejam, reaksinya cepat tapi tidak hati-hati, mudah marah, pengkritik, hal ini disebabkan
subjek memiliki konflik dan banyak hal yang belum diselesaikan. 3
Sosial : subjek tidak mudah menyesuaikan diri, statis, pesimis,
dan kurang respek terhadap lingkungan. Subjek merasa takut, depresi sehingga subjek menjadi egois, memandang rendah orang
lain, tidak mengakui kenyataan, sebenarnya subjek mengharapkan bantuan dalam relasi sosial. subjek memiliki relasi
sosial yang baik meskipun tertutup. peranan induvidu di dalam keluarga sangat kecil dan kabur. Walaupun demikian perhatian
subjek besar di dalam keluarga dan fokus pada kesatuan, perhatian dan pemeliharaan keluarga. Dalam hal seksualitas, subjek merasa
kurang jantan, karena subjek kurang mampu. Subjek dekat dengan ibu maupun ayah, ibu digambarkan berperan baik dan
melindungi dalam keluarga meskipun subjek kurang diterima oleh ibu. Sedangkan figur ayah digambarkan kurang memiliki otoritas
sehingga fungsi ayah menjadi kabur, tidak berharga dan tidak
dipercaya. 4
Kognitif : Subjek memiliki ide yang praktis atau konkrit dalam
menghadapi sesuatu ke arah obyektif sebab mudah mengadaptasi kepada hal-hal yang riilnyata, tapi teoritis karena banyak
mendasarkan secara empiris. Subjek juga memiliki kecenderungan retardasi atau intelegensi kurang sehingga aspirasi intelektualnya
dangkal, pandangan yang picik, lambat dalam belajar dan statis. Hal ini mungkin disebabkan subjek kurang berpengalaman.
Subjek memiliki keteraturan proses berpikir sehingga memiliki
kontak dengan realitas.
e. Dinamika Tiap Aspek pada Subjek