Keabsahan Data Penelitian Metode Analisis Data

c. Tes menggambar rumah, pohon dan manusia tes HTP Menurut Jhon Buck melalui tes ini akan diperoleh gambaran sebagai berikut: 1 rumah menggambarkan kehidupan sosial terutama mengenai hubungan atau asosiasi pada subjek dalam hubungannya dengan orang lain 2 pohon menggambarkan kehidupan vital atau peranan hidup dari subjek yang bersangkutan dalamhubungannya dengan kemampuan yang dimilikinya 3 manusia menggambarkan bagaimana hubungan interpersonal subjek, baik secara umum maupun secara spesifik

E. Keabsahan Data Penelitian

Pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah suatu teknik untuk menyelidiki validitas dan realibitas pada penelitian kualitatif. Triangulasi adalah menarik kembali rangkaian yang masuk akal dari rancangan program untuk pengerjaan hasil sementara, untuk memperoleh hasil akhir, mencoba untuk bisa mendapatkan lebih dari satu ukuran dari lebih dari satu sumber untuk setiap kaitan dalam rangkaian Miles Huberman, 1992. Triangulasi juga diartikan sebagai teknik check and recheck Bagoes Mantra, 2004. Menurut Denzin dalam Muhadjir; 1998 menyarankan empat modus triangulasi yaitu menggunakan sumber ganda, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan metode ganda, menggunakan peneliti ganda, dan menggunakan teori yang berbeda-beda. Teknik triangulasi yang akan digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode ganda, yaitu wawancara, observasi dan tes grafis tes BAUM, DAP dan HTP. Penelitian ini juga memanfaatkan pengamat lain dalam melakukan observasi. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data. Proses interpetasi tes grafis sendiri dilakukan oleh tiga peneliti, yaitu peneliti dan dua interpreter professional. Pada dasarnya penggunaan suatu tim penelitian dapat direalisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analis lainnya, dalam hal ini metode observasi. Moleong, 2002.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini akan memiliki tiga data, yaitu data verbatim dari hasil wawancara, data observasi dan hasil tes grafis. Penelitian ini akan menggunakan metode analisis isi atau content analysis karena data yang diperoleh merupakan data deskriptif. Suryabrata 2002 menjelaskan bahwa data deskriptif dianalisis menurut isinya, sehingga analisis semacam ini disebut juga analisis isi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Langkah-langkah analisis isi adalah sebagai berikut: 1. Organisasi Data Tahap awal dari pengolahan dan analisis data adalah organisasi data. Organisasi dilakukan agar peneliti memperoleh kualitas data yang baik, dapat mendokumentasikan analisis yang dilakukan serta dapat menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian ini. Data yang diorganisir adalah data mentah berupa verbatim hasil wawancara, yang pada awalnya berupa kaset rekaman, dan hasil pencacatan observasi atau pengamatan terhadap subjek, serta data hasil tes grafis yang telah dianalisis tiga interpreter termasuk peneliti. Data yang diorganisir juga termasuk data yang sudah dikoding dan telah dikategorikan. Data-data tersebut diorganisir sesuai dengan masing-masing subjek dan disesuaikan dengan urutan pengambilan data. 2. Pengkodean Data Langkah selanjutnya setelah data penelitian diperoleh adalah melakukan pengkodean. Pengkodean dilakukan untuk mengorganisasikan dan mengkategorikan data secara sistematis, sehingga dapat diperoleh gambaran menyeluruh dari data tersebut dan diharapkan ditemukan aspek-aspek yang berkaitan dengan konsep diri korban gempa yang menjadi penderita paraplegia. Pembagian aspek-aspek koding dalam penelitian ini didasarkan pada aspek-aspek konsep diri yang diungkapkan oleh Berzonsky 1983. Proses koding dan analisis untuk data verbatim ini diawali dengan menyusun data verbatim dalam kolom, dimana di samping kanan data diberi kolong kosong yang akan digunakan untuk pengkodean. Berikutnya masing- masing baris akan diberi nomor untuk memudahkan proses pengkodean. Peneliti selanjutnya akan melakukan analisis tematik, setelah data verbatim siap dalam kolom. Analisis ini digunakan untuk mencari pola dari data yang ada. Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi atau data yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema atau indikator kompleks, kualifikasi yang biasanya terlihat dengan itu atau hal-hal diantaragabungan dari yang telah disebutkan. Tema diharapkan dapat mendeskripsikan fenomena dari data hasil penelitian ini, maupun digunakan untuk menginterpretasi data hasil penelitian ini Poerwandari, 2001. Tabel III.3 Kode dalam Wawancara No Aspek Kode Sub Aspek Kode 1 Fisik F Tubuh dan kesehatan Harta benda t h 2 Psikis E Emosi Kecemasantrauma e c 3 Sosial S Keluarga Teman lawan jenis k l PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lingkungan sekitar dan orang tidak paraplegia Orang paraplegia n p 4 Moral M Agama Prinsip a i 3. Interpretasi Interpretasi dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tema-tema yang muncul dalam data verbatim hasil wawancara setelah diperkuat dengan data hasil observasi dan data hasil tes grafis. Interpretasi dilakukan supaya diperoleh gambaran data yang lebih mendalam. Klave dalam Poerwandari, 2001 menjelaskan bahwa interpretasi dilakukan sebagai upaya untuk memahami data dengan lebih ekstensif sekaligus mendalam.

G. Prosedur Penelitian