10
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, landasan teori dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1 Pendidikan Sebagai Sarana Konservasi
Konservasi dalam bahasa Inggris yaitu “Conservation” yang berarti pelestarian atau perlindungan. Alikodra, 2012: 36 menyatakan
bahwa konservasi diartikan sebagai pengelolaan biosphere secara bijaksana bagi keperluan manusia, sehingga menghasilkan manfaat secara
berkelanjutan bagi generasi kini dan menetapkan potensi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi mendatang.
Konservasi adalah satu-satunya jalan menuju tercapainya pembangunan berkelanjutan, meskipun ada di lain pihak yang
berpendapat bahwa konservasi justru menghambat pembangunan. Clayton 2014: 3 berpendapat bahwa konservasi sebagai suatu yang
terkait dengan pelestarian sumber daya alam. Konservasi sangat berarti apabila dapat ditangkap dan dipahami oleh masyarakat arti dari
konservasi itu sendiri Soedjito. 2009: 5. Peneliti menggunakan sumber lain
yaitu www.kehutanan.org yang menyatakan bahwa tujuan konservasi adalah: 1 perlindungan
sistem ekologis yang penting sebagai pendukung kehidupan, 2 pelestarian keanekaragaman flora dan fauna dan ekosistemnya, dan 3
pemanfaatan sumber
daya biologis
dan ekosistemnya
secara
berkelanjutan. Dari beberapa penjelasan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa konservasi adalah usaha yang dilakukan manusia
untuk melindungi dan melestarikan berbagai keanekaragaman sumber daya alam baik tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
2.1.2 Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat merupakan kabupaten yang terdapat di dalam wilayah pulau Nias Provinsi Sumatera Utara Kabupaten ini
diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia Mardiyanto, pada 26 Mei 2009, sebagai salah satu hasil pemekaran dari Kabupaten Nias.
Kabupaten Nias Barat terletak di sebelah barat Pulau Nias dengan jarak ± 60 km dari kota Gunungsitoli. Luas wilayah kabupaten Nias Barat
adalah 544,09 km
2
niasbaratkab.go.id diakses 12 Februari 2016. Kabupaten Nias Barat terdiri dari 8 kecamatan yaitu Lahomi, Sirombu,
Mandrehe, Mandrehe Utara, Mandrehe Barat, Moro’o dan Ulu Moro’o, dan Lolofitu Moi. Penelitian ini dilaksanakan di Mandrehe Utara yang
merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Nias Barat. Fulolo merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan
Mandrehe Utara Kabupaten Nias Barat. Di desa ini terletak sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian. Desa ini termasuk salah
satu desa di wilayah kecamatan Mandrehe Utara yang memiliki kekayaan alam berupa tanaman obat. Tanaman obat ini dapat ditemukan
seperti di pekarangan, dan kebun. Namun, tanaman-tanaman obat tersebut kurang terpelihara dengan baik. Hal ini disebakan minimnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan kegunaan dan manfaat