Tanaman Obat di Kabupaten Nias Barat

penelitian ini adalah: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk terbatas, uji coba produk kelompok besar, revisi produk, produk akhir. Penilaian oleh beberapa dosen ahli, menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan berupa bahan ajar layak untuk digunakan dan masuk dalam kategori baik. Penelitian ketiga F. Yuliawati, M.A. Rokhimawan, dan J. Suprihatiningrum 2013 melakukan penelitian pengembangan modul pembelajaran sains berbasis Integrasi Islam-Sains untuk peserta didik difabel netra MISD kelas V semester 2 materi pokok bumi dan alam semesta. Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan RD dengan tujuan untuk menghaslkan modul pembelajaran sains. Prosedur pengembangan produk dalam penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi model prosedur penelitian oleh Thiagajaran dan Semmel 1974. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu pendefinisian perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Modul pembelajaran yang telah dikembangkan mendapatkan penilain baik menurut ahli media, pendidik SD dan SLB dengan presentase keidealan 74. Modul yang dikembangkan menurut ahli adalah baik. Berdasarkan tinjauan penelitian yang relevan tersebut, pengembangan media pembelajaran berupa buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat belum banyak dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti masih relevan untuk mengembangkan dan memanfaatkan buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat di kelas III SDN 078457 Fulolo. Peneliti berharap media pembelajaran berupa buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat dapat digunakan sebagai pendukung pembelajaran untuk mengenalkan jenis-jenis, manfaat tanaman obat tradisional bagi siswa, dan menyadarkan siswa akan pentingnya merawat dan melestarikannya.

2.2.1 Desain Diagram Penelitian

Desain diagram penelitian berdasarkan hasil penelitian yang relevan adalah sebagai berikut: