nyata tanpa mengganggu sistem dan program yang sudah direncanakan dan ditata sebelumnya.
4. Pengujian validasi dilakukan untuk menguji keandalan model hasil
pengembangan baik keandalan dilihat dari validasi eksternal dan internal.
5. RD tidak menguji teori tertentu atau menghasilkan prinsip, dalil atau
hukum kecuali
yang berkaitan dengan apa
yang sedang dikembangkan.
3.1.3 Tahapan dan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
Tahapan dan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Potensi dan masalah, yaitu melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada guru dan siswa di SDN 078457 Fulolo Kecamatan Mandrehe Utara
Kabupaten Nias Barat. Kuesioner diberikan kepada guru dan siswa untuk mengetahui kebutuhan guru maupun siswa terhadap buku
mewarnai untuk tanaman obat. b.
Pengumpulan data atau informasi, yaitu setelah potensi dan masalah peneliti menyebarkan kuesioner untuk memperoleh informasi yang
dapat dijadikan bahan untuk perencanaan produk dengan tujuan diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
c. Desain produk, pada tahap pengembangan produk peneliti memulai
langkah dengan
menentukan judul
terlebih dahulu
dan mempersiapkan bahan-bahan berupa buku pegangan. Peneliti mulai
mendesain buku mewarnai untuk tanaman obat pada siswa kelas III tiga
sekolah dasar dengan judul “25 TON”. Alasan peneliti memilih judul tersebut adalah supaya siswa menyadari bahwa di
lingkungan Kabupaten Nias Barat terdapat jenis tanaman yang dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Setelah memilih judul, peneliti mulai menggambar beberapa jenis tanaman obat yang ada di lingkungan Kabupaten Nias Barat. Ada 25
jenis tanaman obat yang digunakan peneliti untuk mengenalkan dan menyadarkan masyarakat tentang jenis-jenis tanaman obat yang pada
buku mewaranai yang dikembangkan. d.
Validasi desain, validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat. Validasi produk dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang
dirancang tersebut. e.
Revisi desain, revisi desain setelah dilakukan validasi oleh ahli, revisi desain buku mewarnai dilakukan berdasarkan pada isi
kuesioner dan komentar yang diberikan oleh ahli untuk buku mewarnai.
f. Uji coba produk, uji coba produk dilakukan setelah produk divalidasi
oleh pakar bahasa dan pakar IPA dan pakar Farmasi. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui produk yang dihasilkan layak
atau tidak untuk digunakan. Uji coba lapangan dilakukan kepada 25 siswa untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan buku mewarnai
yang dibuat. Data yang diperoleh dari hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan buku mewarnai yang dibuat oleh
peneliti.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III tiga sekolah dasar di SDN No.078457 Fulolo Kabupaten Nias Barat dengan jumlah
siswa 25, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan pada tahun ajaran 20152016.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat di Kabupaten Nias Barat pada tahun ajaran
20152016.
3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 078457 Fulolo di Jalan Dusun Fulolo Kecamatan Mandrehe Utara Kabupaten Nias Barat Provinsi
Sumatera Utara. Waktu penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Februari 2016.
3.3 Prosedur Pengembangan
Penelitian pengembangan buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat di Kabupaten Nias Barat untuk siswa kelas III
sekolah dasar. Peneliti menggunakan prosedur pengembangan dengan langkah-langkah RD menurut Sugiyono 2012:298-311. Pada
penelitian ini, peneliti hanya menggunakan enam langkah dari sepuluh