Teknik Analisis Data Kualitatif Teknik Analisis Data Kuantitatif

masyarakat jarang menggunakan obat-obatan tradisional, selanjutnya 100 siswa menyatakan bahwa di lingkungannya tanaman obat tidak dipelihara dengan baik, dan 100 siswa memerlukan buku mewarnai untuk membantu mereka mengenal, sadar, dan mau melestarikan tanaman obat. Tabel 4.1 Data Presentase Kuesioner Pra Penelitian untuk Siswa No Pernyataan Jawaban Siswa Presentase Ya Tidak Ya Tidak 1 Saya tahu bahwa terdapat tanaman di lingkungan tempat tinggal saya yang dapat dijadikan obat. 25 100 2 Saya mengetahui bahwa kumis kucing di lingkungan tempat tinggal saya memiliki manfaat utama sebagai obat-obatan. 25 100 3 Saya mengetahui bahwa kumis kucing bermanfaat bagi kesehatan. 25 100 4 Saya mengetahui manfaat lain dari kumis kucing selain dijadikan obat adalah dapat dijadikan sebagai hiasan di pekarangan rumah. 25 100 5 Saya jarang melihat orang menanam kumis kucing. 25 100 6 Saya mengetahui bahwa masyarakat jarang menggunakan obat-obatan tradisional. 25 100 7 Di lingkungan sekitar tempat tinggal saya, tanaman obat tidak dipelihara dengan baik. 25 100 8 Saya mengetahui bahwa salah satu cara memelihara tanaman obat adalah dengan cara merawatnya dengan baik. 25 100 9 Saya telah diajarkan mengenai cara memelihara tanaman obat. 25 100 10 Saya perlu mengingatkan teman- teman saya akan pentingnya pemeliharaan tanaman obat. 25 100 11 Saya mengetahui bahwa salah satu 25 100 No Pernyataan Jawaban Siswa Presentase Ya Tidak Ya Tidak cara menjaga kelestarian tanaman obat adalah dengan cara menanam tanaman obat itu sendiri. 12 Saya memerlukan buku mewarnai untuk membantu saya mengenal, sadar, dan mau melestarikan tanaman obat. 25 100 Tabel 4.2 Hasil Rekapan Kuesioner Pra Penelitian untuk Siswa No Pernyataan Presentase 1 Siswa menyatakan mengetahui bahwa di lingkungan tempat tinggalnya terdapat jenis-jenis tanaman obat. 100 6 Saya mengetahui bahwa masyarakat jarang menggunakan obat-obatan tradisional. 100 7 Siswa menyatakan bahwa di lingkungannya tanaman obat tidak dipelihara dengan baik. 100 12 Siswa memerlukan buku mewarnai untuk membantu mereka mengenal, sadar, dan mau melestarikan tanaman obat. 100 Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa di atas, peneliti memilih 4 item yaitu item nomor 1,6,7, dan 12 sebagai acuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam membuat produk berupa buku mewarnai “25 TON”. Buku mewarnai ini, diharapkan dapat membantu siswa mengenal, menyadari, dan mau melestarikan tanaman obat.

4.1.2.2 Data Kuesioner Para Penelitian untuk Guru

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru di SDN No. 078457 Fulolo pada bulan Desember 2015 bahwa Bapak dan Ibu guru mengetahui jenis-jenis tanaman obat. Mereka pun menyebutkan jenis-jenis obat yang diketahuinya antara lain, cocor bebek, kumis kucing, kembang sepatu dan masih banyak jenis tanaman obat lainnya. Diantara Bapak dan Ibu guru bahkan ada yang memiliki tanaman seperti pacar air, jahe, kunyit. Menurut penjelasan mereka bahwa tanaman ini pernah mereka gunakan pada saat mereka sakit. Tanaman pacar air dapat mengobati infeksi ginjal, dan tanaman kunyit dapat mengobati batuk. Bapak dan Ibu guru juga mengetahui bahwa manfaat lain tanaman obat selain dijadikan bahan pengobatan, tanaman obat dapat dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan dan juga dapat dijadikan sayur, pewangi dan pewarna makanan. Selain itu misalnya tanaman pacar air dapat dijadikan sebagai kutek dan juga untuk menghindari ular agar tidak masuk di rumah. Dari hasil analisis kebutuhan guru di SDN No. 078457 Fulolo, tanaman obat di lingkungan Kabupaten Nias Barat kurang diperhatikan atau kurang terpelihara dengan baik. Hal ini disebabkan minimnya pemahaman masyarakat mengenal jenis-jenis tanaman obat, dan masih banyak yang kurang paham dengan kegunaannya. Selanjutnya, Bapak dan Ibu guru menyatakan bahwa cara memanfaatkan tanaman obat yaitu dengan mengolahnya menjadi obat tradisional atau pengobatan yang alami. Masyarakat perlu melestarikan tanaman obat karena cenderung tanaman obat ini alamiah tidak mengandung bahan kimia dan mudah didapat dan juga tidak memerlukan biaya pada saat kita membutuhkannya. Menurut Bapak dan Ibu guru di SDN No. 078457 Fulolo, salah satu cara menyadarkan masyarakat di lingkungan pentingnya melesarikan tanaman obat yaitu memulai dari diri sendiri, kemudian mengadakan sosialisasi kepada masyarakat itu sendiri.