No Pernyataan
Skor 1-5 Komentar
1 2
3 4
5
7 Buku mewarnai tentang jenis
tanaman obat membuat saya semangat dan terlibat untuk
merawat
dan melestarikan
tanaman obat. 8
Buku mewarnai ini membuat saya aktif untuk bertanya
tentang materi tanaman obat yang belum saya pahami.
9 Buku mewarnai ini membuat
saya memahami dengan jelas tentang
manfaat tanamantumbuhan
yang terdapat di lingkungan tempat
tinggal saya.
10 Buku mewarnai ini membuat saya bangga menjadi warga
masyarakat Kabupaten Nias Barat yang memiliki kekayaan
tanamantumbuhan.
11 Buku mewarnai ini membantu
saya untuk peduli terhadap tanaman obat
12 Buku mewarnai tentang jenis
tanaman obat membantu saya bertanggung
jawab untuk
merawat dan
melestarikan tanamantumbuhan.
Jumlah Skor Keterangan:
1 Sangat tidak baik, 2 tidak baik, 3 kurang baik, 4 baik, 5
sangat baik
3.5.3 Lembar Validasi Ahli
Komponen penilaian validasi instrumen kuesioner untuk guru dapat dilihat yang telah dilakukan oleh validator dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa
No Komponen yang dinilai
Skor Saran
1 2
3 4
5
1 Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar.
b. Susunan
kalimat dapat
dipahami oleh siswa. c.
Susunan kalimat mendukung pencarian data yang berkaitan
dengan judul penelitian. 2
Pertanyaan
a. Pertanyaan yang diajukan
untuk mengetahui manfaat tanaman
obat bagi
masyarakat.
b. Pertanyaan yang diajukan
untuk mengetahui keadaan tanaman obat di lingkungan
masyarakat.
c. Pertanyaan yang diajukan
untuk mengetahui
upaya- upaya yang sudah dilakukan
masyarakat untuk
mengkonservasi tanaman
obat. d.
Pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui saran-
sarana apa yang diperlukan untuk
menyadarkan masyarakat
pentingnya mengkonservasi
tanaman obat.
e. Pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan konteks nyata kehidupan siswa di Kabupaten
Nias Barat.
Total skor yang diperoleh Skor maksimal
Tabel 3.7 Pedoman penilaian validasi instrumen analisis kebutuhan guru
No Komponen yang dinilai
Skor Saran
1 2 3 4 5
1 Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan
yang baik dan benar. b.
Susunan kalimat dapat dipahami oleh siswa.
c. Susunan kalimat mendukung pencarian
data yang berkaitan dengan judul penelitian.
2
Pertanyaan
a. Pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui manfaat tanaman obat bagi masyarakat.
b. Pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui keadaan tanaman obat di lingkungan masyarakat.
c. Pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui upaya-upaya yang sudah dilakukan
masyarakat untuk
mengkonservasi tanaman obat. d.
Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui
saran-sarana apa
yang diperlukan
untuk menyadarkan
masyarakat pentingnya mengkonservasi tanaman obat.
e. Pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan konteks nyata kehidupan guru di Kabupaten Nias Barat.
Total skor yang diperoleh Skor maksimal
Lembar komponen penilaian validasi analisis kebutuhan tersebut diberikan kepada dosen ahli. Cara penilaian yang dilakukan adalah
dengan memberi tanda centang pada skor 1,2,3,4 dan 5 sesuai dengan pendapat para ahli berdasarkan kuesioner yang akan digunakan peneliti
untuk memperoleh data awal.
Hasil validasi instrumen dihitung dengan menggunakan rumus:
Skor = x100
Adapun skala yang digunakan peneliti sebagai patokan dalam menentukan kelayakan instrumen analisis kebutuhan, dapat dilihat pada
tabel 3.8. Perhitungan skala diperoleh dari total skor yang diperoleh dengan menjumlahkan nilai perkomponen skor. Skor terbobot diperoleh
dari total skor yang dibagi dengan skor maksimal dikalikan 100. Selanjutnya, hasil skor terbobot dikonversikan ke dalam tabel.
Tabel 3.8 Skala Kelayakan Instrumen Analisis Kebutuhan Presentase pencapaian
Skala Interprestasi
90-100 5
Sangat layak 80-79
4 Layak
65-79 3
Cukup layak 55-64
2 Kurang layak
55 1
Sangat tidak layak
3.5.4 Validasi Kuesioner Terhadap Analisis Kebutuhan Siswa dan Guru
Peneliti menyusun lembar validitas kuesioner instrumen pra penelitian untuk siswa dan guru yang divalidasi oleh dua dosen ahli yaitu
ahli bahasa dan ahli IPA dengan menggunakan patokan acuan penilaian PAP tipe 1 Masidjo 1995:153 dengan skala 1-100. Peneliti sedikit
memodifikasi patokan acuan penilaian ini sebagai patokan validasi instrumen. Adapun hasil validasi tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.9 Pedoman Kelayakan Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa dan Guru
Presentase Skor
Klasifikasi Kelayakan
90
– 100 4,5
– 5 Keseluruhan instrumen sangat layak 80
– 89
4 – 4,4 Keseluruhan instrumen layak
Presentase Skor
Klasifikasi Kelayakan 65 - 79
3,25 - 3,95
Keseluruhan instrumen cukup layak
55 - 64 2,75 -3,2 Keseluruhan instrumen tidak layak
55 2,7
Keseluruhan instrumen sangat tidak layak
Tabel 3.10 Hasil Validasi Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Bahasa Presentase
Skor Klasifikasi Kelayakan
97,5 4,8
Keseluruhan instrumen sangat layak Kelayakan instrumen para penelitian ini, divalidasi oleh ahli bahasa
dilakukan pada tanggal 4 Desember 2015. Berdasarkan hasil validasi instrumen pra penelitian untuk siswa yang dilakukan ahli bahasa diperoleh
skor rata-rata yaitu 4,8 yang berarti keseluruhan instrumen sangat layak digunakan.
Tabel 3.11 Hasil Validasi Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli Bahasa
Presentase Skor
Klasifikasi Kelayakan 97,5
4,8 Keseluruhan instrumen sangat layak
Berdasarkan hasil validasi instrumen pra penelitian untuk guru yang dilakukan ahli bahasa diperoleh skor rata-rata yaitu 4,8 yang berarti
keseluruhan instrumen sangat layak digunakan. Instrumen penelitian juga divalidasi oleh ahli IPA yang dilakukan pada tanggal 9 Desember 2015.
Tabel 3.12 Hasil Validasi Analisis Kebutuhan Siswa oleh ahli IPA
Presentase Skor
Klasifikasi Kelayakan 100
5 Keseluruhan instrumen sangat layak
Berdasarkan hasil validasi instrumen pra penelitian untuk siswa yang dilakukan ahli IPA diperoleh skor rata-rata yaitu 5 yang berarti
keseluruhan instrumen sangat layak digunakan atau diujicobakan. Tabel 3.13 Hasil Validasi Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli IPA
Presentase Skor
Klasifikasi Kelayakan 100
5 Keseluruhan instrumen sangat layak
Berdasarkan hasil validasi instrumen pra penelitian untuk guru yang dilakukan ahli IPA diperoleh skor rata-rata yaitu 5 yang berarti
keseluruhan instrumen sangat layak digunakan atau duijicobakan.
3.5.5 Presentase Respon Siswa dan Guru dalam Mengisi Kuesioner
Peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 25 rangkap kepada 25 siswa, kuesioner tersebut kembali 25, sedangkan 13 rangkap kuesioner
yang disebarkan kepada guru, jumlah yang kembali hanya 3 rangkap.
Tabel 3.14 Presentase Respon Siswa dan Guru dalam Mengisi Kuesioner
No Nama Instrumen
Jumlah yang
disebarkan Jumlah
kembali
1 Kuesioner pra penelitian
untuk siswa 25
25 100
2 Kuesioner pra penelitian
untuk guru 13
3 23,07
Berdasarkan presentase di atas, peneliti melihat bahwa respon siswa dalam mengisi kuesioner sudah baik. Akan tetapi, respon guru masih
kurang dalam pengisian kuesioner terbukti pada presentase respon mereka
pada kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti yaitu hanya mendapatkan 23,07.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada analisis kebutuhan yang digunakan peneliti adalah berupa uji coba produk buku mewarnai dan pembagian
kuesioner. Kuesioner digunakan untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa serta untuk pengembangan buku mewarnai tentang tanaman obat
tersebut. Kuesioner diberikan kepada 13 guru dan 25 anak. Kuesioner yang digunakan untuk melihat kualitas buku mewarnai diberikan kepada
pakar pembelajaran bahasa dan pakar pembelajaran IPA setelah produk awal selesai dikembangkan. Cara penilaian tersebut adalah para ahli akan
melingkari salah satu angka yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 sesuai dengan penilaiannya. Para ahli juga dapat memberikan saran dan komentar pada
tempat yang telah disiapkan.
3.7 Teknik Menganalisis Data
3.7.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa saran dan komentar yang telah dituliskan
oleh pakar pada lembar kuesioner. Data kuantitatif diperoleh dari nilai validasi instrumen analisis kebutuhan dan analisis buku mewarnai.
3.7.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh akan dianalisis dengan perhitungan menggunakan skala menurut Masidjo 1995:153 dengan rumus
presentase:
Presentase kelayakan = x100
Data kuantitatif tersebut menilai kualitas buku yang dikembangkan. Pada lembar kuesioner terdapat 5 kategori antara lain 1
sangat tidak layak, 2 kurang layak, 3 cukup layak, 4 layak, dan 5 sangat layak. Berikut ini adalah kelima skala menurut Masidjo:
Tabel 3.15 Skala Kelayakan Instrumen Analisis Kebutuhan
Presentase pencapaian
Skala Interprestasi
90-100 5
Sangat layak 80-79
4 Layak
65-79 3
Cukup layak 55-64
2 Kurang layak
55 1
Sangat tidak layak
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas hasil penelitian yang berisi tentang: proses pengembangan buku mewarnai “25 TON” dalam konteks pendidikan
konservasi untuk siswa kelas III tiga SD Negeri No 078457 Fulolo, deskripsi kualitas b
uku mewarnai “25 TON” untuk membantu persepsi siswa kelas III tiga SD Negeri No 078457 Fulolo pentingnya merawat dan melestarikan
tanaman obat, dan pembahasan berkaitan dengan hasil penelitian. Peneliti
akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan tersebut sebagai berikut: 4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan mengenai enam tahapan yang dilakukan menurut Sugiyono. Hasil penelitian meliputi: potensi dan masalah,
pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji coba produk.
4.1.1 Potensi dan Masalah
Kabupaten Nias Barat terkenal dengan kekayaan alam berupa tanaman obat. Keberadaan tanaman obat memiliki dampak positif terhadap masyarakat.
Masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat sebagai bahan pengobatan ketika menderita sakit yang sudah berlangsung turun temurun. Jenis tanaman
obat dengan bentuk dan ukuran yang berbeda menjadi potensi yang disoroti oleh peneliti.
Peneliti sebagai warga masyarakat di Kabupaten Nias Barat, melihat bahwa minimnya kesadaran masyarakat daerah mengenai pentingnya
mengkonservasi tanaman obat dikarenakan minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakan mengenai tanaman obat tradisional itu sendiri.
Minimnya pengetahuan dan pemahaman tersebut merupakan akibat dari kurangnya sosialisasi pengenalan dan kegunaan tanaman yang dapat dijadikan
sebagai obat tradisional.
4.1.2 Pengumpulan Data 4.1.2.1 Data Kuesioner Pra Penelitian untuk Siswa
Peneliti memperkuat hasil pengamatan dengan menyusun kuesioner pra penelitian mengenai jenis-jenis tanaman obat, manfaat tanaman obat bagi
masyarakat, pentingnya melestarikan tanaman obat, keadaan tanaman obat di lingkungan masyarakat, upaya-upaya
yang perlu dilakukan untuk mengkonservasi tanaman obat dan sarana yang diperlukan untuk menyadarkan
masyarakat pentingnya mengkonservasi tanaman obat. Kuesioner dibagikan kepada 25 siswa kelas III tiga dan 13 guru SD Negeri No. 078457 Fulolo.
Kuesioner analisis kebutuhan ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan terhadap buku mewarnai.
Kuesioner dibagikan kepada 25 siswa kelas III. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa yang sebelumnya instrumen kuesioner telah
divalidasi oleh dosen ahli. Kuesioner berisi 12 pertanyaan yang berhubungan tentang kebutuhan siswa akan adanya buku mewanai sebagai alat bantu untuk
lebih mudah dalam mempelajari, peduli, dan mau melestarikan tanaman obat. Hasil kuesioner yang peneliti dapatkan dari siswa yaitu 100 siswa
menyatakan mengetahui bahwa di lingkungan tempat tinggalnya terdapat jenis-jenis tanaman obat, 100 siswa menyatakan mengetahui bahwa
masyarakat jarang menggunakan obat-obatan tradisional, selanjutnya 100 siswa menyatakan bahwa di lingkungannya tanaman obat tidak dipelihara
dengan baik, dan 100 siswa memerlukan buku mewarnai untuk membantu mereka mengenal, sadar, dan mau melestarikan tanaman obat.
Tabel 4.1 Data Presentase Kuesioner Pra Penelitian untuk Siswa
No Pernyataan
Jawaban Siswa
Presentase Ya Tidak Ya
Tidak 1
Saya tahu
bahwa terdapat
tanaman di lingkungan tempat tinggal saya yang dapat dijadikan
obat.
25 100
2 Saya mengetahui bahwa kumis
kucing di lingkungan tempat tinggal saya
memiliki manfaat
utama sebagai obat-obatan.
25 100
3 Saya mengetahui bahwa kumis
kucing bermanfaat bagi kesehatan. 25
100
4 Saya mengetahui manfaat lain dari
kumis kucing selain dijadikan obat adalah dapat dijadikan sebagai
hiasan di pekarangan rumah. 25
100
5 Saya jarang melihat orang menanam
kumis kucing. 25
100 6
Saya mengetahui
bahwa masyarakat jarang menggunakan
obat-obatan tradisional.
25 100
7 Di lingkungan sekitar tempat
tinggal saya, tanaman obat tidak dipelihara dengan baik.
25 100
8 Saya mengetahui bahwa salah satu
cara memelihara tanaman obat adalah dengan cara merawatnya
dengan baik. 25
100
9 Saya telah diajarkan mengenai cara
memelihara tanaman obat. 25
100
10 Saya perlu mengingatkan teman- teman
saya akan
pentingnya pemeliharaan tanaman obat.
25 100
11 Saya mengetahui bahwa salah satu 25 100