Kemauan Untuk Belajar Fisika

untuk belajar fisika lebih tinggi dibandingkan dengan cara mengatasi kesulitan belajar fisika. Berikut akan dijelaskan secara terperinci motivasi belajar fisika pada setiap pernyataan item soal dari kuesioner dilihat dari kedua aspek di atas:

a. Kemauan Untuk Belajar Fisika

Pada aspek kemauan untuk belajar fisika secara garis besar siswa memiliki motivasi tinggi dalam belajar fisika. Hal ini dapat dilihat dari empat indikator yaitu senang mengikuti pelajaran fisika, tekun menghadapi tugas fisika, menunjukan minat dalam bermacam- macam masalah fisika, dan tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. Pada indikator senang mengikuti pelajaran fisika, sebagian besar siswa tidak pernah bolos pelajaran fisika 83 , mereka mengikuti pelajaran fisika dengan sungguh-sungguh di kelas 74,5 . Hal tersebut menyebabkan siswa berkonsentrasi saat belajar, sehingga siswa sungguh-sungguh memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru di kelas 72,7 . Namun hal tersebut tidak membuat siswa merasa bahwa, mereka memiliki daya ingat yang tinggi, jadi mereka tidak perlu belajarr fisika 80,8 . Saat pelajaran berlangsung mereka juga aktif sehingga tidak mempunyai waktu untuk memikirkan hal yang lain ketika mengikuti pelajaran fisika di kelas 56,7 . Walaupun demikian tidak membuat mereka merasa senang jika guru fisika tidak hadir di kelas 57,6 . Pada indikator tekun menghadapi tugas fisika, tidak banyak siswa yang sering mengerjakan tugas lain ketika mengikuti pelajaran fisika di kelas 76,3 , siswa juga selalu mengerjakan PR yang diberikan guru 75 . Siswa meluangkan waktu yang banyak untuk belajar fisika dibandingkan dengan pelajaran yang lain 54,6 , sehingga membuat siswa selalu mengerjakan tugas fisika dengan sungguh-sungguh 70,9 . Karena hal tersebut mereka akan memilih untuk mengerjakan tugas fisika dibandingkan dengan menonton acara- acara yang ada di televisi 61,6 . Pernyataan ini dapat dilihat dimana hanya sedikit siswa merasa malas untuk mengerjakan tugas fisika, jadi mereka biasanya meminta hasil pekerjaan teman mereka 67,4 . Untuk indikator menunjukan minat dalam bermacam- macam masalah fisika, ternyata sebagian siswa senang bertanya kepada guru tentang materi fisika walaupun di luar jam pelajaran 61,6 . Adapun hal lain yaitu selama kegiatan belajar mengajar siswa akan bertanya kepada teman ataupun guru jika siswa tidak memahami materi fisika yang sedang siswa pelajari 79,9 . Selain itu, siswa tertarik untuk membaca atau mendengarkan masalah- masalah mengenai fisika 68,7 , hal ini membuat siswa termotivasi dimana jika ada seminar tentang masalah-masalah fisika siswa selalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tertarik untuk mengikutinya 56,7 . Masih ada juga siswa yang senang terlibat dalam Karya Ilmiah Remaja yang membahas tentang masalah-masalah fisika 56,7 . Indikator berikut yaitu tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. Dalam indikator ini, siswa yakin bahwa dengan belajar fisika siswa akan memperoleh bekal pengetahuan untuk masa depannya 75,9 . Hal ini pun cukup membuat siswa yakin ingin menjadi seorang ahli fisika 57,6 . Hampir seluruh siswa merasa yakin dengan sering mengerjakan soal-soal akan memudahkan mereka ketika mengikuti ujian 83,4 . Sehingga mereka tidak berpikir bahwa fisika tidak membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari 70,9 . Beberapa pernyataan di atas menunjukan bahwa siswa mempunyai kemauan untuk belajar fisika, dan merasa bahwa fisika mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dimana, mereka sungguh mengikuti pelajaran fisika di kelas, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan tertarik dengan berbagai masalah fisika. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki tingkat motivasi yang tinggi pada aspek kemauan untuk belajar fisika yaitu sebesar 68,75 . Siswa terlihat tidak pernah bolos ketika pelajaran fisika. Siswa merasa yakin jika sering mengerjakan soal- soal akan mempermudahkan mereka ketika mengikuti ujian. Ketika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kegiatan belaja mengajar di kelas, siswa berantusia untuk bertanya kepada teman atau guru, jika tidak memahami materi yang sedang dipelajari. Jadi, berdasarkan pembahasan di atas disimpulkan bahwa siswa memiliki kemauan untuk belajar fisika. b. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Fisika. Indikator pada aspek ini terdiri atas dua yaitu lebih senang bekerja mandiri dan senang mencari dan memecakan masalah soal- soal fisika. Pada indikator lebih senang bekerja mandiri, sebagian siswa merasa bangga dengan nilai fisikanya 62 . Meskipun, sebagian siswa akan mau belajar fisika jika ada teman yang mengajak untuk belajar kelompok 53,1 . Kendatipun demikian, hal ini tidak membuat siswa dimana saat ulangan sering menyontek pekerjaan teman 70,5 . Sebagian besar siswa merasa lebih senang belajar sendiri daripada belajar kelompok 54 . Pada indikator senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal fisika, banyak siswa yang tidak setuju dimana jika siswa tidak dapat mengerjakan soal-soal fisika siswa akan melepaskannya dan akan mencari kesibukan lain 62,5 . Hal ini mendorong siswa untuk selalu mengerjakan soal-soal fisika yang ada dibuku dengan kemauan sendiri tanpa harus disuruh oleh guru 62,9 , dan jika tidak dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru, siswa akan mencari jawabannya tidak hanya di buku saja tetapi juga di internet 78,5 . Hal ini tidak menunjukan bahwa siswa tidak suka mengerjakan soal-soal fisika 64,7 , namun siswa mengerjakan latihan soal jika ada ulangan atau ujian saja 57,1 . Beberapa pernyataan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa suka untuk mengerjakan soal-soal tentang fisika, selain itu siswa berantusias untuk mencari sumber lain dalam menyelesaikan tugas mereka, seperti misalnya internet. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki tingkat motivasi yang tinggi pada aspek cara mengatasi kesulitan belajar yaitu sebesar 62,84 . Motivasi belajar fisika dapat simpulkan dari kedua aspek di atas. Pada aspek kemauan untuk belajar fisika sebesar 68,75 dan pada aspek cara mengatasi kesulitan belajar sebesar 62,84 . Motivasi siswa untuk mengatasi kesulitan belajar fisika persentasenya lebih rendah dibandingkan dengan kemauan untuk belajar fisika. Oleh karena itu diperlukan pemberian latihan-latihan soal yang banyak kepada siswa dan dibuat lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa. Membuat kelompok belajar kecil di kelas. Selain itu, diperlukan juga diadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah kemampuan siswa, misalnya diadakan suatu penelitian-penelitian sederhana, diadakan seminar-seminar kecil, membuat Karya Ilmiah Remaja mengenai fisika. Berdasarkan hasil perhitungan skor untuk masing-masing item soal dari kedua aspek di atas, secara umum siswa mempunyai motivasi yang tinggi, Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki motivasi belajar fisika yang tinggi di sekolahnya.

3. Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika